Dipublikasikan oleh Karinta Ariani dan Diperbarui oleh Nabila Azmi
Mei 15, 2025
6 menit membaca
Daftar Isi
Penggunaan air conditioner (AC) kini sudah menjadi kebutuhan dan solusi andalan, khususnya bila tinggal di daerah panas. Sayangnya, masih banyak orang belum memahami cara menggunakan AC yang benar.
Padahal, penggunaan yang tidak tepat bisa menjadi penyebab AC cepat rusak. Kebiasaan kecil yang mungkin terlihat sepele, seperti jarang membersihkan filter AC atau mengatur suhu AC terlalu rendah, bisa berdampak besar pada kinerja dan keawetan AC.
Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menerapkan cara penggunaan AC yang benar agar pendingin ruanga ini tetap awet untuk waktu yang lama.
Berkaitan dengan cara menggunakan AC, Pins mungkin sering mendengar istilah PK dan BTU. Tahukah kamu apa maksud keduanya? PK, atau singkatan dari paard kracht, adalah satuan pengukur kapasitas pendingin AC.
Sementara BTU, atau singkatan dari british thermal unit, adalah satuan ukuran kuantitas panas. Mudahnya, BTU berarti kemampuan AC dalam mengurangi panas di sebuah ruangan.
Secara sederhana, 1 PK setara dengan 9.000 BTU/jam yang bisa jadi patokan untuk mengukur kemampuan AC dalam mendinginkan ruangan. Pemilihan AC dengan PK yang sesuai ukuran ruangan sangat penting untuk menjaga fungsinya.
Sebab, bila kapastitas AC yang digunakan terlalu kecil dan tidak sebanding dengan ukuran ruangan yang luas, maka kompresor AC harus bekerja lebih keras agar suhu yang diinginkan bisa tercapai.
Kondisi ini merupakan cara menggunakan AC yang salah karena bisa membuatnya cepat rusak. Agar sebanding, misalnya kamu ingin memasang AC di ruangan berukuran 3×4 meter, maka idealnya PK AC sekitar 0,5-1 PK.
Pemilihan PK ini bisa disesuaikan lagi dengan faktor tambahan yang ada di ruangan tersebut, seperti ada tidaknya jendela, paparan sinar matahari, hingga jumlah orang dalam ruangan. Jadi, jika Anda bertanya AC 1 PK untuk ruanga apa? Sebaiknya ketahui dulu luas ruangan dan faktor-faktor penentu lainnya.
Pastikan kapasitas AC sesuai dengan ukuran ruangan. Bayangkan jika sebuah mobil kecil dipaksa untuk ngebut terus-menerus di jalan tol tanpa henti, mesinnya pasti akan cepat panas dan aus. Begitu pula dengan AC, jika kapasitasnya tidak sesuai dengan ukuran ruangan, ia berisiko cepat rusak.
Tahukah kamu ternyata ada dampak buruk jika AC langsung dinyalakan lagi setelah mati tiba-tiba? Ya, kebiasaan ini berpengaruh pada keawetan unit AC, khususnya bagian kompresor.
Ketika AC langsung dinyalakan lagi setelah mati, kompresor akan bekerja lebih keras karena freon AC belum sempat kembali ke posisi semula. Akibatnya, kerja kompresor jadi tidak stabil dan berisiko menimbulkan kerusakan bila dilakukan berulang kali.
Idealnya, kamu bisa menunggu sampai sekitar 1 menit sebelum menyelakan AC kembali setelah mati tiba-tiba. Jeda waktu ini penting untuk mengembalikan oli dan freon dulu ke kompresor agar bisa bekerja normal saat dinyalakan lagi.
Mudahnya, bayangkan mesin mobil yang panas kemudian tiba-tiba dimatikan, lalu langsung dinyalakan kembali tanpa memberi jeda waktu. Ini bisa membuat beban mesin meningkat sehingga berisiko mengganggu performanya.
Begitu pula pada AC, ia juga butuh waktu untuk mengatur kembali mesin di dalamnya agar siap berfungsi normal dengan oli dan freon yang kembali dulu ke kompresornya.
Banyak orang mengira kalau mengatur suhu AC ke 16 derajat Celsius, atau suhu terendah, bisa membuat ruangan lebih cepat dingin. Padahal, cara penggunaan AC yang benar tidak demikian.
Cara menggunakan AC tersebut memang terkesan seperti jalan pintas untuk membuat ruanga cepat dingin. Namun sebenarnya, AC justru jadi bekerja lebih keras yang pada akhirnya membuat mesin cepat aus dan lebih boros listrik.
Agar kerja AC lebih optimal dan hemat listrik, suhu ideal yang direkomendasikan yakni sekitar 24-25 derajat Celsius. Selain itu, pertimbangkan juga untuk memilih AC inverter bila kamu ingin lebih hemat listrik.
AC inverter mampu menyesuaikan kecepatan kompresor secara otomatis sesuai kebutuhan ruangan. Jadi, ketika suhu sudah hampir tercapai, daya kerja kompresor otomatis akan diturunkan. Itu sebabnya, AC jenis ini punya suhu yang lebih stabil, mesin yang cenderung lebih awet, dan lebih hemat listrik.
Sementara AC non-inverter menggunakan kompresor dengan sistem nyala mati. Jadi, ketika suhu ruangan belum mencapai target, kompresor akan bekerja penuh. Kemudian saat suhunya sudah tercapai, kompersor mati.
Proses ini terjadi berulang sehingga berpengaruh pada kerja mesin dan peningkatan daya listrik lebih boros karena AC.
Salah satu tips pemakaian AC yang benar adalah melakukan servis berkala agar setiap komponen AC tetap bersih dan dapat berfungsi optimal. Sesuai dengan panduan servis dan perawatan AC, setidaknya kamu perlu servis AC rutin setiap 2-3 bulan sekali.
Jangan sampai Pins baru membersihkan AC ketika ia sudah tidak dingin lagi. Kondisi AC yang kotor justru dapat memperberat kerjanya karena aliran udara terhambat dan pendinginan jadi tidak optimal.
Ini tentu membuat kompresor bekerja lebih keras, sehingga berpengaruh pada peningkatan penggunaa listrik alias membuatnya lebih boros listrik. Itu sebabnya, penting untuk melakukan servis berkala, khususnya di beberapa area AC yang harus dibersihkan.
Mulai dari filter udara yang berguna untuk menyaring debu, kipas atau blower yang bila tertutup debu dapat memengaruhi embusan angin, evaporator atau tempat freon menyerap panas, hingga unit AC outdoor yang membantu membuang udara panas.
Setiap pengguna AC harus rutin membersihkannya, terutama bila kamu tinggal di dekat pantai, daerah dengan banyak debu, serta ada yang merokok di ruangan tersebut, maka AC perlu lebih sering dibersihkan.
Hindari terlalu sering membuka dan menutup pintu ruangan saat AC sedang dinyalakan. Cara menggunakan AC ini keliru.
Jika ingin keluar ruangan, pastikan Pins segera menutupnya kembali agar udara dingin dari AC tidak bocor keluar, yang justru membuat AC bekerja keras untuk menurunkan suhunya agar tetap dingin.
Hal ini dikarenakan AC memang butuh ruangan yang tertutup agar dapat bekerja lebih efisien. Sebab ketika ruangan terbuka, maka udara dingin dari AC akan keluar dan berganti dengan udara panas dari luar ruangan yang masuk ke dalam.
Akibatnya, AC harus bekerja lebih keras untuk menjaga suhu di dalam ruangan agar tetap stabil. Kondisi ini memengaruhi kerja kompresor AC yang berujung pada pemborosan listrik.
Ilustrasi mudahnya begini, bila Pins pernah memerhatikan di mall biasanya tertulis “Pintu Harus Tertutup”. Ini bukan tanpa alasan, lho! Tujuannya memastikan agar AC dapat bekerja maksimal dan tidak membuang energinya secara percuma, sama seperti AC yang dipasang di rumah maupun di kantor.
Kabar baiknya, sekarang kamu tidak perlu bingung dalam merawat AC kesayangan! Pinhome Home Service hadir sebagai jasa layanan rumah tangga dari Pinhome yang akan mempermudah dan membantu kamu dalam merawat dan membersihkan rumah, termasuk AC.
Jangan khawatir, Pinhome menyediakan teknisi yang berpengalaman, proses pembersihannya cepat, serta tersedia garansi keamanan bila hasil layanan kurang memuaskan atau terjadi kehilangan barang.
Pinhome juga selalu menawarkan kode promo Pinhome menarik setiap bulannya yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan layanan home service dari Pinhome mulai dari bersih rumah, service, cuci AC, dan lainnya.
Jadi, agar kerja AC optimal dan berumur panjang, penting untuk tahu dan menerapkan cara menggunakan AC yang tepat. Dengan begitu, kamu akan bebas dari drama AC rusak atau bermasalah karena penggunaannya yang salah.
Ingat, AC yang awet dan hemat listrik itu bukan cuma soal merek, tapi juga berkaitan dengan cara pakainya. Yuk, mulai sekarang praktikkan tips-tips di atas supaya kualitas AC tetap baik meski sudah lama dipakai!
© lifestyle.pinhome.id