Dipublikasikan oleh Athiah Amida dan Diperbarui oleh Athiah Amida
Apr 5, 2023
6 menit membaca
Daftar Isi
Untuk dapat meraup keuntungan maksimal dari kegiatan berinvestasi, diperlukan strategi yang matang dalam melakukannya. Langkah awalnya adalah dengan memilih emiten yang memiliki pertumbuhan laba stabil dan positif. Berbicara mengenai emiten, sektor Crude Palm Oil (CPO) merupakan salah satu emiten yang menjanjikan. Lalu, apa saja emiten CPO terbaik?
Bagi Pins yang berencana untuk berinvestasi di emiten CPO, kamu bisa mengecek rekomendasi emiten CPO terbaik di bawah ini. Bukan hanya 5 atau 10, ada 20 emiten CPO yang bisa menjadi alternatif pilihanmu!
Baca juga: Gagap Investasi Saham? Inilah 5 Tips Utama
Sebagai salah satu negara pengekspor minyak sawit mentah terbesar di dunia, ada banyak emiten yang bergerak dalam sektor CPO di Indonesia. Diantaranya, inilah 24 emiten CPO terbaik yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hingga tahun 2021, perusahaan ini memiliki lahan 286.727 hektar yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. AALI mulai melakukan penawaran saham perdana di BEI pada tahun 1997. Bukti banyaknya investor yang berinvestasi di saham perusahaan ini adalah dari harga saham yang terus menguat. Pada 31 Desember 2021, harga saham ditutup pada posisi Rp9.500.
Aktivitas utama perusahaan ini dimulai dari penanaman, pemanenan kelapa sawit, dan pengolahan TBS menjadi minyak sawit. Kemudian fokusnya meluas ke pengolahan inti sawit, dan pemrosesan CPO menjadi produk untuk konsumen. Salah satu produk perusahaan ini adalah minyak goreng Filma. Emiten SMAR memiliki pergerakan harga saham yang terbilang kuat, Pins.
Luas hektar perkebunan sawit Pradiksi Gunatama Tbk yang berlokasi di Kalimantan Timur seluas 22.586 hektar. Perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1995 mulai melakukan penawaran saham perdananya pada 7 Juli 2020, dengan jumlah penawaran 900 juta saham.
Perusahaan yang didirikan pada tahun 1993 ini mulai berfokus pada perdagangan minyak kelapa sawit di tahun 2012. Pada tahun 2013, ANJT mulai melakukan penawaran perdana sahamnya di BEI. Untuk persentasenya adalah 10% dari saham perusahaan.
Melalui akuisisi PT Bumiraya Investindo (BRI), Golden Plantation Tbk masuk ke dalam sektor bisnis kelapa sawit. Terdapat 9 perkebunan kelapa sawit GOLL yang tersebar di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Riau, serta Jambi. Luas hektar area konsesinya mencapai 63.441 hektar dan 39%-nya merupakan lahan yang tertanam. Ada sebanyak 800 juta saham penawaran dari GOLL.
Pada awal mulanya perusahaan ini berfokus di sektor pengolahan kayu. Tetapi, kemudian fokusnya bertambah di sektor perkebunan kelapa sawit. Luas lahan perkebunannya sudah mencapai 112.600 hektar. Lahannya ini terbagi menjadi perkebunan inti sebanyak 84.600 hektar, dan plasma 28.000 hektar. Harga Penawaran dari saham ini adalah Rp1.850.
Emiten CPO berikutnya beroperasi mulai tahun 1994. Luas hektar perkebunan yang dimiliki kurang lebih sebesar 110.000 hektar. Kegiatan operasionalnya mulai dari Kalimantan Utara, Timur, hingga Riau. FAPA melakukan perdagangan perdana di 2021 dengan harga saham yang cukup kuat, yakni Rp 2.300.
Perusahaan ini menaungi beberapa anak perusahaan dan bergerak dalam hasil perkebunan, yang salah satunya merupakan kelapa sawit. JAWA yang beroperasi secara komersial di tahun 1921 memiliki izin lokasi dan hak guna usaha perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Selatan. Luas lahan perkebunannya ini sebesar 29.723 hektar.
Perusahaan yang merupakan anak perusahaan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) ini beroperasi mulai tahun 1963. Produk utama dari perdagangan hasil perkebunannya adalah minyak sawit mentah dan karet. IPO dilakukan pertama kali pada 5 Juli 1996. Total saham yang terdaftar dari perusahaan ini 38.800.000.
Baca juga: Yuk Mengenal Return Di Dalam Investasi
Perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan ini, salah satu hasil utamanya adalah kelapa sawit. Perkebunannya berlokasi di Kalimantan Barat dengan luas 15.000 hektar. Untuk penawaran perdana saham ini sudah dilakukan sejak 16 Januari 2013.
Cisadane Sawit Raya Tbk merupakan salah satu perusahaan kelapa sawit Indonesia yang sudah berdiri cukup lama. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1983 dengan salah satu konsentrasi perdagangannya adalah pengolahan minyak mentah kelapa sawit. Luas lahan perusahaan ini mencapai 29.000 hektar. Pada bulan September 2019, CSRA mulai melakukan panawaran perdana sahamnya kepada publik.
Untuk kegiatan operasional dari BWPT berlokasi di 3 perkebunan di Sumatra, Kalimantan serta Papua. Luas lahan keseluruhan dari ketiga perkebunan perusahaan ini mencapai hingga 116.000 hektar. Sementara itu, untuk kapasitas setiap tahunnya memproduksi sebanyak 2,7 juta ton. Penawaran sahamnya mencapai hingga 1,2 miliar.
Mahkota Group Tbk memiliki anak usaha yang berkonsentrasi di bidang pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO), dan inti sawit. Perusahaan ini mencatatkan 3,51 miliar saham di bursa efek. Perusahaan ini mengalokasikan 689,89 juta saham terbuka.
Perusahaan yang merupakan joint venture antara PT Saratoga Sentra Business dan PT Provident Capital Indonesia ini beroperasi secara komersil sejak tahun 2006. Untuk IPO dilakukan secara perdana di 8 Oktober 2012. Sementara itu, untuk total saham terdaftarnya menyentuh angka 4 miliar.
Perusahaan yang didirikan pada tanggal 28 Aprll 1995 ini memiliki lokasi perkebunan di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Komoditas utama dari perusahaan kelapa sawit ini adalah CPO dengan produksi 27.663 ton, serta Palm Kernel (PK) kurang lebih 7.143 ton. Saham penawaran dari perusahaan ini sebanyak 500 juta.
Perusahaan yang berlokasi di di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan ini berdiri pada tanggal 12 Mei 1979. Selain mengelola perkebunan, PNGO juga memproduksi minyak sawit mentah. Terkait saham, penjamin emisi utamanya adalah PT. Panin Sekuritas Tbk. Total saham yang terdaftar dari perusahaan ini berada di kisaran 780 juta.
Palma Serasih Tbk didirikan pada tanggal 03 Juni 2008, sejak itu perusahaan ini pun beroperasi secara komersial. PSGO menargetkan pendapatan Rp3,54 triliun dan laba bersih senilai Rp488,2 miliar di tahun 2022.
Dengan lahan perkebunan yang tersebar di Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, serta Riau, membuat perusahaan ini termasuk sebagai penghasil kelapa sawit terbesar. Harga penawaran dari saham emiten CPO ini adalah Rp2.340 dengan saham penawaran 461 juta.
Perusahaan yang sudah berdiri selama 30 tahun ini memasarkan berbagai produk turunan dari kelapa sawit. Diantaranya adalah margarin dan minyak goreng. Perusahaan dengan tanggal IPO 9 Juni 2011 ini memiliki total saham terdaftar kurang lebih 15 miliar.
Baca juga: Gampang Banget! Ini 5 Cara Investasi Reksadana, Dijamin Untung!
Triputra Agro Persada memiliki anak perusahaan yang tersebar di kota-kota di Sumatera dan Kalimantan. Perusahaan ini menghasilkan produk minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit dengan kualitas tinggi, untuk kebutuhan pasar dalam negeri dan luar negeri. Total saham yang ditawarkan emiten ini berada di kisaran 866 juta.
Itulah 20 emiten CPO terbaik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sudah bisa menentukan emiten mana saja yang kamu pilih, Pins?
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami, Puri Melia Asri dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.
Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
Source Feature Image: Pexels
© lifestyle.pinhome.id