Daftar Isi
Kamu pasti masih banyak yang bertanya-tanya Pins, apa fungsi CDI motor dana kenapa ada jalur CDI. Ternyata masih banyak juga yang bingung apa itu CDI motor? Bagaimana bentuk dan cara kerjanya? Apakah berperan penting pada motor atau hanya sekedarnya saja?.
Kamu dapat melihat dan menemukan jawabannya pada artikel ini. Mulai dari pengertian, fungsi sampai cara kerjanya. Yuk simak selengkapnya Pins!
Baca juga: 5 Penyebab Motor Tidak Ada Pengapian
Nah Pins kabar gembira untuk kamu yang belum tahu apa itu CDI motor. CDI motor itu merupakan singkatan dari Capacitor Discharge Ignition. CDI ini berperan penting pada proses pengapian, dimana pengapian akan berhubungan dengan ruang bakar.
Pengertian dari CDI adalah rangkaian sistem pengapian di mesin. Pembakaran sempurna pada sepeda motor akan terjadi apabila percikan api busi terintegrasi melalui CDI dahulu.
Komponen pada mesin motor ini tidak hanya memiliki satu fungsi saja melainkan lebih. Sehingga kamu dapat mengetahui fungsi-fungsinya berikut ini.
CDI motor berperan penting untuk pembakaran pada kendaraan. Proses pengapian yang baik dan pembakaran sempurna dapat terjadi saat api busi terintegrasi melalui CDI dahulu. Jadi CDI sangat menentukan efektifitas pembakaran pada kendaraan.
CDI berfungsi untuk mengatur kapan waktu yang tepat untuk terjadi percikan api. Mengatur kapan percikan api dari busi ke bahan bakar yang telah mengalami pemadatan oleh piston.
Fungsi ini menjadi salah satu sebab CDI berpengaruh besar dalam sistem pengapian mesin dan mempengaruhi performanya.
Fungsi selanjutnya dari CDI adalah menjaga gerak atau laju motor. Pembakaran yang sempurna dapat menjaga gerak dan laju motor berada pada performa yang baik. Alhasil kamu dapat menggunakan motor dengan baik dan mengatur kecepatan sesuai kemauan.
Baca juga: Apa Akibat Jika Saat Pengapian Terlalu Maju
CDI motor tentu memiliki cara kerja sendiri dari awal mesin bekerja sampai akhir. Mulanya arus listrik tegangan tinggi akan dialirkan. Proses ini dapat menciptakan induksi dalam ignition coil.
Selanjutnya CDI akan mengatur kapan waktu yang pas percikan api dari busi disalurkan ke bahan bakar. Yuk kita simak cara kerjanya dibawah ini!
Pada CDI sederhana terdapat komponen platina yang berfungsi untuk pengaliran arus pada kapasitor. CDI ini tidak akan bekerja sebelum kontak motor diubah menjadi on. Saat inilah akan ada aliran arus baterai CDI.
Arus akan melewati konverter dan meningkatkan tegangan baterai. Biasanya tegangan baterai sampai 300 volt. Saat ini mesin belum menyala dan arus masih tertahan pada kapasitor.
Selanjutnya arus kapasitor akan dialihkan saat rangkaian baterai terputus. Penyebabnya karena kapasitor akan langsung terhubung ke ignition coil. Disaat bersamaan muncul magnet pada kumparan primer yang besar.
Kemagnetan ini dapat menciptakan induksi kumparan sekunder dan tegangan dapat menjadi sampai 7 kali lebih besar. Output tersebut menjadi penyebab busi menciptakan percikan api
Penggunaan CDI modern sudah banyak diterapkan karena lebih awet dalam usia pemakaian. Pada CDI ini komponen platina sudah tidak ada dan digantikan oleh pulse igniter.
Pulse Igniter berfungsi sebagai pengirim sinyal PWM sesuai dengan waktu mesin digunakan. Cara kerjanya dimulai ketika kontak motor dihidupkan atau posisi on. Terjadilah arus yang melewati konverter dan dapat meningkatkan tegangan baterai sampai 300v.
Selanjutnya sinyal dikirimkan ke PWM dari pick up coil oleh pulse igniter. Sinyal yang dikirimkan sudah sesuai dengan RPM mesin dan memunculkan pulse tertentu yang akan dikirim ke SCR. Dari SCR inilah arus kapasitor akan dialihkan dan saat rangkaian terputus.
Kapasitor langsung terhubung ke ignition coil yang dapat memunculkan magnet secara otomatis pada kumparan primer yang besar. Efek magnet ini akan menciptakan induksi kumparan sekunder dan tegangan dapat mencapai 7 kali lebih besar.
Terdapat beberapa komponen penyusun CDI sebagai berikut.
CDI memiliki thyristor, resistor, kapasitor dan dioda yang merupakan bagian utama dan terintegrasi. Semua komponen ini berfungsi seperti baterai dengan ukuran kecil dan mampu menyimpan arus kemudian mengeluarkannya dalam voltase yang besar.
Baterai memiliki fungsi utama menciptakan arus awal ketika kontak kendaraan diubah menjadi On. Arus pertama inilah yang akan dialirkan ke kapasitor.
Komponen ini berfungsi untuk meningkatkan tegangan listrik dari komponen baterai. Cara kerjanya mirip dengan trafo step up yang akan meningkatkan tegangan primer. Tegangan yang mulanya 12 Volt akan diubah menjadi 300 volt.
Digunakan untuk mengubah listrik yang tadinya 12 Volt menjadi 20 Kv. Tujuannya untuk memicu terjadinya percikan api pada busi. Cara kerjanya sama seperti trafo step up dan prinsip yang digunakan adalah induksi elektromagnetik.
Komponen ini memiliki nama lain pick up coil, fungsinya adalah sebagai pengirim trigger dalam bentuk sinyal PWM. Sinyal PWM berfungsi untuk menentukan kapan waktu untuk discharge kapasitor.
Bagian terakhir adalah busi, di mana arus berakhir dan menciptakan percikan api dengan menggunakan busi. Proses terjadinya percikan api ini disebabkan adanya celah dari elektroda dan massa.
Baca juga: Fungsi, Bagian-bagian dan Cara Kerja Vakum Advancer
Featured Image Source: harapanrakyatonline
Nikmati layanan rumah tangga seperti cuci mobil, servis dan cuci AC, desinfektan & fogging, hingga massage dari Pinhome Home Service hanya dalam satu kali klik. Dapatkan pula paket perlindungan AC yang bisa dipilih sesuai kebutuhan melalui aplikasi Pinhome.
Tunggu apa lagi, segera unduh aplikasi Pinhome di App Store atau Google Play sekarang dan rasakan pengalaman rumah yang bersih dan tubuh yang lebih rileks. Hanya di Pinhome Home Service yang memberikan solusi kebersihan dan perawatan properti, serta kendaraan dengan mudah.
© lifestyle.pinhome.id