Dipublikasikan oleh Nur Dwi Ratnasari
Des 4, 2023
5 menit membaca
Daftar Isi
Air cooler memiliki mekanisme kerja menghilangkan panas dari udara melalui bantalan penyerap air. Sifatnya portable sehingga mudah dipindahkan kemanapun. Sayangnya ada bahaya air cooler yang mengancam jika asal menggunakannya.
Jika sembarangan memakainya atau secara terus menerus juga menimbulkan bahaya air cooler untuk bayi. Berikut beberapa bahaya air cooler untuk bayi dan umum jika memakainya secara berlebihan.
Penggunaan secara terus menerus bisa menyebabkan tenggorokan cepat kering. Resiko suara serak bisa tidak terhindari bahkan memicu alergi. Berikut bahaya air cooler lainnya yang bisa disimak dibawah ini!
Udara mempengaruhi sistem pernapasan kita. Alat pendingin ini dinyalakan terus menerus bisa mengurangi kadar oksigen dalam ruangan. Pemakaiannya sebaiknya tidak lebih dari 3-4 jam.
Jika melebihi batas tersebut ruangan akan kehilangan udara segar dan menimbulkan bau. Resiko dari kurangnya oksigen adalah resiko terkena asma semakin tinggi. Jika sedang mengalami flu maka akan menyebabkan kesulitan bernafas.
Jika hal ini terjadi segera keluar dari ruangan. Minum air putih yang cukup karena didalamnya juga terkandung oksigen.
Bahaya air cooler untuk bayi adalah adanya resiko penyebaran bakteri dalam ruangan. Penggunaan alat pendingin ini akan menyebabkan ruangan memiliki kelembaban tinggi.
Sistem kerjanya sendiri menggunakan air dan ruangan yang lembab rentan menghasilkan bakteri dari radikal bebas seperti kotoran dan debu. Apalagi ketika memakai alat ini ruangan perlu dalam keadaan tertutup.
Kelembaban akan terkunci di ruangan tersebut dan penyebaran bakteri bisa merata. Orang yang berada di ruangan tersebut bisa saja terkena infeksi dari bakteri yang menyebar luas.
Jika air cooler terpasang di ruangan tanpa ventilasi akan sangat berbahaya. Hal ini karena air cooler tidak menyemburkan butiran air secara langsung.
Pemakaiannya dalam ruangan tertutup bisa menghambat sirkulasi udara. Akibatnya udara mengandung partikel debu, asap bahkan tidak bisa terganti dengan udara yang baru.
Inilah yang membuat resiko gangguan sistem pernapasan pada mereka yang tinggal di ruangan tersebut. Mereka bisa rentan terkena flek pada paru-parunya. Jika memiliki asma akan mudah kambuh.
Baca Juga : Air Cooler vs Kipas Angin, Mana yang Lebih Baik?
Pada dasarnya air cooler lebih cocok dipakai pada area indoor seperti taman maupun ruangan yang memiliki banyak ventilasi. Jika digunakan di area yang sempit akan membuat ruangan mudah terasa panas.
Tak hanya itu saja, air cooler mudah menyebabkan bau apek pada peralatan rumah tangga seperti kasur, sofa dan lainnya. Bahkan pakaian bisa juga bau dan ruangan terasa sumpek.
Bahaya lainnya dari alat pendingin ini adalah memicu alergi. Ciri dari alergi sendiri bisa berupa bersin ketika berada di ruangan yang ada air cooler. Air cooler membawa bakteri dan debu sehingga udara menjadi sangat kotor.
Selain bersin, Pins bisa batuk-batuk dan kesulitan untuk bernapas. Ini tentu akan mengganggu kesehatan penghuni rumah.
Tidak hanya mengganggu sistem pernapasan saja namun menurunkan daya tahan tubuhmu. Jika terus terpapar udara yang penuh dengan bakteri maka tubuh akan mudah terserang penyakit.
Pins bahkan bisa terkena kanker karena penyebaran radikal bebas. Itulah mengapa air cooler tidak boleh digunakan seharian penuh.
Apabila dilihat dari sudut pandang lain, alat ini juga mampu merusak alat elektronik lainnya. Kelembaban yang tinggi dalam ruangan bisa membuat peralatan elektronik lainnya mengalami kerusakan.
Peralatan elektronik bisa bekerja dengan baik bila ditempatkan di lokasi yang sejuk dan kering. Selain itu kelembaban tinggi ini juga mampu menyebabkan arus pendek listrik terjadi.
Baca Juga : 11 Merk Air Cooler Terbaik yang Bikin Ruangan Menjadi Sejuk
Selain digunakan dengan bijak, air cooler perlu dirawat dengan baik. Jika alat ini tidak dingin maka tandanya ada bagian dalam air cooler yang kotor. Tips memakainya sebagai pendingin udara diantaranya adalah :
Untuk membersihkan alat ini perlu cabut dulu sambungan listriknya dari stop kontak. Buka bagian tutup belakang dna keluarkan filter. Bersihkan pula tangki air dan rendam bersama filter memakai larutan air dan detergen.
Bilas memakai air bersih agar residu deterjen hilang. Jemur alat di tempat yang kering dan memiliki sirkulasi udara bagus.
Baca Juga : Begini Cara Kerja Air Cooler Mendinginkan Ruangan
Perbedaan alat ini dengan AC adalah air cooler bisa digunakan di area yang kering. Alat mudah dipindahkan dan menghilangkan panas dari udara. Pemakaian listriknya memang lebih sedikit.
Harganya jauh lebih murah dengan desain dan model yang minimalis. Walaupun bahaya air cooler juga ada bila tidak digunakan secara tepat. Oleh karena itu perawatannya juga penting.
Sama halnya dengan AC juga perlu perawatan dan service agar bekerja dengan baik. Supaya AC yang sudah dibeli tahan lama dan tetap dingin, lakukan servis AC secara berkala. Bila AC tidak bekerja maksimal, pesan jasa perbaikan AC oleh teknisi dari Pinhome Home Service.
Dengan biaya yang sesuai standar, Pins bisa mendatangkan teknisi AC profesional sesuai dengan keluhan yang dihadapi melalui layanan Perbaikan AC di aplikasi Pinhome. Download aplikasi Pinhome di sini.
Nikmati layanan rumah tangga seperti cuci mobil, servis dan cuci AC, desinfektan & fogging, hingga massage dari Pinhome Home Service hanya dalam satu kali klik. Dapatkan pula paket perlindungan AC yang bisa dipilih sesuai kebutuhan melalui aplikasi Pinhome.
Tunggu apa lagi, segera unduh aplikasi Pinhome di App Store atau Google Play sekarang dan rasakan pengalaman rumah yang bersih dan tubuh yang lebih rileks. Hanya di Pinhome Home Service yang memberikan solusi kebersihan dan perawatan properti, serta kendaraan dengan mudah.
© lifestyle.pinhome.id