Dipublikasikan oleh Athiah Amida dan Diperbarui oleh Athiah Amida
Apr 5, 2023
4 menit membaca
Daftar Isi
Ketika berinvestasi di reksadana, investor akan dibantu oleh manajer investasi dalam mengelola dananya. Meski demikian, selaku investor kamu tetap perlu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan reksadana. Salah satunya adalah NAV reksadana. Apa itu NAV reksadana? Apakah kamu mengetahuinya, Pins?
Sebagai salah satu istilah yang erat kaitannya dengan reksadana, NAV perlu diketahui oleh siapa pun yang ingin berinvestasi di instrumen ini. Untuk memahami lebih jelas pengertian NAV reksadana, cek informasi lengkapnya berikut.
Baca juga: Resiko Reksadana Pasar Uang yang Perlu Dipahami
NAV merupakan kepanjangan dari Net Asset Value. NAV Reksadana adalah nilai dari satuan unit reksadana yang diperjualbelikan kepada publik. Nilai dari NAV dituliskan dalam bentuk satuan per unit yang nilai dari satuannya ini sudah dikurangi dari kewajiban.
Di Indonesia, istilah NAV reksadana sering digantikan dengan penggunaan Nilai Aktiva Bersih (NAB). Jadi, kalau kamu menemukan istilah ini, tidak perlu bingung lagi membedakannya dengan NAV. Keduanya mewakili hal yang sama, hanya perbedaan bahasa saja. Kamu akan dengan mudah menemukan NAV karena setiap produk reksadana menyertakan nilai aktiva bersih ini sebagai acuan kamu dalam berinvestasi.
Ketika suatu reksadana melakukan penawaran perdana, berdasarkan aturan OJK nilai NAV ditetapkan sebesar Rp1000. Nominalnya ini tidaklah konstan atau tetap. Nantinya nilainya ini bisa mengalami kenaikan atau penurunan seiring dengan nilai aset portfolio reksadana pilihan kamu. Menjaga nilai NAV reksadana merupakan salah satu tugas manajer investasi.
Apa itu NAV reksadana sudah terjawab, lalu apa fungsi NAV? Seberapa penting NAV dalam bidang investasi reksadana? Mengingat suatu produk reksadana nilai aktiva bersihnya bisa mengalami kenaikan maupun penurunan. Hal ini akan turut berpengaruh pada keuntungan yang diperoleh dari investasi yang dilakukan.
Dengan kata lain, adanya NAV membuatmu bisa memperkirakan atau memprediksi keuntungan yang didapatkan. Hal ini bisa diukur dari harga per unit, apakah harganya mengalami kenaikan dari periode sebelumnya? Ataukah justru hal sebaliknya yang terjadi?
Apabila ingin menarik uang investasi, sangat disarankan untuk menariknya pada saat NAV mengalami kenaikan. Dengan demikian kamu akan memperoleh keuntungan. Berlaku juga hal sebaliknya, kamu bisa mengalami risiko kerugian jika NAV dari produk reksadana tersebut mengalami penurunan.
Biasanya manajer investasi akan mengupdate NAV berbarengan dengan penutupan bursa setiap hari. Dengan begitu, kamu bisa secara konsisten mengetahui perubahan nilai aktiva bersihnya.
Baca juga: Ini Letak Perbedaan Reksadana dan Saham Untuk Investasi
Dikarenakan sudah tersedianya update NAV reksadana dari manajer investasi yang diperbaharui secara rutin, kamu tidak perlu lagi pusing untuk menghitung nilai aktiva bersih ini. Namun, bagi Pins yang penasaran bagaimana cara mengetahui keuntungan atau kerugian berdasarkan NAV reksadana. Kamu bisa mengecek rumus dan cara menghitungnya berikut.
Sebagai contoh, kamu membeli suatu reksadana dengan NAV Rp1500/unit sebanyak 100 unit. Diasumsikan tidak ada biaya pembelian pada reksa dana yang kamu pilih ini.
Maka total uang yang harus kamu keluarkan untuk investasi rumusnya adalah:
(Jumlah Unit x NAV) – Biaya pembelian
= (100xRp1500) – 0
= Rp150,000.
Setelah 2 tahun kemudian ternyata NAV mengalami kenaikan menjadi Rp2000/unit. Dengan demikian, nilainya dapat dihitung sebagai berikut.
(Jumlah Unit x NAV) – Biaya penjualan
= (100xRp2000) – 0
= Rp 200,000.
= Rp200,000.
Keuntungan yang kamu peroleh dapat diketahui dengan mengurangi nilai investasi terbaru dengan modal awal.
= Rp200,000 – Rp150,000
= Rp50,000.
Jadi, dari investasi reksadana yang kamu lakukan mendapatkan keuntungan sebesar Rp50,000.
Baca juga: Reksadana Riba atau Tidak? Begini Penjelasannya
Nilai NAV reksadana bisa berubah-ubah. Bisa di satu waktu nilainya ini naik, dan di waktu lain mengalami penurunan. Apa sih penyebab perubahan NAV Reksadana? Ini dia faktor- faktor yang mempengaruhinya, Pins.
Suku bunga turut menjadi faktor yang mempengaruhi NAV reksadana. Hal ini dikarenakan suku bunga Bank Indonesia mewakili kebijakan moneter. Apabila suku bunga tinggi, maka investor akan lebih tertarik untuk menyimpan uangnya di instrumen lain yang lebih menguntungkan.
Ketika adanya kenaikan jumlah dana kelolaan dari dana yang diinvestasikan oleh para investor, akan turut mempengaruhi nilai NAV. Semakin tinggi dana kelolaan, maka akan semakin tinggi juga NAV-nya. Apabila dana kelolaan ini mengalami penurunan, NAV akan mengalami penurunan juga.
Pernah mendengar NPW? NPW merupakan nilai atau harga dari transaksi efek yang dijual di pasar terbuka saat kondisi tertentu terpenuhi. Kondisinya itu meliputi pihak yang terlibat mengetahui dengan jelas semua fakta, dan bebas tanpa adanya paksaan untuk melakukannya. Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE) merupakan lembaga yang menentukan nilai pasar wajar ini berdasarkan nilai transaksi suatu produk investasi. Perubahan dari NPW ini akan turut mempengaruhi NAV reksadana.
Sekian penjelasan mengenai pengertian apa itu NAV reksadana, beserta cara menghitung, kegunaan, dan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dilihat dari rumusnya, apakah menurutmu cukup mudah untuk menghitung keuntungan investasi berdasarkan NAV? Dari data investasimu saat ini, bagaimanakah nilai NAV-nya? Apakah mengalami kenaikan atau justru penurunan, Pins?
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami, Kavling Megapolitan Cinere dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.
Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
Source Feature Image: Freepik
© lifestyle.pinhome.id