BlogLifestyleHobiBonsai Asem Jawa: Jenis, Karakteristik, dan Cara Merawatnya
0
0

Bonsai Asem Jawa: Jenis, Karakteristik, dan Cara Merawatnya

Dipublikasikan oleh William Ciputra dan Diperbarui oleh William Ciputra

Jul 27, 2023

5 menit membaca

Copied to clipboard
bonsai asem jawatop-right-banner

Asem jawa atau Tamarindus indica adalah sejenis buah yang asam rasanya; sekaligus juga nama pohon penghasilnya yang masih termasuk famili Fabaceae (Leguminosae). Bonsai asem Jawa berarti mengembangbiakkan tanaman ini dengan teknik bonsai. 

Sebelum lanjut, Kamu yang ingin tinggal di rumah eksklusif Pinhome seperti New Abaya Village atau rumah bekas di Kec Tangerang lainnya bisa memanfaatkan fitur PinValue untuk mengetahui estimasi harga rumah idaman. 

Kembali ke asem Jawa, tanaman ini merupakan satu-satunya spesies dari anggota Tamarindus. Secara khusus ia bernama Asem Jawa karena tumbuh subur dalam jumlah yang banyak di Pulau Jawa. 

Namun, tanaman ini bukan endemik di Jawa. Pasalnya, Asem Jawa juga tumbuh di daerah lain sehingga memiliki banyak nama, seperti asam (Melayu); asem jawa (Jawa); asang jawa, asang jawi (berbagai bahasa di Sulawesi); dan lain-lain.

Baca juga: 7 Cara Merawat Bonsai Agar Bentuknya Tetap Rapi

Mengenal Bonsai Asem Jawa

bonsai asem jawa
Pinterest

Bonsai asem Jawa adalah teknik menanam tanaman ini dengan cara dikerdilkan dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon yang sudah tua dan besar di alam bebas. 

Tapi, apa itu bonsai? Bonsai merupakan budaya dan kata dari China, yaitu sai yang berarti penanaman dan bon yang berarti pot dangkal. Sementara di Jepang, teknik bonsai ini kemudian diapresiasi dari segi keindahan bentuk dahan, daun, batang, akar pohon, dan pot dangkal yang menjadi wadah. 

Penanaman asem Jawa dengan cara dibonsai ini berawal dari keinginan untuk memiliki tanaman ini dalam bentuk yang lebih kecil. 

Pasalnya, secara morfologi tumbuhan, asem Jawa termasuk pohon besar dengan tinggi yang mencapai 30 meter dan diameter batang pada bagian pangkal bisa mencapai 2 meter. Kulit batang berwarna coklat keabu-abuan, kasar dan memecah, beralur-alur vertikal. Tajuknya rindang dan lebat berdaun, lebar dan membulat.

Daun asem Jawa memiliki panjang antara 5–13 cm, terletak berseling, dengan daun penumpu seperti pita meruncing, merah jambu keputihan. Anak daun lonjong menyempit, 8-16 pasang, masing-masing berukuran 0,5-1 × 1-3,5 cm, bertepi rata, pangkalnya miring dan membundar, ujung membundar sampai sedikit berlekuk.

Asem Jawa juga memiliki bunga yang tersusun dalam tandan renggang, di ketiak daun atau di ujung ranting, dengan panjang hingga 16 cm. 

Bentuk pohon asem Jawa tergolong cukup besar. Namun, manfaatnya untuk kesehatan juga sangat banyak. Untuk itu orang-orang berpikir untuk membudidayakan tanaman ini agar bisa menjadi tanaman rumah dengan ukuran kecil. Maka dipilihlah teknik bonsai asem Jawa ini. 

Baca juga: 20 Cara Menata Tanaman Hias di Teras Rumah Agar Sedap Dipandang

Jenis Bonsai Asem Jawa

bonsai asem jawa
Pinterest

Pada praktiknya, asem Jawa tidak hanya ditanam saja karena juga digelar perlombaan untuk mengapresiasi hasil bonsai tanaman ini. Dengan demikian, ada beberapa jenis bonsai tanaman ini yang perlu kamu ketahui.

1. Cascade

Jenis bonsai asem Jawa pertama adalah cascade. Bentuknya cukup unik yaitu dahan yang menggantung sehingga dijuluki bonsai air terjun. Jenis ini cukup populer karena mudah dirawat dan bisa diikutkan untuk lomba. 

2. Di Atas Batu

Berikutnya adalah asem Jawa yang ditanam menggunakan bahan batu untuk mengikat akarnya. Jenis ini tergolong sulit karena memerlukan pengalaman bonsai yang cukup agar berhasil.

3. Bonsai Besar Juara

Di banyak perlombaan, jenis bonsai asem Jawa terindah dan menjadi juara adalah yang besar. Jenis ini dianggap memiliki kesempurnaan dari segi bentuk, usia, dan ukuran. 

Baca juga: Mudah! Bagaimana Cara Merawat Taman Bunga Dengan Benar?

Karakteristik Bonsai Asem Jawa

bonsai asem jawa
Pinterest

Sama seperti bonsai pada tanaman lain, asem Jawa juga memiliki karakter berdasarkan bentuk dasarnya. Dalam perlombaan, karakter bentuk dasar ini menjadi salah satu aspek yang dinilai. Berikut beberapa di antaranya.

1. Tegak Lurus

Batang pohon tegak lurus vertikal ke atas. Pohon dikatakan memiliki batang yang ideal bila memiliki diameter batang yang makin ke atas semakin mengecil, dimulai dari bagian batang yang dekat dengan akar. 

Pohon dikatakan memiliki dahan yang ideal bila dahan ada di sisi depan-belakang atau kiri-kanan saling bersilangan satu sama lainnya. Jarak antardahan makin ke atas makin sempit. Bentuk akar ideal adalah akar yang bila dilihat dari atas, menjalar ke segala penjuru.

2. Tegak Berkelok

Batang pohon tegak berkelok-kelok ke kiri dan ke kanan. Diameter batang makin ke atas makin mengecil dengan keseimbangan kiri dan kanan yang baik. Dahan yang baik adalah dahan yang ada di bagian puncak lengkungan batang pohon. 

3. Batang Bergelung

Batang pohon terlihat sangat dipilin, atau pohon tumbuh dengan kecenderungan memilin diri. Akibatnya batang pohon begitu terlihat dipilin bagaikan ular yang sedang bergelung.

4. Akar Menonjol

Akibat pohon dipelihara di lingkungan pemeliharaan yang dangkal, bagian pangkal akar yang bercabang-cabang di dalam tanah menjadi terekspos ke luar.

5. Pohon Sastrawan

Bentuk bonsai ini asal-usulnya dari meniru bentuk pohon dalam nanga. Dinamakan bonsai bentuk Pohon Sastrawan karena sastrawan zaman Meiji sangat menggemari bonsai bentuk ini. Pada zaman sekarang, batang kurus, jumlah daun sedikit, dan dahan pendek juga disebut Pohon Sastrawan.

Baca juga: Beberapa Tips Menarik Cara Menata Taman Depan Rumah Sederhana

Cara Merawat Bonsai Asem Jawa

bonsai asem jawa
Pinterest

Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam cara merawat bonsai ini, mulai dari penempatan, penyiraman, pemupukan, pemangkasan, penggantian media tanam, hingga bagaimana mengatasi hama atau penyakit. 

Untuk penempatan, bonsai asem Jawa sebaiknya ditempatkan di tempat terbuka yang menerima sinar matahari penuh. Dengan demikian, tanaman akan tumbuh subur.

Sementara penyiraman, tanaman ini termasuk sangat menyukai air. Pastikan kamu menyiram tanaman secara cukup. Namun pada masa pembungaan, jumlah air yang disiramkan perlu dikurangi. Bonsai asem Jawa bisa diberi makan berupa pupuk organik setiap bulan. 

Media tanam bonsai asem Jawa juga perlu diganti dalam waktu 2-3 tahun sekali untuk tanaman muda dan 4-5 tahun sekali untuk tanaman tua. Tanaman ini cukup tangguh sehingga tidak banyak masalah hama yang menjadi persoalan baginya. 

Itulah uraian lengkap mengenai bonsai asem Jawa. Bagaimana Pins, tertarik membelinya untuk tanaman di rumah?

Baca juga:

Featured Image Source: Pinterest


Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek informasi Avoria Estate dan dapatkan hunian idaman kamu sekarang juga. Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.

Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Copied to clipboard
bottom-sidebar-banner

Properti Rekomendasi

    Rp 550,8 Juta - Rp 1,5 Miliar
    Angsuran mulai dari Rp3,8 Juta/bln
      Rp 181 Juta
      Angsuran mulai dari Rp1,2 Juta/bln
        Rp 357,1 Juta - Rp 780 Juta
        Angsuran mulai dari Rp2,5 Juta/bln

        Properti Eksklusif: Green Paradise City

        Parung Panjang, Kab. Bogor
          Rp 1 Miliar - Rp 1,1 Miliar
          Angsuran mulai dari Rp7,2 Juta/bln

          Properti Eksklusif: The Agathis

          Pancoran Mas, Kota Depok
          sticky banner
          sticky banner

          © lifestyle.pinhome.id

          Pinhome App

          Coba Aplikasi Pinhome

          Cari, konsultasi, beli, hingga jasa perawatan rumah, semua ada!
          Unduh sekarang dan nikmati manfaatnya.

          iOS PCA DownloadAndroid PCA Download