Daftar Isi
Emha Ainun Najib atau lebih dikenal Cak Nun merupakan seorang budayawan besar Indonesia. Selain memiliki berbagai karya, Cak Nun Terkenal juga dengan kata-kata yang mudah dimengerti dalam setiap apa yang disampakainnya.
Lewat tulisan sederhana ini, kami merangkum berbagai kata-kata bijak atau quotes dari Cak Nun yang dapat dijadikan sebagai motivasi, insipirasi ataupun pengingat.
Kalian juga bisa membaca kata kata dari tokoh lain, seperti quotes Jendral Soedirman dan kata kata mutiara dari Bung Karno.
Nama Lengkap Emha Ainun Najib |
Dikenal Sebagai Cak Nun |
Tempat Lahir Jombang, Jawa Timur |
Tanggal Lahir Rabu, 27 Mei 1953 |
Zodiak Gemini |
Warga Negara Indonesia |
Emha Ainun Najib, atau yang lebih dikenal dengan Cak Nun merupakan Budayawan asal Indonesia. Beliau lahir di Jombang, Jawa Timur pada hari rabu, 27 mei 1953.
Cak Nun juga merupakan anak ke-4 dari 15 bersaudara, pernah sekolah di Pondok Pesantren modern Gontor.
Pendidikan Emha Ainun Najib (Cak Nun)
Karir Emha Ainun Najib (Cak Nun)
Emha Ainun Najib atau Cak Nun merupakan penulis yang sangat produktif, hal ini terlihat dari karya-karya beliau. Selain produktif, tulisannya pun sangat berkualitas dan pencerahkan.
*Data judul buku di atas diambil dari situs resmi caknun.com
Dakwah yang utama bukan berupa kata-kata. Melainkan dari perilaku. Orang yang berbuat baik sudah berdakwah.
Berdakwah dengan amal tentu lebih utama dibandingkan dengan dakwah menggunakan lisan. Tidak semua orang dapat melakukan dakwah dengan amal, terkadang sulit untuk dilakukan.
Pada intinya orang-orang yang telah melakukan kebaikan, menolong sesama dll, mereka telah berdakwah dengan perilaku.
Ada orang yang mengkritik tapi tidak memberi jalan keluar. Ada orang yang memberi jalan keluar tanpa mengkritik
Orang yang mengkritik tanpa memberikan jalan keluar barangkali sangat banyak, terutama di negeri ini.
Pada kenyataannya kita melihat di media sosial, banyak orang yang terlalu gampang memberikan komentar dan mengkritisi kepentingan oang lain. Lebih parahnya lagi mereka senang menyalah-nyalahkan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.
Hanya sedikit sekali orang yang memberikan solusi tanpa mengkritik. Bahkan, di negara kita bisa dibilang jarang atau anomali.
Manusia adalah subyek yang mengatasi masalah bukan yang justru jadi masalah.
Cak Nun dalam quotes di atas memberikan pandangannya tentang manusia yang seharusnya menjadi sesuatu yang dapat mengatasi masalah, bukan sebaliknya malah menjadi masalah.
Namun pada kenyataannya seperti yang kita lihat, kebanyakan dari manusia malah menjadi bagian dari masalah.
Bahkan sekarang ini pemerintah yang menjadi bagian dari masalah, hal ini terlihat dari banyaknya yang melakukan tindakan korupsi.
Musuh kita adalah kesempitan dan kedangkalan berpikir.
Kesempitan dan kedangkalan dalam berpikir adalah musuh yang sangat bahaya, sebab kedangkalan dan kesempitan dalam berpikir dapat menyebabkan terhambatnya kemajuan.
Lebih parahnya lagi, kesempitan dan kedangkalan dapat menyesatkan diri sendiri dan banyak orang.
Maka, sebaiknya kita memperluas pemikiran dengan berbagai cara, supaya pikiran kita tidak sempit dan dangkal.
Dunia ini masih dipimpin oleh orang yang lebih memilih kenyang meskipun dijadikan budak, dari pada lapar tapi bertahan harga dirinya.
Hal ini terlihat jelas di negeri kita, terlihat melalui tindakan para pejabat dan para pemimpin di negeri ini. Mereka seakan tidak memiliki harga diri, sibuk dengan mencari keuntungan untuk diri sendiri.
Hampir semua orang rela harga dirinya tergadai demi kedudukan dan harta, meski jadi budak sekalipun.
Engkau bisa mencintai meskipun tanpa cinta.
Sebagian di antara kita mungkin merasa bingung dengan quotes Cak Nun di atas, bagaimana kita dapat mencintai tanpa cinta.
Setelah ditelisik lebih jauh makna dari kata-kata ini, akhirnya dapat dipahami bahwa cinta itu adalah sebuah perasaan yang timbul dari dalam diri, hal ini tidak selalu muncul setiap saat, hanya dalam kondisi tertentu saja.
Akan tetapi mencintai adalah sebuah sikap yang dapat kita lakukan kapan saja sehingga kita dapat mencintai tanpa cinta sekalipun.
Cinta bukanlah bertahan seberapa lama, tetapi seberapa jelas dan ke arah mana.
Sangat unik memang apa yang diungkapkan oleh Cak Nun ini, bahwa beliau berpandangan cinta itu bukan soal seberapa lama bertahan.
Akan tetapi seberapa jelas dan ke arah mana, artinya harus memiliki visi yang jelas, kita menginginkan cinta seperti apa.
Jangan sampai cinta yang dibangun tanpa arah dan tujuan, sebab hal tersebut barangkali akan keliru pada akhirnya.
Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati. Kalau kekasih kita haus, kita yang gugup mencarikan air minum. Kalau kekasih kita terluka, perasaan kita yang mengucurkan darah.
Inilah cinta yang kita lihat dan rasakan saat ini, yaitu empati. Cinta dan empati adalah elemen yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, memiliki keterikatan.
Seorang yang memiliki cinta akan merasakan apa yang sedang di alami orang yang dicintainya.
Saat orang yang dicintai sedih, maka orang yang mencintai juga sedih, merasa terluka ketika ia terluka.
Agama kurang diperkenalkan sebagai berita gembira dan janji cinta, melainkan sebagai tukang cambuk, pendera dan satpam yang otoriter.
Dari kata-kata Cak Nun di atas, selama ini yang dipertontonkan oleh agama lebih dominan sebagai tukang cambuk, bukan sebagai berita gembira dan janji cinta.
Padahal agama itu bukan hanya sebuah cambuk dan peringatan saja, melainkan berisi gambar gembira dan janji cinta bagi umat manusia.
Tuhan tidak bertanya padamu apakah kamu mampu menolong mbambung atau tidak, tapi melihat apakah kamu mencintai orang lemah atau tidak.
Menolong dan mencintai adalah dua hal yang berbeda, ketika seseorang menolong belum tentu ia mencintainya.
Namun ketika seorang mencintai pasti ia akan menolong, tidak mungkin membiarkan seseorang yang dicintai sengsara.
Maka untuk itu jadilah orang yang mampu dan bisa mencintai sesama, menumbuhkan rasa cinta itu mungkin tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa.
Tuhan tidak sakit hati oleh keingkaran Anda. Tetapi Tuhan sangat tersakiti jika Anda berpura-pura menyembah-Nya.
Rasanya bukan hanya Tuhan yang tersakiti dengan kepura-puraan, namun manusia juga. Tindakan ini adalah sikap yang sangat hina sekali.
Secara tidak sadar, orang yang berpura-pura telah menghinakan dan merendahkan diri sendiri.
Jika hari ini masih ada kepura-puraan di dalam diri kita, maka segeralah untuk meninggalkannya, jangan sampai kita menjadi sangat nyaman dengannya.
Tuhan tidak menuntut kita untuk sukses. Tuhan hanya menyuruh kita berjuang tanpa henti.
Perkataan ini sekaligus menjadi pukulan dan pengingat bagi anak muda zaman sekarang.
Kita sering melihat orang-orang yang lebih berfokus dengan kesuksesannya dibandingkan dengan proses dan usaha.
Padahal kesuksesan adalah implikasi dari proses, yaitu kerja keras dan doa kepada Allah. Kesuksesan tidak lahir begitu saja dengan instan, melewati beberapa fase, dan terkadang kita harus memperjuangkannya dengan sekuat tenaga.
Semoga kita menjadi orang sukses yang dapat menikmati setiap prosesnya, sehingga proses tersebut menjadi hikmah dan memberikan pembelajaran kepada kita.
Agama adalah perilaku, agama adalah silkap. Dan semua agama mengajarkan kesantunan, kasih sayang dan Cinta kasih sesama.
Agama adalah sebuah anugerah paling besar dalam kehidupan, dimana kebaikan terdapat di dalamnya. Tanpa agama manusia tidak akan dapat menjalani kehidupan yang sempurna.
Sebagai seorang yang beragama, kita dituntut untuk memahami agama dengan baik, bukan hanya mengamalkannya saja.
Kearifan-kearifan agama harus diterjemahkan ke dalam sistem nilai pengelolaan sejarah, kebudayaan dan peradabannya.
Kata-kata di atas sangat menarik untuk kita simak sekaligus direnungi, mengapa demikian?
Sebab apabila kearifan agama diterjemahkan ke dalam sejar, kebudayaan dan peradabannya, kita akan dapat melihat nilai-nilai kebaikan yang utuh dalam agama.
Agama diajarkan kepada manusia agar ia memiliki pengetahuan dan kesanggupan untuk menata hidup, menata diri dan alam, menata sejarah, kebudayaan, politik.
Agama adalah cahaya dan sumber kekuatan bagi manusia untuk menghadapi kehidupan, tanpa agama manusia akan tersesat.
Agama pula yang akan menghadirkan ketenangan sekaligus membawa kita untuk terus berfikir memanfaatkan hidup sebaik mungkin.
Nak, kalau Ibumu menyediakan jalan neraka bagimu, ingatkanlah aku. Namun kalau kusediakan jalan sorga bagimu, engkau wajib patuh kepadaku.
Ibu adalah seorang yang sangat mulia bagi anaknya, bagimanapun ibu memiliki jasa sangat penting untuk kehidupan sang anak.
Jasa jasanya hingga kapanpun tidak akan terbalaskan, maka sudah sepantasnya sebagai anak berbakti dan taat kepada orang tua.
Orangtua kita mengajarkan suatu nilai yang membedakan dua jenis anak, yang patuh tanpa reserve, yang pejah gesang nderek (hidup-mati ikut), disebut “anak baik-baik”, sedangkan yang mencoba rasional, memilih otoritasnya, meskipun itu justru sejalan dengan “lorong keadilan” disebut “anak nakal”.
Sebagai orang tua tentu akan merasa senang apabila memiliki anak yang patuh dan taat, apalagi bisa menjadi kebanggaan keluarga.
Namun, terkadang sebagai orang tua juga perlu menghargai tindakan dan pilihan anaknya, terutama bila tindakan tersebut mengandung nilai-nilai kebenaran.
Kalau rokok halal, gambar di puskesmas harus dihapus.
Pernahkah kalian mendengar atas pengharaman rokok di negeri ini? Sepertinya belum, namun nyatanya rokok dianggap hal yang negatif oleh sebagian orang dengan alasan dapat mengganggu kesehatan dan menimbulkan beberapa penyakit.
Maka tidaklah heran apabila kita menemukan berbagai slogan atau tulisan yang memperlihatkan bahaya merokok.
Bahkan yang sangat unik untuk rokok, terdapat tulisan bahaya merokok disetiap bungkusnya. Meskipun demikian, rokok tetap menjadi barang favorit untuk sebagian orang.
Sadarlah saat ini Anda tengah ditipu oleh cara berpikir mereka, Anda bukan mereka kok pakai cara berpikir mereka. Jadi mulai saat ini, Anda harus bercermin lagi. SADARLAH.
Meskipun untuk sebagian orang quotes Cak Nun satu ini terlihat lucu, pada kenyataannya memiliki makna yang begitu dalam.
Hal ini terlihat dalam kata-kata seharusnya kita tidak melakukan cara berpikir orang lain, sebab kita bukan mereka.
Saya rasa kata-kata ini tidak hanya diberlakukan untuk perorangan, akan tetapi untuk kelompok, atau bahkan sebuah negara.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia lebih senang melihat dan menggunakan cara pikir negara lain.
Maka tidaklah mengherankan apabila kebanyakan masyarakat tidak mencintai budayanya sendiri.
Ada Empat tahapan manusia adalah yang pertama adalah makhluk (semua yang diciptakan Allah), kedua insan – manusia (makhluk yang diberi akal). Ketiga adalah ‘Abdullah – hamba Allah (manusia sadar akan ketidakberdayaannya, dan ia terkait dengan Allah), dan terakhir adalah Khalifah Allah Fil Ardi (manusia sadar ia adalah utusan Allah yang diturunkan ke bumi untuk memakmurkannya.
Kata-kata di atas amatlah jelas memaparkan mengenai siapa itu manusia, serta beberapa tahapannya.
Manusia merupakan mahluk yang sempurna, memiliki pikiran dan akal yang membedakan dengan mahluk lainnya.
Maka untuk itu manusia memiliki tanggung jawab sebagai kholifah di muka bumi ini, menjaga dan merawatnya.
Adapun salah satu pekerjaan terpenting manusia, yang membuatnya bisa ditandai sebagai makhluk bernama manusia adalah berpikir.
Manusia dapat berfikir karena adanya anugerah akal, namun tidak semua manusia mampu menggunakan akalnya untuk berfikir.
Padahal menurut Cak Nun, berfikir adalah pekerjaan manusia yang sangat penting, jika tanpa berfikir, bagaimana manusia dapat mengenal Tuhannya.
Semua yang terdapat di dunia ini seharusnya dapat menjadi bahan renungan dan berfikir manusia, maka di sanalah jua kita akan temukan kebesaran Sang Pencipta.
Manusia dan alam bagaikan anak dan ibu.
Bagaimana tidak demikian, manusia memiliki ketergantungan dengan alam, tanpa alam niscaya manusia tidak akan bisa hidup.
Alam yang Allah ciptakan adalah sebagai fasilitas untuk manusia, sehingga manusia dapat memanfaatkan dan mengelola alam tersebut.
Akan tetapi saat ini rasa rasanya manusia mulai lupa dengan hal tersebut, manusia merasa tidak lagi butuh dengan alam.
Manusia baru sadar ketika alam tidak lagi nampak seperti dulu, tampil dengan wajah baru dan nampak tidak ramah.
Kalian berbicara bahwa dunia semakin rusak dan akan semakin rusak. Siapa yang merusak? Kalian sendiri.
Sadar atau tidak sadar, manusialah yang merusak alam ini, meskipun sebagian orang menentang dan berteriak tentang kerusakan alam.
Alam rusak karena ketamakan dan keserakahan dari manusia itu sendiri, rasa tidak cukup dan tidak puas menjadi salah satu pemicu.
Jangan pernah sebuah negara jadi negara hukum. Harus kalau bisa jadi negara akhlak atau moral.
Quotes Cak Nun satu ini seharusnya menjadi refleksi bagimana hukum di negeri kita saat ini. Rasannya carut marut, hukum kadang tumpul ke atas dan tajam ke bawah.
Orang yang korupsi diperlakukan dengan baik, sedang seorang yang mencuri satu pohon singkong dihukum tanpa ampun.
Kemudian pada akhirnya banyak masyarakat yang tidak percaya lagi dengan hukum di negeri ini.
Apa akhlak harus dipamerkan melalui pakaian?
Pamer adalah sesuatu yang tidak baik barang kali, sebab takutnya hal tersebut menjadi perbuatan ria dan malah mengurangi amal kebaikan kita.
Pada dasarnya akhlak tidaklah untuk dipamerkan, apalagi memlalui pakaian, cukup dengan mengikuti norma agama dan norma-norma yang berlaku di masyarakat kita telah menjadi seorang yang berakhlak.
Nah, itu dia kata kata bijak Cak Nun, quotes atau kata-kata ini diambil dari berbagai sumber, salah satunya adalah buku. Semoga menjadi nasehat, pengingat dan kebaikan untuk kita semua.
Baca juga: Kata-kata BIjak Soeharto
Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual Beli Properti Pinhome. Bergabunglah bersama kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti.
Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
© lifestyle.pinhome.id