BlogHome ServiceElektronikDereten Kerusakan AC yang Sering Terjadi Plus Solusinya

Dereten Kerusakan AC yang Sering Terjadi Plus Solusinya

Dipublikasikan oleh Fauzia Assilmy dan Diperbarui oleh Nabila Azmi

Agu 12, 2025

8 menit membaca

Copied to clipboard
Ini Deretan Kerusakan yang Sering Terjadi pada AC Plus Cara Merawatnya

Kerusakan AC menjadi salah salah satu masalah yang sering dikeluhkan oleh Pins, terutama saat suhu udara di Indonesia kini makin panas. Di Jakarta misalnya, suhu bisa mencapai 34°C atau lebih pada siang hari. Hal ini tentu saja membuat pendingin udara tidak lagi sekadar kenyamanan, melainkan kebutuhan. 

Jadi, tidak heran penggunaan AC meningkat pesat, terutama di perkotaan dengan tingkat kepadatan tinggi. Sayangnya, banyak pemilik AC mengalami gangguan pada benda elektronik ini akibat kurangnya perawatan. Nah, artikel ini sudah mengupas berbagai penyebab kerusakan pada AC, cara mencegah, hingga kapan harus menggunakan teknisi.  

Penyebab Umum Kerusakan pada AC

Penyebab umum kerusakan AC
Source: Freepik

Mengetahui penyebab kerusakan yang sering terjadi pada mesin pendingin adalah langkah penting. Tujuannya supaya Pins bisa terhindar dari masalah lebih serius di kemudian hari. Nah, berikut penyebab umum yang sering terjadi.

1. Penumpukan debu dan kotoran

Salah satu penyebab AC tidak bekerja optimal adalah filter AC kotor. Hal itu disebabkan karena penumpukan debu yang dibiarkan terlalu lama. Debut yang terlalu lama pada filter akan menghambat aliran udara, sehingga membuat AC tidak dingin. 

Setelah AC tidak dingin, penggunaan listrik juga jadi boros, karena AC bekerja lebih keras dari seharusnya. Kondisi ini sering terjadi pada rumah dekat jalan raya, kawasan padat kendaraan, atau area industri. Jika dibiarkan, tumpukan debu ini bisa memperpendek umur AC. 

2. Kurangnya perawatan rutin

Banyak pengguna AC tidak menyadari pentingnya perawatan AC secara berkala, minimal setiap 3–6 bulan sekali. Tanpa perawatan yang tepat, komponen penting seperti evaporator, kondensor, hingga saluran pembuangan air bisa mengalami penyumbatan atau kerusakan. 

Tidak jarang, pengguna baru memanggil teknisi saat AC sudah benar-benar rusak atau tidak menyala. Padahal kerusakan tersebut sebenarnya bisa dicegah sejak awal dengan jadwal servis rutin.

3. Instalasi yang tidak tepat

Kesalahan instalasi AC dapat memberi dampak pada performa dan usia pakai unit. Mulai dari pemasangan unit indoor dan outdoor yang tidak seimbang, kemiringan pipa pembuangan air yang salah, atau peletakan dekat sumber panas. Nah, banyak orang yang selalu meletakkan unit outdoor dekat area masak.

Hal ini yang membuatnya sering terkena panas langsung dan membuat kondensor bekerja ekstra. Proses bongkar pasang AC yang tidak dilakukan oleh teknisi profesional juga bisa memicu masalah serupa, seperti kebocoran freon atau kerusakan pada pipa dan sambungan.

4. Usia komponen AC

Komponen AC seperti kapasitor, kompresor, atau kipas cenderung mulai melemah dan rentan rusak setelah jangka waktu tertentu. Tanpa penggantian atau perawatan yang tepat, komponen-komponen ini bisa menyebabkan AC tidak dingin, mengeluarkan suara berisik, atau mati total. 

Maka dari itu, penting untuk melakukan pemeriksaan berkala, terutama pada AC yang sudah berumur, agar kerusakan tidak meluas. Banyak orang yang meremehkan hal ini, padahal unit sudah digunakan lebih dari 5 tahun. Unit yang sudah lebih dari 5 tahun lebih rentan mengalami penurunan performa dan kerusakan komponen.

5. Fluktuasi daya listrik

Lonjakan atau penurunan tegangan listrik juga termasuk salah satu penyebab kerusakan pendingin udara yang kerap diabaikan. Tegangan yang tidak stabil dapat merusak sistem kelistrikan di dalam unit, seperti panel kontrol, relay, atau kapasitor. Hal ini yang akan membuat unit jadi mengalami rusak parah nantinya.

Jika Pins menggunakan unit bersamaan dengan peralatan berat, seperti kulkas dua pintu, oven listrik, atau mesin cuci tanpa bantuan stabilizer, bisa membuat AC tiba-tiba mati. Untuk menghindarinya, pastikan sistem kelistrikan rumah mendukung kapasitas beban yang digunakan serta gunakan stabilizer khusus untuk AC.

Masalah Umum yang Sering Terjadi pada AC

Source: Freepik

Ada banyak jenis masalah AC rusak yang bisa langsung dikenali dari gejala yang muncul. Berikut ini adalah sejumlah yang umum sering terjadi dan bisa langsung dikenali.

1. AC Tidak Dingin

Masalah AC tidak dingin adalah masalah paling umum pada pendingin udara. Biasanya terjadi karena filter kotor dan aliran udara terhambat. Bisa juga karena kebocoran freon atau tekanan refrigeran yang rendah. Contohnya adalah ketika Pins sudah mengatur suhu ke 18°C, tapi ruangan tetap panas. Nah,  hal inilah yang membuat Pins harus langsung memeriksa unit.

2. AC Bocor Air

AC bocor air juga jadi salah satu penyebab umum yang memperlihatkan bahwa unit tidak baik-baik saja. Hal ini bisa disebabkan karena saluran pembuangan yang tersumbat, evaporator kotor, atau kesalahan instalasi. Bagaimana cara melihatnya? Jika air menetes terus-menerus ke lantai hingga merusak plafon gypsum, nah, ini membuat Pins harus segera cek unit.

3. AC Mengeluarkan Bau Tidak Sedap

Masalah AC bau tidak sedap biasanya berasal dari tumpukan bakteri atau jamur di bagian evaporator. Hal ini terjadi karena AC jarang dibersihkan, terutama jika tidak ada jadwal servis rutin. Kondisi ini bukan hanya mengganggu kenyamanan, tapi juga berisiko terhadap kesehatan, terutama bagi penderita asma atau alergi pernapasan. Membersihkan AC secara berkala adalah cara terbaik untuk mencegah masalah ini.

4. AC Berisik atau Mengeluarkan Suara Aneh

AC bunyi kenapa saat dinyalakan? Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari kipas yang longgar, komponen AC yang aus, hingga masuknya benda asing ke dalam unit. Jika tidak segera diperiksa, suara tersebut bisa semakin keras dan merusak bagian lain. 

Contohnya, suara berdengung yang muncul terus-menerus saat malam hari tentu sangat mengganggu kenyamanan tidur. Pemeriksaan menyeluruh oleh teknisi biasanya dibutuhkan untuk mengetahui sumber bunyi dan melakukan perbaikan yang tepat.

5. Remote AC Tidak Berfungsi

Jika remote AC tidak berfungsi, masalahnya bisa cukup sederhana, seperti baterai yang sudah lemah atau habis. Selain itu, kasus sensor remote AC tidak berfungsi juga cukup sering terjadi. Sensor infra merah pada remote atau pada unit bisa mengalami kerusakan akibat debu atau benturan. 

Jika remote sudah dibersihkan dan diganti baterainya namun tetap tidak berfungsi, kemungkinan besar ada kerusakan pada unit remote itu sendiri. Sebagai langkah awal, cobalah menggunakan remote universal atau aplikasi smartphone jika AC mendukungnya. Jika tetap tidak berhasil, sebaiknya segera ganti remote atau konsultasikan ke teknisi.

6. Mati Total

Salah satu penyebab umum AC mati total adalah kerusakan kapasitor, sehingga mesin tidak bisa memulai proses pendinginan. Selain itu, masalah pada MCB atau kabel yang putus juga bisa menjadi penyebab utama. Ada juga kasus AC tidak mau menyala setelah mati lampu yang biasanya terkait dengan lonjakan tegangan atau kerusakan kelistrikan internal. 

Jika hal ini terjadi, penting untuk tidak memaksakan unit menyala kembali secara manual tanpa pemeriksaan. Memanggil teknisi adalah langkah terbaik untuk memastikan kerusakan tidak semakin parah. 

Tips Umum Mencegah Kerusakan AC

Tips umum mencegah kerusakan AC
Source: Freepik

Agar AC tetap bekerja optimal dan tidak mudah rusak, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh Pins.

1. Jadwal servis rutin (3-6 bulan sekali)

Melakukan servis AC secara berkala sangat penting untuk menjaga performa dan mencegah kerusakan besar. Servis rutin memungkinkan teknisi mendeteksi potensi masalah sebelum AC benar-benar rusak dan tidak bisa digunakan.

Kini banyak jasa servis AC profesional yang menawarkan paket langganan, sehingga pengguna tidak perlu repot mengatur jadwal sendiri. Dengan perawatan yang konsisten, umur AC bisa lebih panjang dan konsumsi listrik tetap efisien.

2. Membersihkan FIlter dan Unit Luar

Filter AC yang kotor bisa menghambat sirkulasi udara dan membuat unit bekerja lebih berat. Pemilik rumah disarankan membersihkan filter dengan air sabun setiap dua minggu sekali untuk hasil optimal.

Selain filter, unit outdoor juga harus dijaga kebersihannya dari daun kering, debu, atau kotoran lain yang menumpuk. Pembersihan rutin ini dapat mencegah penumpukan debu berlebih yang bisa merusak komponen penting pada unit.

3. Menjaga kestabilan Suhu

Membuat suhu AC stabil membantu meringankan beban kerja mesin dan menghemat energi. Banyak orang memilih suhu AC paling dingin, padahal itu bisa membuat AC cepat rusak bila digunakan terus-menerus.

Suhu ideal untuk penggunaan harian biasanya berada di kisaran 24–26°C agar tetap nyaman dan aman untuk unit AC. Hindari menurunkan suhu ekstrem saat cuaca panas, karena bisa memaksa AC bekerja melebihi kapasitasnya. 

4. Instalasi Listrik yang Aman dan Stabil

Instalasi listrik yang tidak stabil bisa menyebabkan lonjakan daya dan merusak komponen unit secara tiba-tiba. Gunakan MCB khusus untuk AC dan pertimbangkan memakai stabilizer agar aliran listrik tetap konsisten.

AC membutuhkan daya listrik yang stabil agar sensor, motor, dan panel kontrol tidak cepat aus atau terbakar. Dengan sistem kelistrikan yang aman, risiko kerusakan mendadak bisa diminimalkan secara signifikan.

5. Gunakan AC Sesuai Kapasitas Ruangan

Memaksa satu AC untuk dua ruangan akan membuat mesin bekerja lebih keras dari kapasitas seharusnya. Ini tidak hanya membuat ruangan tidak dingin, tapi juga mempercepat kerusakan unit karena beban berlebih.

Pilih AC dengan daya kekuatan yang sesuai luas ruangan agar proses pendinginan lebih efisien dan cepat. Jika ruangan terbagi dua, sebaiknya gunakan dua unit AC kecil daripada satu AC besar yang tidak efektif.

Kapan Harus Memanggil Teknisi Profesional

Meski beberapa masalah ringan bisa ditangani sendiri, ada kondisi kerusakan AC yang memerlukan penanganan ahli. Tanda-tanda seperti AC mati total, mengeluarkan suara aneh, atau unit tidak dingin meskipun sudah dibersihkan, sebaiknya segera diperiksa teknisi.

Menunda perbaikan hanya akan memperburuk kondisi unit dan membuat biaya servis menjadi jauh lebih mahal. Jika terus dibiarkan, komponen AC seperti kompresor atau kapasitor bisa rusak permanen dan perlu ganti total. 

Nah, untuk solusi cepat dan terpercaya, Pins bisa menggunakan layanan servis AC dari Pinhome. Pinhome menawarkan teknisi berpengalaman, jaminan garansi layanan, dan bisa dipesan melalui aplikasi atau website. Biayanya juga terjangkau lho, Pins apalagi setelah menggunakan kode promo Pinhome

Memahami gejala dan penyebab kerusakan pendingin udara adalah langkah penting untuk mencegah kerusakan yang lebih parah di kemudian hari. Melakukan perawatan AC yang tepat dan penanganan cepat, membuat unit akan bekerja lebih efisien, hemat energi, dan tahan lama. 

Copied to clipboard

Properti Rekomendasi

    Rp 550,8 Juta - Rp 1,5 Miliar
    Angsuran mulai dari Rp3,8 Juta/bln
      Rp 181 Juta
      Angsuran mulai dari Rp1,2 Juta/bln
        Rp 357,1 Juta - Rp 780 Juta
        Angsuran mulai dari Rp2,5 Juta/bln

        Properti Eksklusif: Green Paradise City

        Parung Panjang, Kab. Bogor
          Rp 1 Miliar - Rp 1,1 Miliar
          Angsuran mulai dari Rp7,2 Juta/bln

          Properti Eksklusif: The Agathis

          Pancoran Mas, Kota Depok

          © lifestyle.pinhome.id

          Pinhome App

          Coba Aplikasi Pinhome

          Cari, konsultasi, beli, hingga jasa perawatan rumah, semua ada!
          Unduh sekarang dan nikmati manfaatnya.

          iOS PCA DownloadAndroid PCA Download