Des 4, 2023
17 menit membaca
Komponen mesin bensin jumlahnya memang sangat banyak, karena saking banyaknya kami sebut dari A sampai Z. Masing-masing komponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing. Dimana keseluruhan komponen tersebut merupakan satu kesatuan hingga disebut sebagai mesin mobil yang mampu menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan.
Dari segi bahan bakar yang digunakan, mesin umumnya dibagi menjadi 3 macam yaitu mesin bensin, mesin diesel dan mesin yang berbahan bakar gas. Bahkan sekarang ini di Indonesia mulai diluncurkan mobil tanpa bahan bakar, alias mobil listrik.
Emmm, semakin menarik aja yaaa. Memang karena alasan pencemaran lingkungan pemerintah menggalakan mobil listrik di Jakarta, bahkan katanya mobil listrik ini tidak kena peraturan ganjil genap yang bikin sedikit repot warga jakarta. Walaupun demikian, mobil yang berhaban bakar bensin dan diesel masih banyak kok.
Ngomong-ngomong tentang mesin bensin dan mesin diesel, pada prinsipnya keduanya memiliki komponen mesin yang hampir sama, bahkan sebagian besar sama. Perbedaannya mungkin hanya ada pada sistem bahan bakar dan sistem pengapiannya saja.
Karena secara mendasar baik di mesin bensin maupun mesin diesel juga ada blok silinder, ada kepala silinder, mekanisme engkol, mekanisme katup, sistem pelumasan, sistem pendingin dan masih banyak lagi kesamaan komponen diantara dua jenis mesin ini.
Komponen mesin bensin dapat dikelompokkan kedalam komponen utama, sistem-sistem pada mesin bensin dan komponen pelengkap. Agar lebih memudahkan dalam memahami komponen mesin bensin, dapat memanfaatkan daftar isi berikut ini.
Baca Juga:
Jika dilihat dari atas, komponen mesin bensin terlihat seperti pada gambar di bawah ini. Dalam gambar tersebut terlihat bagian luar dari mesin, yang tidak hanya terdiri dari mesin saja tetapi juga ada komponen kelistrikan, sistem rem, sisem-sistem yang lain.
Sumber gambar : Toyota Corolla Manual Book
Kita akan membahas khusus bagian mesin dulu, yang mana mesin ini jika dibongkar terdapat dua bagian besar yaitu blok silinder dan kepala silinder.
Blok silinder merupakan rumah dari komponen inti mesin seperti piston, connecting rod, poros engkol, dan lain sebagainya. Sementara kepala silinder merupakan tempat bagi ruang bakar dan mekanisme katup.
Diantara blok silinder dan kepala silinder diberi gasket sebagai perapat agar tidak terjadi kebocoran oli dan gas pembakaran. Kemudian dibagian bawah terdapat oil pan yang berfungsi untuk menampung oli mesin. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang komponen utama mesin bensin :
Salah satu komponen utama mesin adalah blok silinder yang didalamnya terdapat silinder, silinder adalah tempat dimana piston naik turun ketika bekerja. Blok silinder biasanya terbuat dari besi tuang dengan paduan alumunium, sehingga memiliki ketahanan yang baik terhadap panas.
Pada bagian atas terdapat lubang baut sebagai dudukan untuk kepala silinder, diantara keduanya juga dipasangkan gasket sebagai perapat dan mencegah kebocoran. Jika kita balik maka kita bisa melihat tempat poros engkol diletakkan, yang pada sisi belakangnya juga merupakan dudukan dari fly wheel. Selengkapnya : Kontruksi Blok Silinder Sebagai komponen utama mesin, blok silinder ini memegang beberapa fungsi sekaligus seperti :
Blok silinder untuk mesin mobil biasanya terdapat silinder yang jumlahnya lebih dari satu, bisa tiga, empat, enam bahkan 12. Silinder ini juga susunannya tidak melulu sebaris, bisa juga berbentuk V seperti pada mobil-mobil sport yang memiliki silinder lebih dari 6. Bentuk lain adalah tipe boxer atau mendatar. Selengkapnya : Macam-macam Susunan Silinder dan Contoh Mobilnya
Kepala silinder adalah komponen utama mesin yang dikaitkan pada bagian atas blok silinder, fungsinya adalah sebagai tempat dari ruang bakar, busi (spark plug) dan mekanisme katup. Kepala silinder juga sebagai dudukan dari saluran masuk (intake manifold) dan saluran buan (exhaust manifold).
Kepala silinder (cylinder head) terbuat dari besi tuang dengan paduan alumunium yang disyaratkan dapat tahan terhadap temperatur dan tekanan tinggi selam mesin bekerja. Pada kepala silinder juga terdapat water jacket sebagai saluran air pendingin untuk mendinginkan komponen mesin.
Sementara itu dalam silinder juga terdapat mekanisme katup, sebuah mekanisme yang berfungsi untuk membuka dan menutup katup pada saluran masuk dan buang. Komponen mekanisme katup ini terdiri dari noken as (poros nok), rocker arm, valve spring dan katup (valve). Selengkapnya : Fungsi Kepala Silinder dan Bagian-Bagiannya
Perpak kop atau gasket kepala silinder berfungsi sebagai perapat antara blok silinder dan kepala silinder, sehingga tidak terjadi kebocoran gas pembakaran, kebocoran air dan oli. Perpak kop terbuat dari bahan carbon clad sheet stel yang tahan terhadap panas dan tekanan tinggi.
Komponen utama mesin bensin selanjutnya adalah piston dengan kelengkapannya. Piston/Torak/Seker merupakan komponen yang berfungsi sebagai komponen yang naik turun di dalam silinder untuk menjalankan siklus kerja mesin mulai dari langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha dan buang.
Pada saat langkah hisap, piston akan turun dan intake valve akan membuka sehingga campuran udara dan bahan bakar masuk ke dalam ruang bakar. Ketika langkah kompresi, piston bergerak naik untuk memampatkan campuran udara dan bahan bakar.
Sesaat sebelum piston berada di atas, busi memercikkan bunga api sehingga terjadi ledakan/pembakaran/usaha. Piston menerima tenaga/usaha ini dan bergerak turun, usaha yang diterima kemudian disalurkan ke poros engkol dan diterima oleh fly wheel untuk disimpan tenaganya dan membuat gerakan yang lebih smooth.
Ketika langkah usaha selesai, piston akan bergerak naik dan mendorong gas-gas hasil pembakaran untuk keluar melalui katup buang dan saluran buang.
Ring piston adalah komponen yang terdiri dari dua buah ring kompresi dan satu ring oli, ring kompresi berfungsi sebagai perapat agar pada saat kompresi campuran udara dan bahan bakar tidak lolos ke-bak engkol. Sedangkan ring oli berfungsi untuk melumasi dinding-dinding silinder dan mengikisnya kembali ketika piston turun.
Fungsi Ring Kompresi
– Sebagai perapat antara piston dengan dinding silinder
– Mencegah oli masuk ke ruang bakar
– Mengikis kelebihan oli pada dinding silinder
– Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder (membantu mendinginkan piston).
Fungsi Ring Oli : Membentuk lapisan oli yang tipis pada dinding silinder, dengan kata lain memberi pelumasan antara piston dengan dinding silinder.
Baca lebih lanjut : Fungsi Ring Piston dan Kontruksinya
Piston pin berfungsi untuk menghubungkan piston dengan bagian ujung yang kecil (small end) pada batang piston (connecting rod) melalui bushing dan meneruskan tekanan pembakaran yang diterima piston ke batang piston.
Ada beberapa tipe piston pin yang digunakan untuk piston yaitu tipe fixed. tipe semi floating dan tipe full floating. Tipe fixed dibaut dengan piston, sedangkan tipe full floating dikunci dengan menggunakan snap ring pada bagian ujungnya. Kendaraan-kendaraan saat ini lebih banyak yang menggunakan tipe full floating.
Baca lebih lanjut di : Fungsi Piston Pin dan Pemeriksaannya
Connecting rod atau setang seker merupakan bagian mesin bensin yang berfungsi untuk meneruskan tenaga hasil pembakaran ke poros engkol, sehingga connecting rod ini merupakan penghubung antara piston dengan poros engkol.
Bagian atas setang seker disebut sebagai small end, bagian ini berfungsi sebagai tempat piston pin yang berhubungan dengan piston (torak). Kemudian pada bagian bawah disebut sebagai big end, bagian ini dihubungkan dengan crank pin pada poros engkol.
Dipasang juga bantalan poros engkol untuk mencegah gesekan yang berlebihan dan keausan pada poros engkol maupun pada connecting rodnya. Connecting rod cap merupakan komponen yang berfungsi untuk mengikat connecting rod dengan poros engkol, bautnya dikencangkan sesuai dengan momen spesifikasi yang ada.
Poros engkol (crankshaft) adalah salah satu komponen utama dalam mesin bensin yang berfungsi untuk merubah gerak naik turun piston menjadi gerak putar. Poros engkol (crankshaft) dihubungkan dengan piston melalui connecting rod, seperti yang disinggung di atas bahwa bagian big end connecting rod akan dipasang pada crank pin yang diberi bantalan (metal jalan).
Selain crank pin, poros engkol juga terdapat crank journal yang akan dihubungkan dengan block silinder, dibagian tengah ada crank journal yang disebut sebagai main journal. Crank journal dan main jornal ini juga ditopang oleh bantalan poros engkol (metal duduk).
Bagian-bagian poros engkol dapat dilihat pada gambar di atas, ada crank pin, crank journal, crank arm, oil hole dan balance weight. Selengkapnya dapat baca di : Fungsi Poros Engkol dan Kontruksinya
Fly wheel adalah komponen utama mesin bensin yang dihubungkan dengan poros engkol, fungsinya adalah untuk mempertahankan putaran mesin dan memungkinkan mesin bekerja (berputar) dengan lembut.
Fly wheel akan menerima tenaga dari crankshaft, kemudian menyalurkannya ke kopling(kampas kopling) hingga ke transmisi. Pada fly wheel juga terdapat ring gear yang berfungsi sebagai penghantar putaran dari motor starter, ring gear ini akan berhubungan dengan gigi pinion pada motor starter.
Ketika motor starter difungsikan, pinion akan maju dan berhubungan dengan ring gear, sehingga fly wheel yang berhubungan dengan poros engkol akan berputar, mesin pun akan hidup.
Valve mechanism (mekanisme katup) adalah sebuah mekanisme yang mengatur buka dan tutup katup sesuai dengan siklus kerja mesin. Katup adalah komponen mesin yang berfungsi membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang, dimana saluran masuk sebagai jalan masuknya campuran udara dan bahan bakar, dan saluran buang sebagai jalan keluarnya gas hasil pembakaran.
Pada prinsipnya untuk membuka dan menutup katup diperlukan tenaga dari mesin, untuk merubah dari tenaga mesin menjadi gerakan buka dan tutup katup inilah diperlukan sebuah mekanisme.
Tenaga dari crankshaft akan menggerakkan poros nok (cam shaft) yang dalam beberapa macam mekanisme katup memiliki metode yang berbeda-beda, ada yang menggunakan tipe timing gear, tipe timing chain dan tipe timing belt.
Poros nok (cam shaft) memiliki tonjolan (disebut camlobe) yang ketika berputar dan camlobe ini menekan valve lifter (pada tipe OHV) sampai tekanannya diteruskan ke rocker arm, maka katup akan membuka.
Apabila poros nok berputar lagi sampai camlobe tidak menekan, maka katup akan kembali lagi ke posisi menutup akibat gaya dari pegas katup (valve spring).
Secara garis besar, mekanisme katup terdiri dari beberapa komponen utama yaitu sebagai berikut :
Baca lebih lanjut : Komponen mekanisme katup OHV dan OHC + Fungsinya
Oil pan atau yang sering disebut sebagai kalter merupakan bagian terbawah dari mesin, fungsinya adalah sebagai bak penampung oli. Di oil pan juga terdapat baut penguras yang digunakan ketika melakukan penggantian oli mesin.
Dalam mesin terdapat sistem-sistem yang menjalankan fungsinya masing-masing, sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari berbagai komponen yang secara bersama-sama/bekerja sama untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu. Sebagai contoh adalah sistem pelumasan, sistem ini terdiri dari berbagai komponen yang fungsi utamanya adalah menangani pelumasan dimesin tersebut mulai dari sirkulasi, penyaringan, dll.
Selain sistem pelumasan, masih terdapat sistem-sistem yang lain. Berikut ini adalah komponen mesin bensin yang terdapat pada sistem-sistem kendaraan.
Sistem pelumasan berfungsi untuk mensirkulasikan oli pelumas agar melumasi, membentuk oil film, membantu mendinginkan, merapatkan, mengeluarkan kotoran dan mencegah karat pada bagian-bagian mesin. Sistem pelumasan juga menjamin oli terhindar dari kotoran, karena sistem pelumasan dilengkapi dengan filter oli.
Salah satu komponen sistem pelumasan adalah pompa oli, pompa ini berfungsi untuk menghisap oli yang terdapat dalam oil pan kemudian mensirkulasikan agar komponen-komponen terlumasi. Sebelum disirkulasikan terlebih dahulu oli akan disaring oleh saringan kasar oli di kalter dan filter oli.
Pada sistem pelumasan juga terdapat indikator tekanan oli yang mengukur tekanan oli di dalam sistem, tekanan oli yang rendah/tinggi dapat menggambarkan kondisi oli. Misal saja tekanan oli yang rendah, bisa mengindikasikan jumlah oli yang kurang atau pompa oli yang bekerjanya kurang maksimal.
Oli pelumas ini harus dilakukan penggantian secara periodik, dapat dilakukan berdasarkan kilometer atau secara periodik berdasarkan jangka waktu (bulan atau minggu). Untuk ganti oli mesin dapat dilakukan dengan membuka baut penguras oli yang berada di bagian bawah kalter (oil pan), setelah selesai dapat ditutup dan dilakukan pengisian melalui lubang pengisian.
Baca juga : Akibat Sering Telat Ganti Oli Mesin Mobil
Biar lebih paham, berikut adalah komponen-komponen utama sistem pelumasan :
Fuel system berfungsi untuk mensuply bahan bakar yang dibutuhkan mesin dalam pembakaran, fuel system juga menjamin bahan bakar tersuply dalam kondisi bersih dengan campuran udara dan bahan bakar yang tepat.
Bahan bakar akan ditampung kedalam tanki bahan bakar, di dalam tangki juga terdapat saringan bahan bakar yang berfungsinya menyaring bensin dari kotora-kotoran. Dalam tanki juga terdapat fuel gauge yang mengukur tinggi permukaan bahan bakar, dengan kata lain untuk mengukur jumlah bahan bakar yang nantinya akan ditampilkan dalam fuel indicator di dalam dashbord mobil.
Bahan bakar dari tanki akan dihisap oleh pompa bahan bakar melalui pipa bahan bakar, bahan bakar juga akan dilewatkan ke filten bensin untuk disaring dari kotoran-kotoran yang terkandung dalam bensin. Setelah itu baru kemudian disalurkan ke karburator.
Karburator berfungsi untuk mencampur udara dan bahan bakar dalam jumlah yang tepat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kendaraan. Dari karburator ini campuran udara dan bahan bakar akan disalurkan ke ruang bakar melalui intake manifold. Baca lebih lanjut di : Cara Kerja Karburator + Fungsi, Komponen dan Macam-macamnya
Jadi, secara garis besar komponen-komponen sistem bahan bakar antara lain sebagai berikut :
Sistem pemasukan dan pembuangan adalah sebuah sistem yang mengatur pemasukan udara dan bahan bakar, serta pembuangan gas hasil pembakaran. Sistem pemasukan terdiri dari filter udara dan intake manifold, sementara sistem pembuangan dimulai dari exhaust manifold sampai ujung knalpot.
Udara akan mengalir melewati saringan udara untuk disaring/difilter dari kemungkinan adanya kotoran-kotoran atau debu. Udara yang telah disaring ini akan masuk ke karburator dan dicampur dengan bahan bakar.
Setelah tercampur maka akan masuk ke dalam intake manifold dan ketika langkah pemasukan (langkah hisap) maka campuran udara dan bahan bakar ini akan masuk ke dalam ruang bakar.
Setelah terjadi langkah usaha, maka gas hasil pembakaran ini akan dibuang. Gas pembakaran akan keluar ketika katup buang membuka, gas akan melewati exhaust system (sistem pembuangan) yang terdiri dari exhaust manifold, exhaust pipa (knalpot) dan mufler.
Exhaust manifold dan knalpot adalah jalur bagi gas hasil pembakaran, sementara mufler berfungsi untuk menyerap bunyi yang disebabkan oleh keluarnya gas bekas. Pada beberapa kendaraan juga terdapat catalytic converter yang berfungsi untuk membersihkan gas sebelum dikeluarkan di udara, sehingga gas yang knalpot ini tidak terlalu berbahaya.
Jadi komponen-komponen dalam sistem pemasukan dan pembuangan ini adalah :
Sistem pendingin (cooling system) merupakan sistem yang berfungsi untuk menjaga/menstabilkan suhu mesin agar stabil di temperatur kerja. Ketika mesin masih dingin, air pendingin belum bersirkulasi karena thermostat belum membuka sehingga mesin cepat mencapai temperatur kerja.
Semakin panas mesin maka thermostat akan semakin membuka, dengan demikian air pendingin yang membawa suhu panas mesin akan dialirkan ke radiator untuk didinginkan.
Dengan kata lain sistem pendingin juga berfungsi untuk mencegah mesin terjadi over heating (panas yang berlebihan) yang dapat merusak komponen-komponen mesin.
Komponen-komponen sistem pendingin dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Sistem pengapian berfungsi untuk menyediakan percikan bunga api pada busi yang dibutuhkan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar pada saat langkah usaha. Dalam pengertian lain, sistem pengapian konvensional adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk menyediakan loncatan bunga api pada busi dengan cara menaikkan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi (pada coil) dengan bantuan platina (breaker point) untuk memutuskan arus primer (arus dari baterai).
Sistem pengapian umumnya dapat dibagi kedalam beberapa tipe, ada sistem pengapian konvensional yang masih menggunakan platina dan ada sistem pengapian elektronik yang menggunakan CDI/Transistor dll.
Kurang lebih itu adalah komponen mesin bensin dari A-Z, secara mendetail silahkan baca pada link-link yang terkait dengan postingan ini.
© lifestyle.pinhome.id