Dipublikasikan oleh Nur Dwi Ratnasari
Des 5, 2023
5 menit membaca
Daftar Isi
Dalam dunia otomotif rpm sering diperbincangkan. Rpm tidak hanya ada pada motor namun juga mobil. Lalu apa itu rpm motor ?
RPM merupakan singkatan untuk rotasi per menit atau revolusfi per menit. Pada kecepatan mesin dikenal dengan revolution per minutes. Sementara pada putaran roda lebih dikenal dengan rotation per minutes.
Pertanyaannya apa itu rpm pada motor ? Yuk temukan jawaban lengkapnya disini!
Baca Juga:
Apa itu rpm pada motor ? RPM pada motor merupakan RPM mesin yang berbentuk angka dan menunjukkan berapa kali putaran poros engkol. Poros engkol ini juga disebut dengan crank shaft mesin.
Jumlah putarannya akan dihitung dalam hitungan satu menit. Besaran rpm bisa dilihat dari bagian setir dengan bentuk busur lingkaran dilengkapi angka sekaligus jarum penunjuk.
Baca Juga: Komponen-Komponen Sistem Bahan Bakar Diesel dan Fungsinya
Meteran yang menunjukkan rpm disebut dengan tachometer. Bentuk tachometer berbeda-beda seperti bentuk manual dan digital. Kebanyakan kendaraan baik motor maupun mobil lebih banyak menggunakan tachometer manual.
Alasannya dari segi visibilitas lebih mudah dibaca saat berkendara dibandingkan dengan digital. Apalagi rpm sering berubah drastis ketika setiap kali Pins menginjak pedal gas atau menambah kecepatan.
Perubahan rpm dapat berlangsung beberapa detik saja. Hal ini akan sulit terlihat oleh mata jika dalam bentuk angka-angka. Dengan menggunakan panel manual pengendara dapat melihat jelas kecepatan mesin.
Angka meter menunjukkan angka ribuan. Biasanya angka pada tachometer mulai dari 0-10. Jika jarum menunjuk angka 3 maka artinya crank shaft mesin adalah 3.000 rpm.
Baca Juga:
Sekarang Pins sudah tahukan apa itu rpm pada motor termasuk bentuk dan cara membacanya. Selanjutnya saatnya mengetahui fungsi dari rpm itu sendiri. Rpm erat kaitannya dengan efisiensi bahan bakar.
Semakin tinggi rpm maka semakin tinggi pula kinerja mesin. Hal ini pula yang menjadi patokan pengendara untuk mengetahui kemampuan mesin motornya.
Misalnya saja sebuah merek motor tertentu memiliki spesifikasi daya maksimum 14.2 kw/10000 rpm. Ini artinya motor tersebut memiliki daya maksimum 14.2 kw dengan 10.000 perputaran mesin dalam satu menitnya.
Dengan semakin tingginya perputaran mesin maka akan lebih banyak mengkonsumsi bahan bakar. Dengan kata lain BBM akan mudah habis dengan rpm tinggi.
Putaran mesin yang cepat lama-kelamaan akan membuat piston memanas. Apabila piston terlalu panas maka akan lebih cepat aus dibandingkan dengan penggunaan normalnya.
Khususnya pada motor sport perlu mengetahui kapan mesin sudah mencapai kondisi limit dan kapan melakukan perpindahan gigi. Inilah kenapa pada motor sport juga ditambahkan indikator penggantian persneling motor.
Bukaan gas yang lebar akibat rpm tinggi inilah yang membuat konsumsi bahan bakar semakin banyak. Melalui rpm Pins dapat mengetahui apakah kendaraan sudah melewati batas rpm yang disarankan.
Batas rpm ditandai dengan warna merah. Pada motor matic perpindahan gigi diatur oleh ECU sehingga sangat jarang melewati batas rpm.
Baca Juga:
Apa itu rpm pada motor sudah terjawab diatas beserta fungsinya. Kini saatnya Pins mengetahui berapa ideal seharusnya rpm motor. Tujuannya untuk menyesuaikan penggunaan motor agar lebih nyaman dan irit bahan bakar.
Angka ideal putaran stasioner motor terbagi atas tiga jenis. Untuk tipe matik sebaiknya putaran mesin sekitar 1700 ±100 rpm. Sementara untuk tipe bebek sekitar 1400 ±100 rpm.
Bagaimana untuk tipe motor sport? Ada baiknya sekitar 1600 ±100 rpm. Jika putaran stasioner gas terlalu rendah maka akibatnya sirkulasi oli motor tidak dapat bekerja maksimal.
Selain itu pengisian baterai kurang maksimal. Apabila terlalu tinggi akan membuat kampas kopling ganda lebih boros. Inilah mengapa penting menyesuaikan putaran stasioner gas motor agar kendaraan selalu memiliki performa optimal.
Baca Juga:
Ada beberapa hal yang mempengaruhi rpm motor. Diantaranya adalah bahan atau material motor itu sendiri. Beban yang diangkutnya juga mampu melambat atau mempercepat kendaraan.
Semakin berat bobot yang diangkut tentu membuat kecepatan motor berkurang dengan sendirinya. Apabila satu tarikan saat berkendara sendiri mampu mencapai 3000 rpm.
Hal ini bisa saja melambat ketika berboncengan yang mana ada tambahan bobot untuk jok belakang. Selain itu ada faktor kapasitas mesin (cc) dengan semakin besar cc maka kemampuan motor dalam hal kecepatan akan semakin tinggi.
Kondisi ban, ukuran knalpot hingga setelan karburator juga mempengaruhi kecepatan motor. Aerodinamis sangat dibutuhkan untuk memperkecil hambatan motor saat menerjang angin.
Baca Juga:
Dengan mengetahui apa itu rpm motor kini saatnya memanfaatkannya untuk menghemat bahan bakar. Penggunaan BBM dapat diirit khususnya pada motor manual.
Sebaiknya lakukan perpindahan gigi ketika rpm menunjukkan 6000-7000 rpm. Pergantian persneling melebihi rpm akan membuat konsumsi bahan bakar semakin tinggi. Terlebih jika Pins sering menyentuh batas rpm maka komponen mesin mudah sekali rusak.
Jangan lupa gunakan pelumas mesin yang sesuai dengan rekomendasi pabrik. Mesin dapat bekerja maksimal dan mengurangi gesekan antar komponen. Tekanan angin ban perlu diperhatikan.
Hal ini juga berpengaruh pada kinerja perputaran mesin. Nah sekarang Pins tidak akan bingung lagi tentang apa itu rpm motor dan fungsinya.
Baca Juga:
Featured Image Source: iStock
Editor: Voni Sri Wijayanti
Nikmati layanan rumah tangga seperti cuci mobil, servis dan cuci AC, desinfektan & fogging, hingga massage dari Pinhome Home Service hanya dalam satu kali klik. Dapatkan pula paket perlindungan AC yang bisa dipilih sesuai kebutuhan melalui aplikasi Pinhome.
Tunggu apa lagi, segera unduh aplikasi Pinhome di App Store atau Google Play sekarang dan rasakan pengalaman rumah yang bersih dan tubuh yang lebih rileks. Hanya di Pinhome Home Service yang memberikan solusi kebersihan dan perawatan properti, serta kendaraan dengan mudah.
© lifestyle.pinhome.id