Dipublikasikan oleh Mustika Mustika
Des 5, 2023
5 menit membaca
Daftar Isi
Bekam adalah pengobatan tradisional asal Tiongkok dan Mesir yang telah dikenal selama ribuan tahun. Sayangnya, tidak banyak yang tahu kalau ada larangan setelah bekam yang perlu dipatuhi.
Terapi ini bisa dilakukan hingga dua kali dalam seminggu. Namun, agar terapi bekam makin terasa keampuhannya, kamu harus mematuhi serangkaian larangan setelah bekam.
Praktik terapi bekam diyakini dapat membantu mengatasi berbagai keluhan kesehatan. Mulai dari keluhan badan pegal hingga gangguan tidur seperti insomnia bisa diatasi dengan bekam.
Agar manfaatnya bisa segera kamu rasakan, hindari melakukan hal ini setelah menjalani terapi bekam:
Terapi bekam dilakukan dengan menggunakan cangkir khusus yang ditempatkan pada permukaan kulit. Cangkir bekam kemudian akan mengisap permukaan kulit hingga muncul warna merah kehitaman sebesar cangkir bekam.
Kulit yang berwarna gelap inilah yang menjadi tempat berkumpulnya darah kotor. Pada bekam basah, darah ini dikeluarkan dengan cara menusuk kulit menggunakan jarum khusus atau membuat sayatan kecil.
Setelah melewati prosedur semacam ini, kulit pun menjadi lebih sensitif bahkan bisa menyebabkan iritasi. Karenanya, salah satu larangan setelah bekam adalah memaparkan kulit dengan panas secara langsung.
Pins tidak disarankan berjemur di tempat panas maupun mandi dengan air panas. Sebab, kulit yang tadinya dibekam masih dalam proses pemulihan.
Lantaran pori-pori kulit masih terbuka dan ada bekas tusukan atau sayatan, paparan air panas bisa membuat kulit kemasukan bakteri. Oleh karena itu, setelah bekam sebaiknya Pins beristirahat di rumah sembari melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa.
Baca juga: Berikut Titik Refleksi Biar Lancar BAB
Larangan setelah bekam yang kedua adalah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein dan alkohol. Pins juga dilarang mengonsumsi minuman atau makanan manis, susu, dan daging olahan.
Makanan dan minuman yang disebutkan tadi dapat memperlambat pemulihan tubuh setelah bekam. Karenanya, Pins disarankan untuk menghindari konsumsi makanan dan minuman tersebut selama 4-6 jam setelah bekam.
Setelah menjalani terapi bekam, biarkan tubuh melakukan pemulihan dengan maksimal. Kamu tetap bisa melakukan aktivitas seperti biasa asalkan jangan terlalu intens hingga tubuh kelelahan.
Pasalnya, aktivitas fisik yang berat atau olahraga yang intens justru dapat membuat otot di tubuhmu jadi tegang. Rasanya jadi sia-sia kalau setelah bekam justru melakukan aktivitas berat yang membuat tubuh jadi pegal-pegal.
Baca juga: Kenali Manfaat Akupuntur Wajah, Apa Benar Bisa Awet Muda?
Terapi bekam memang menawarkan banyak manfaat kesehatan, mulai dari meredakan nyeri, mengatasi masalah kulit, hingga meningkatkan kinerja organ tubuh. Namun, terapi ini bukanlah untuk semua orang.
Bekam tidak disarankan bagi mereka yang:
Bagi kamu yang tidak sedang mengalami kondisi seperti di atas, terapi bekam tergolong aman untuk dilakukan. Akan tetapi, mereka yang baru pertama kali menjalani terapi bekam mungkin akan mengalami efek samping ringan.
Beberapa risiko efek samping yang mungkin dirasakan setelah bekam adalah:
Baca juga: Simak Manfaat Terapi Listrik dan Efek Sampingnya Untuk Tubuh
Terapi bekam pasti menimbulkan bekas pada permukaan kulit. Bekas bekam berupa lingkaran yang cukup besar, yaitu seukuran cangkir bekam.
Umumnya bekas bekam berwarna merah kehitaman seukuran 5-10 cm. Jika kamu melakukan bekam pada bagian tubuh yang terlihat, mungkin adanya bekas bekam akan berpengaruh pada kepercayaan diri.
Namun, tidak perlu khawatir, bekas bekam biasanya hilang dengan sendirinya dalam 2-3 hari. Jika tidak ingin bekas bekam mengganggu penampilan, Pins disarankan melakukan bekam di area tertutup seperti punggung.
Sebelumnya disebutkan bahwa bekam basah dilakukan dengan mengeluarkan darah kotor yang terkumpul di permukaan kulit. Untuk mengeluarkan darah ini, terapis akan menusuk atau menyayat kulit.
Jika dilakukan oleh terapis profesional, sayatan ini tidak akan meninggalkan bekas karena hanya melukai jaringan kulit terluar. Namun, bekam berisiko meninggalkan jaringan parut jika sayatan tidak dilakukan dengan benar.
Karenanya, untuk menghindari risiko semacam ini, ada baiknya memilih bekam kering tanpa mengeluarkan darah. Kalaupun ingin melakukan bekam basah, pastikan menggunakan jasa terapis yang kompeten.
Baca juga: Yuk Kenali Arti Warna Darah Bekam dan Bekasnya
Risiko infeksi setelah bekam dapat dihindari dengan mengoleskan alkohol atau antiseptik pada bekas bekam. Namun, upaya ini saja terkadang tidak cukup.
Jika bekas bekam terpapar oleh bakteri, infeksi bisa saja terjadi. Itulah sebabnya ada larangan setelah bekam untuk tidak mandi air panas.
Di samping itu, risiko infeksi juga lebih besar kalau kamu menderita penyakit kulit seperti eksim atau psoriasis. Karena itulah, penderita penyakit ini tidak disarankan untuk melakukan bekam.
Efek samping berupa pusing dan sakit kepala setelah bekam adalah hal yang wajar, apalagi kalau kamu melakukan bekam basah. Pasalnya, sejumlah darah dikeluarkan dari tubuh.
Meski tidak banyak, darah yang keluar bisa menyebabkan seseorang merasa lemas dan pusing, apalagi yang baru bekam pertama kali.
Ini adalah reaksi yang wajar dan tergolong ringan bagi mereka yang baru bekam untuk pertama kalinya. Jika sudah terbiasa dengan bekam, efek samping semacam ini akan berkurang secara berangsur-angsur.
Itulah beberapa larangan setelah bekam serta efek samping yang mungkin kamu rasakan. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
Nikmati layanan rumah tangga seperti cuci mobil, servis dan cuci AC, desinfektan & fogging, hingga massage dari Pinhome Home Service hanya dalam satu kali klik. Dapatkan pula paket perlindungan AC yang bisa dipilih sesuai kebutuhan melalui aplikasi Pinhome.
Tunggu apa lagi, segera unduh aplikasi Pinhome di App Store atau Google Play sekarang dan rasakan pengalaman rumah yang bersih dan tubuh yang lebih rileks. Hanya di Pinhome Home Service yang memberikan solusi kebersihan dan perawatan properti, serta kendaraan dengan mudah.
© lifestyle.pinhome.id