Dipublikasikan oleh Harsanto Maulana Ibrahim dan Diperbarui oleh Annisa Hapsari
Apr 10, 2023
7 menit membaca
Daftar Isi
Seperti yang kita ketahui, bahwa cacing merupakan salah satu hewan yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari – hari. Cacing sendiri biasanya memiliki manfaat yang mana salah satu manfaatnya adalah sebagai salah satu penggembur tanah untuk pertanian.
Cacing ini juga memiliki berbagai jenis cacing yang kemudian diklasifikasikan lagi berdasarkan tampilan fisik, ukuran, dan lain sebagainya.
Salah satu jenis cacing adalah cacing sutra. Cacing sutra ini sendiri merupakan salah satu jenis cacing yang ukurannya kecil dan ramping dan memiliki panjang sekitar 1 sampai dengan 2,5 cm.
cacing sutra ini biasanya akan hidup berkoloni dan terlihat seperti gumpalan rambut. Nah, hal itulah yang membuat cacing ini juga bisa disebut dengan sebutan cacing rambut.
Kemudian, Anda juga harus mengetahui bahwa cacing sutra ini merupakan salah satu cacing hermaprodit, yang mana dalam satu individu cacing ini memiliki dua jenis alat kelamin yang mana untuk berkembang biak bisa dengan cara betina yakni bertelur dan mematangkannya dan bisa juga berperan sebagai cacing jantan.
Telur cacing sutra ini biasanya akan terjadi pada sebuah bagian bernama kokon dan terus menerus mengalami pembelahan. Setelah itu, cacing akan membentuk segmen – segmen dan cacing cacing tersebut akan menetas dan keluar dari kokon tersebut.
Waktu penetasan mungkin mencapai sekitar 10 – 12 hari sedangkan kemudian untuk siklus secara keseluruhan mungkin mencapai 50 0 57 hari. Biasanya proses pengeluaran kokon terjadi di usia 40 – 50 hari dalam siklus hidup mereka.
Cacing sutra kerap kali disandingkan dengan cacing darah. Padahal nyatanya, kedua cacing ini jelas – jelas memiliki perbedaan masing – masing. Berikut ini adalah detail perbedaan antara cacing darah dan cacing sutra.
Meskipun cacing sutra dikenal dengan cacing yang sangat lembut ( tidak terlihat cukup banyak dan berisi ), namun nyatanya cacing sutra ini memiliki manfaatnya sendiri. Berikut ini diantaranya :
Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa cacing sutra memang sering dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau hewan budidaya yang lainnya. Hal ini tentunya tidak dipilih secara sembarangan. Sebab, cacing sutra ini memiliki beberapa manfaat yang bisa Anda ketahui dan baik untuk hewan dan ternak Anda.
Untuk kandungan proteinnya sendiri memiliki kadar 57%, kemudian u lemaknya mencapai 13,3%, kadar abu sekitar 3,6%, serat kasar sebanyak 2,04% dan air 87,7%.
Karena banyaknya manfaat dan kandungan yang baik dari cacing sutra ini, akhirnya banyak yang mencari sendiri cacing sutra ini di sungai – sungai. Nah, berikut ini adalah cara mencari cacing sutra :
Kemudian, cacing sutra juga banyak dibudidayakan. Hal ini karena kebutuhan budidaya cacing sutra juga semakin meningkat dari hari ke hari.
Pertama, yang perlu Anda lakukan dalam melakukan budidaya cacing sutra seharusnya adalah dengan menyiapkan bibit dari cacing sutra.
Kemudian, setelah menyiapkan bibit yang dianggap mampu berkembang jadi cacing sutra, Anda bisa menyiapkan media yang hendak Anda gunakan. Nah, jenis media ini bisa Anda gunakan lumpur dan bisa pula dengan air biasa, disesuaikan dengan preferensi Anda masing – masing.
Yang penting adalah media apapun yang Anda gunakan haruslah dalam kondisi baik yang menunjang tumbuh kembang para cacing sutra ini. Misalnya untuk lumpur, disarankan untuk menggunakan lumpur yang tidak terkontaminasi logam dan untuk air haruslah digunakan air yang bersih tanpa kontaminan.
Bisa menggunakan filter aquarium kecil atau selang, berfungsi untuk sirkulasi oksigen dan menjaga air tetap bersih sehingga cacing sutra bisa sehat dan berkembang.
Untuk pertama kali, dalam melakukan budidaya cacing sutra ini, mungkin memang bisa digunakan sebuah wadah kecil, namun seiring dengan perkembangan zaman dan seiring bertumbuhnya cacing sutra Anda, Anda bisa menggunakan wadah lain dan memindahkan si cacing sutra yang membesar ke wadah ternak yang lain.
Nah, beberapa wadah ternak yang bisa digunakan antara lain adalah akuarium, kolam terpal, media nampan, ember, sawah, dan lain sebagainya. Kemudian, pastikan untuk Anda memberikan perawatan yang baik hingga masa panen dari cacing sutra tiba.
Selanjutnya, untuk melakukan ternak modern ini, dapat dilakukan dengan menti piranti – piranti seharusnya dengan yang lebih modern dan mungkin yang bisa Anda temukan di sekitar Anda.
Biasanya untuk ternak dengan cara modern, lebih cenderung menggunakan barang – barang yang tidak terlalu besar misalnya seperti akuarium, wadah plastik, dan beberapa wadah praktis lainnya.
Sedangkan secara keseluruhan proses, sama dengan biasanya. Untuk makanan cacing sutra sendiri bisa disesuaikan, bisa menggunakan ampas tahu, fermentasi sayuran, dedek, pellet, dan bisa juga kotoran ayam. Nah, usahakan untuk selalu memberikan makanan yang sehat dan bisa juga organic untuk menunjang kualitas si cacing.
Berikut ini adalah cara yang bisa Anda gunakan untuk menyimpan cacing sutra dan memeliharanya agar bisa terus hidup :
Baca juga berbagai macam informasi lengkap mengenai [powerkit_button size=”md” style=”primary” block=”false” url=”https://zonaternak.com/cacing/” target=”_self” nofollow=”false”]
Cacing
[/powerkit_button]
Untuk harga cacing sutra sebenarnya beragam. Biasanya untuk per kgnya cacing sutra dihargai dengan 15 ribu rupiah. Namun, Anda juga bisa membeli dengan kemasan yang lainnya dan bisa juga dalam bentuk kaleng agar lebih praktis.
Nah, itu dia beberapa informasi mengenai cacing sutra, semoga bermanfaat!
© lifestyle.pinhome.id