Dipublikasikan oleh Mustika Mustika
Des 5, 2023
5 menit membaca
Daftar Isi
Terapi bekam merupakan salah satu dari banyak pengobatan alternatif dari negara timur, khususnya berasal dari Mesir dan Tiongkok. Banyak orang telah membuktikan manfaat bekam sehingga pengobatan yang telah dikenal selama ribuan tahun ini masih dipraktikkan hingga sekarang.
Bahkan, terapi ini makin populer di seluruh dunia sejak publik melihat bekas bekam pada atlet Olimpiade renang 2016 silam. Tentu bukan tanpa alasan seorang atlet internasional melakukan bekam. Lantas, apa itu terapi bekam dan apa saja manfaat bekam? Simak ulasan berikut ini, yuk!
Terapi bekam merupakan bentuk pengobatan alternatif kuno yang dilakukan dengan menggunakan cangkir khusus untuk mengeluarkan darah kotor. Terapi ini dipercaya dapat membantu mengatasi berbagai keluhan kesehatan.
Praktik bekam tradisional kuno belum secanggih sekarang ini. Jika sekarang sudah tersedia alat bekam khusus yang terstandar, dulunya para terapis menggunakan alat sederhana.
Cangkir bekam yang digunakan dahulu terbuat dari bambu maupun tanah liat. Sebelum melakukan bekam, terapis akan membakar sesuatu di dalam cangkir bekam.
Adapun benda yang dibakar bisa berupa racikan herbal maupun kertas khusus. Tujuan melakukan pembakaran ini adalah untuk menciptakan efek isap ketika cangkir ditempelkan pada permukaan kulit.
Kini, cangkir bekam terbuat dari kaca bening dan telah dilengkapi dengan pompa isap sehingga tidak perlu lagi melakukan pembakaran.
Pada praktiknya, ada dua jenis bekam yaitu bekam kering dan bekam basah. Perbedaan kedua jenis ini terletak pada proses pengeluaran darah atau tidak.
Setelah cangkir bekam terpasang, terapis akan memompanya dengan alat khusus. Selanjutnya, cangkir bekam dibiarkan selama tiga menit hingga permukaan kulit terisap.
Bagian kulit yang terisap cangkir bekam pun akan berubah warna menjadi merah tua bahkan kehitaman. Warna darah bekam ini menandakan terkumpulnya darah kotor.
Pada bekam kering, proses bekam selesai sampai di sini. Namun, pada bekam basah, terapis akan mengeluarkan darah kotor.
Hal ini dilakukan dengan menyayat tipis atau membuat tusukan kecil pada permukaan kulit. Selanjutnya, terapis akan memasang lagi cangkir bekam untuk mengeluarkan darah kotor.
Setelah selesai bekam, terapis akan mengoleskan alkohol atau salep antibiotik pada bekas bekam untuk mencegah infeksi.
Umumnya, bekam dilakukan pada bagian punggung, leher, bahu ataupun bagian tubuh yang terasa nyeri. Bekam juga dapat dilakukan pada area wajah.
Namun, Pins perlu tahu kalau bekam akan meninggalkan bekas merah kehitaman seukuran cangkir bekam. Jadi, pertimbangkan baik-baik kalau mau bekam di area wajah.
Baca juga: Penting! 15 Titik Bekam yang Dilarang yang Perlu Kamu Ketahui
Pengobatan alternatif yang telah dipraktikkan selama ribuan tahun ini tergolong aman untuk masyarakat kebanyakan. Namun, kalau kamu punya riwayat penyakit serius, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter.
Pasalnya, terapi bekam bisa berisiko bagi mereka yang mengalami serangan jantung, menderita hemofilia atau anemia ekstrem. Terapi bekam juga tidak disarankan bagi:
Bekam bisa dilakukan dua kali seminggu tetapi Pins disarankan untuk menunggu sampai bekas bekamnya hilang dulu. Waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan bekas bekam bervariasi tergantung dari tingkat kegelapan warnanya.
Semakin gelap warnanya, artinya semakin banyak cairan darah kotor yang terangkat. Seperti halnya bekas kerokan, bekas bekam umumnya hilang dalam beberapa hari.
Kepopuleran terapi bekam bukan tanpa alasan. Pengobatan alternatif yang telah ada selama ribuan tahun ini diketahui dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Sebuah studi pada tahun 2015 silam menemukan bahwa bekam dapat membantu mengatasi jerawat, herpes zoster, dan meredakan nyeri.
Terapi bekam juga dapat dipadukan dengan terapi lainnya untuk mendapatkan efek yang lebih optimal. Beberapa keluhan kesehatan yang kerap ditangani dengan terapi bekam yaitu:
Pada dasarnya manfaat bekam seperti disebutkan di atas diperoleh dari efek bekam yaitu:
Dengan begitu banyak manfaat bekam, tidak mengherankan kalau terapi kuno ini masih populer hingga sekarang. Selama masih ada yang merasakan efek positif dari terapi bekam, maka pengobatan alternatif ini akan tetap diminati.
Baca juga: Penting! Inilah 3 Larangan Setelah Bekam yang Harus Dipatuhi
Kendati terapi bekam relatif aman untuk dilakukan, ada beberapa risiko efek samping yang perlu diketahui. Selain munculnya bekas bekam di permukaan kulit, kamu juga mungkin merasakan efek berikut:
Umumnya, efek samping bekam dirasakan oleh mereka yang baru pertama kali melakukan terapi ini. Jika sudah terbiasa, efek sampingnya pun akan semakin ringan.
Demi menghindari efek samping yang tidak diinginkan, Pins disarankan melakukan bekam dengan terapis profesional untuk percobaan pertama. Jika dirasa sudah cocok dengan terapi bekam, Pins bisa membeli alatnya untuk melakukan bekam sendiri di rumah.
Nah, itu tadi manfaat yang bisa kamu peroleh dari terapi bekam. Jika tubuh merasa lelah dan butuh relaksasi, Pins bisa pesan layanan Massage dari Pinhome Home Service di aplikasi Pinhome.
Ada berbagai jenis pijat yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan badan Pins, ya. Download aplikasi Pinhome di sini.
Baca juga:
Editor: Syahya Rembulan
Nikmati layanan rumah tangga seperti cuci mobil, servis dan cuci AC, desinfektan & fogging, hingga massage dari Pinhome Home Service hanya dalam satu kali klik. Dapatkan pula paket perlindungan AC yang bisa dipilih sesuai kebutuhan melalui aplikasi Pinhome.
Tunggu apa lagi, segera unduh aplikasi Pinhome di App Store atau Google Play sekarang dan rasakan pengalaman rumah yang bersih dan tubuh yang lebih rileks. Hanya di Pinhome Home Service yang memberikan solusi kebersihan dan perawatan properti, serta kendaraan dengan mudah.
© lifestyle.pinhome.id