Dipublikasikan oleh Ani Ramdhani
Apr 13, 2023
5 menit membaca
Daftar Isi
Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi yang lebih dikenal dengan PKM T, ialah suatu program bantuan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi. Contohnya dalam hal ini ialah penulisan karya ilmiah pada mutu bahan baku, model, peralatan, prototip, proses produksi pengolahan limbah, pemasaran, pembukuan, status usaha dan lain sebagainya.
PKM Teknologi ini dibuat untuk kemudian ditunjukan kepada usaha industri berskala mikro atau kecil dan menengah atau bahkan untuk usaha industri berskala besar sekalipun. Yang terpenting pada kepenulisan PKM Teknologi tersebut menyangkut kepentingan masyarakat Indonesia secara luas dan dapat bermanfaat agar nantinya dapat dilakukan secara terus menerus.
Dalam pembuatan judul PKM T bagi mahasiswa, baik yang berasal dari PTN atau PTS diharuskan untuk bertukar pikiran dengan mitra terlebih dahulu, karena produk PKM-T merupakan solusi atas persoalan prioritas mitra. manfaan dari kepenulisan tersebut diharapkan pemerintah dengan hadirnya kegiatan PKM-T ini ialah mampu menciptakan paten, model, desain, piranti lunak, jasa, dan juga artikel.
Adapun syarat mutlak yang harus dipenuhi bagi setiap pendaftar PKM T ini, antara lain sebagai berikut;
Sebagai penjelasan lebih lanjut mengenai contoh PKM T, berikut ini ialah Program Keratifitas Mahasiswa Penerapan Teknologi yang berjudul “Alat Pengukuran Dielektrik Lada Hitam Berbasis Kapasitansi Listrik Sebagai Parameter Penentu Kualitas Lada Lampung” Karya Mahasiswa dari Universitas Lampung.
[su_box title=\\\”Contoh Artikel\\\” title_color=\\\”#ffffff\\\”]Abstrak
RINGKASAN
Lada merupakan salah satu rempah-rempah yang sering sekali digunakan oleh bangsa Indonesia khususnya dalam memasak masakan tradisional untuk menambah citarasa agar lebih enak untuk dikonsumsi.
Lada juga merupakan salah satu komoditas utama yang dihasilkan oleh petani di provinsi Lampung. Jenis dari lada ada dua macam yaitu, lada putih dan lada hitam. Harga jual lada saat panen besar dapat mencapai ratusan ribu untuk jenis lada yang sudah kering.
Namun, untuk lada yang masih basah harganya lebih rendah hanya kisaran puluhan ribu dibandingkan lada yang sudah kering. Sedangkan saat ini apabila para petani lada menjual ladanya yang bersifat campuran (ada kering dan basah), lada-lada itu hanya dihargai seperti lada basah. Hal tersebut dapat merugikan petani lada.
Oleh karena itu, alat atau model yang kami hasilkan diharapkan mampu untuk membedakan antara lada kering dan lada basah. Sehingga para petani lada dapat memisahkan dan menjual ladanya sesuai dengan keadaan lada tersebut dan dengan harga alat yang murah. Pada alat atau model yang dibuat menggunakan prinsip pengukuran nilai kapasitansi, dimana apabila nilai kapasitansi tersebut besar, hal tersebut mengindikasikan bahwa lada tersebut dalam keadaan basah dan begitu pula sebaliknya.
BAB 1. PENDAHULUAN
Lampung merupakan salah satu provinsi penghasil lada terbesar di Indonesia. Terutama dalam menghasilkan lada hitam. Akan tetapi pada tingkat harga jual lada ini tidak begitu stabil dan dapat dikatakan rendah terutama pada tingkat produsen atau petani rakyat. Hal tersebut dikarenakan lada tersebut memiliki 2 golongan harga, yaitu harga dimana lada pada kondisi kering dan basah. Dimana apabila petani menjual pada tengkulak atau pengumpul saat lada dalam kondisi bercampur antara basah dan kering, maka harga lada tersebut digolongkan pada lada yang masih basah. Sehingga harga jual lada tersebut makin rendah.
Secara ekonomi lada dapat menjadi salah satu sumber utama pendapatan petani dan devisa negara sektor non migas, sedangkan secara sosial merupakan komoditas tradisional yang telah dibudidayakan sejak lama dan keberadaannya merupakan penyedia lapangan kerja yang cukup luas terutama di daerah sentra produksi.
Hal tersebut sangat dimungkinkan mengingat usaha tani lada di Indonesia umumnya diusahakan dalam bentuk perkebunan rakyat. Tidak hanya itu, Lampung merupakan provinsi yang strategis dalam menghasilkan lada. Hal tersebut karena keadaan alam yang mendukung untuk keberlangsungan tanaman lada. Alat atau prototype yang dibuat bertujuan untuk meningkatkan harga jual lada tersebut.
Dimana alat ini dapat mengukur tingkat kandungan air sehingga apabila dapat terukur, harga lada antara yang basah dan kering dapat dipisahkan tanpa harus menggunakan cara tradisional. Dimana pada cara tradisional penentuan akhir dari pengeringan lada secara tradisional dilakukan secara organoleptik yaitu dengan diraba atau dipijat dengan jari tangan dimana lada dianggap kering bila dipijat memberikan suara menggeretak dan pecah. Pengguanaan cara tradisional tentang memilih lada yang kering tersebut kurang efisien dan efektif mengingat jumlah lada yang banyak dan akan memakan waktu yang lama jika harus memijatnya atau merabanya satu per satu secara menyeluruh.
[/su_box]
Selengkapnya mengenai Contoh PKM Penerapan Teknologi Tahun 2022 Tersebut, silahkan donwload disini
Demikianlah pembahasan mengenai contoh PKM T atau contoh proposal PKM Penerapan Teknologi Tahun 2022, semoga bermanfaat bagi kalian yang sedang mencarai referensi mengenai Program Kreatifitas Mahasiswa Penerapan Teknologi.
© lifestyle.pinhome.id