Dipublikasikan oleh Karinta Ariani dan Diperbarui oleh Nabila Azmi
Jun 25, 2025
7 menit membaca
Daftar Isi
Di negara tropis dengan curah hujan yang tinggi seperti Indonesia, wajar jika kamu merasa khawatir saat melihat peralatan elektronik di luar rumah, termasuk unit outdoor AC. Untuk itu, kamu perlu paham perawatan AC saat hujan dan banjir, termasuk perlukah penutup outdoor AC saat kena hujan agar awet atau justru dibiarkan terbuka saja? Tak perlu bingung, temukan jawabannya dalam artikel berikut ini.
Unit outdoor pada sistem AC split merupakan salah satu komponen AC yang berperan penting dalam proses pendinginan, karena di dalamnya terdapat kompresor, kondensor, dan kipas yang bekerja mengalirkan serta membuang panas dari dalam ruangan ke udara luar.
Komponen ini memang dirancang khusus untuk diletakkan di luar ruangan. Jadi, sudah disiapkan untuk menghadapi berbagai kondisi cuaca, termasuk ketika outdoor AC kena hujan deras dan panas ekstrem.
Produsen AC telah mempertimbangkan faktor lingkungan saat mendesain unit outdoor, mulai dari sirkulasi udara yang efisien hingga ketahanan material. Umumnya, bodi unit terbuat dari bahan anti karat seperti aluminium atau dilapisi powder coating.
Hal ini membuat bagian dalam AC terhindar dari kerusakan akibat air dan kelembapan. Oleh karenanya, pelindung outdoor AC sebenarnya tidak diperlukan.
Faktanya, ada beberapa bahaya yang justru ditimbulkan saat menutup outdoor AC ketika hujan. Berikut ini daftarnya.
Menutup outdoor AC dengan terpal atau plastik saat hujan justru bisa menimbulkan masalah baru. Penutup semacam ini dapat menghambat sirkulasi udara yang dibutuhkan untuk membuang panas dari kompresor, padahal aliran udara yang lancar sangat penting dalam menjaga kinerja sistem.
Jika panas tidak bisa keluar dengan baik, kompresor bisa mengalami overheat dan membuat kinerja pendinginan menurun drastis. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan AC cepat rusak dan membutuhkan perbaikan lebih sering.
Jika kamu menutup outdoor AC dengan bahan tanpa ventilasi, seperti plastik rapat atau terpal tebal, bisa menyebabkan uap air terperangkap di dalamnya.
Kondisi lembap ini justru berbahaya karena dapat mempercepat korosi pada komponen logam dan menimbulkan masalah seperti AC berjamur.
Apalagi saat outdoor AC netes air akibat proses kondensasi, kelembapan di sekitar unit bisa semakin tinggi jika tidak ada aliran udara yang memadai.
Kelembaban yang terus-menerus menumpuk bisa merusak bagian internal secara perlahan, terutama jika tidak ada sirkulasi udara yang cukup untuk mengeringkan permukaan dalam unit.
Akibatnya, bukan hanya performa AC yang menurun, tapi usia pakainya juga bisa jauh lebih singkat.
Perlu diperhatikan bahwa menutup unit outdoor AC dengan bahan yang tidak tepat justru bisa menimbulkan risiko baru, seperti daun kering atau air hujan yang terperangkap di sela-sela unit.
Jika penutup tidak memiliki jalur pembuangan air yang baik, genangan bisa terbentuk di sekitar atau bahkan di dalam unit.
Dalam beberapa kasus, air yang mengendap ini dapat masuk ke komponen kelistrikan dan menyebabkan korsleting atau kerusakan serius.
Selain itu, daun yang membusuk di sekitar unit juga bisa menyumbat ventilasi dan membuat AC bekerja lebih berat. Alih-alih melindungi, penutup yang salah justru bisa mempercepat kerusakan AC.
Ada beberapa kondisi yang membuat outdoor AC perlu ditutup entah itu ketika kena hujan atau tidak, yaitu:
Outdoor AC yang dipasang di lokasi yang rendah, seperti halaman belakang, samping rumah, atau area tanpa saluran pembuangan yang baik, sangat berisiko terkena genangan air saat hujan deras atau banjir lokal.
Jika air masuk dan menggenang di bagian bawah unit, komponen elektronik yang sensitif bisa rusak, bahkan berpotensi menimbulkan korsleting. Risiko ini semakin besar jika area sekitar unit memang rawan banjir atau saluran drainase kurang baik.
Untuk menghindarinya, kamu disarankan memasang pondasi atau dudukan yang lebih tinggi, sehingga unit outdoor tetap aman dan terlindungi meskipun hujan turun dengan intensitas tinggi.
Jika outdoor AC dipasang di lingkungan yang banyak pohon, tanaman, atau area berdebu seperti dekat jalan raya, risiko kemasukan benda asing seperti daun, ranting kecil, atau pasir menjadi lebih tinggi.
Benda-benda ini bisa menyumbat sirip kondensor atau menghambat kipas, yang akhirnya membuat kinerja AC terganggu. Salah satu dampaknya, AC tidak dingin dan hanya mengeluarkan angin karena proses pembuangan panas tidak berjalan maksimal.
Untuk mencegah hal ini, kamu bisa menggunakan jaring pelindung atau penutup AC khusus yang memiliki ventilasi udara. Namun perlu diingat, pelindung ini sebaiknya hanya digunakan saat AC dalam kondisi mati, bukan saat sedang beroperasi, agar sirkulasi udara tidak terganggu.
Jika kamu tinggal di wilayah dengan cuaca ekstrem, seperti hujan es atau badai angin kencang, risiko kerusakan fisik pada unit outdoor AC menjadi lebih tinggi.
Kondisi seperti ini dapat menyebabkan sirip kondensor penyok, baling-baling kipas macet, atau bahkan kerusakan pada bodi unit akibat hantaman benda keras yang terbawa angin.
Di daerah dataran tinggi atau perbukitan yang lebih sering mengalami kondisi cuaca seperti ini, penggunaan penutup keras seperti cover box berbahan aluminium atau pemasangan kanopi outdoor AC bisa menjadi solusi perlindungan tambahan.
Dengan perlindungan ini, komponen AC tetap aman tanpa mengganggu sirkulasi udara.
Jika kamu tidak akan menggunakan AC dalam jangka waktu lama, misalnya satu bulan atau lebih, penggunaan penutup pelindung pada unit outdoor bisa membantu menjaga kebersihannya dari debu, daun, atau kotoran lain.
Namun, penting untuk memilih penutup yang bersifat breathable atau memiliki ventilasi udara, agar kelembaban tidak terperangkap di dalam dan menimbulkan risiko seperti karat atau jamur.
Selain itu, meskipun AC tidak digunakan, pengecekan berkala tetap dibutuhkan untuk memastikan tidak ada gangguan pada unit, terutama setelah hujan deras atau perubahan cuaca ekstrem.
Tak perlu bingung, ini cara benar melindungi outdoor AC yang bisa kamu coba di rumah.
Menggunakan kanopi permanen atau pelindung atap di atas unit outdoor AC adalah cara efektif untuk melindunginya dari hujan langsung tanpa mengganggu sirkulasi udara.
Kanopi ini bisa dibuat dari berbagai bahan tahan cuaca seperti seng, polikarbonat, atau atap fiber ringan yang cukup kuat menahan air dan panas.
Idealnya, jarak antara atap dan unit outdoor sebaiknya minimal 30–50 cm agar aliran udara tetap lancar dan tidak mengganggu kinerja pendinginan.
Ini sangat disarankan terutama jika kamu memasang AC di ruangan penuh kaca, yang biasanya membutuhkan performa pendinginan optimal dari unit outdoor agar suhu dalam ruangan tetap nyaman.
Posisi unit outdoor AC sangat penting untuk menjaga keamanannya, terutama di daerah yang rawan genangan air. Oleh karena itu, pemasangan outdoor AC yang benar tidak boleh disepelekan.
Sebaiknya unit tidak diletakkan langsung di atas tanah, karena risiko kerusakan akibat air yang menggenang bisa cukup tinggi.
Untuk menghindarinya, kamu bisa menggunakan dudukan AC outdoor berbahan anti karat atau alas beton yang ditinggikan minimal 10–15 cm dari permukaan tanah.
Selain lebih aman, posisi yang stabil dan sedikit lebih tinggi juga membantu menjaga kinerja komponen AC tetap optimal dalam berbagai kondisi cuaca.
Membersihkan area sekitar unit outdoor secara rutin sangat penting agar performa AC tetap optimal. Daun kering, debu, dan sisa air hujan bisa menumpuk dan menyumbat kisi-kisi kondensor, yang pada akhirnya membuat proses pembuangan panas terganggu dan AC bekerja lebih berat.
Pembersihan sebaiknya tidak hanya dilakukan saat musim hujan, tetapi secara rutin minimal sebulan sekali untuk menghindari penumpukan kotoran.
Selain itu, jika kamu mungkin bertanya-tanya, idealnya cuci AC berapa bulan sekali jawabannya yaitu setiap 3–4 bulan sekali agar bagian dalam tetap bersih dan kinerja pendinginannya tetap maksimal.
Menjaga saluran pembuangan air di sekitar unit outdoor AC sangat penting agar air hujan tidak menggenang dan merusak komponen. Jika saluran drainase tersumbat atau mampet, air bisa naik dan masuk ke dalam unit, berisiko menyebabkan korsleting atau kerusakan pada bagian kelistrikan.
Masalah seperti ini sering terjadi tanpa disadari, terutama saat musim hujan dengan intensitas tinggi. Karena itu, kamu disarankan untuk rutin mengecek dan membersihkan saluran pembuangan, agar aliran air tetap lancar dan unit outdoor AC tetap aman dari genangan.
Outdoor AC sebenarnya sudah dirancang tahan ketika kena hujan dan cuaca luar, jadi kamu tak perlu buru-buru menutupnya saat musim hujan. Menutup bagian ini secara sembarangan bisa menimbulkan risiko baru seperti sirkulasi udara terganggu, kelembaban terperangkap, hingga kerusakan komponen.
Namun, dalam kondisi tertentu seperti lokasi rawan banjir atau banyak kotoran di sekitar unit, penutup masih bisa digunakan asalkan AC dalam kondisi mati dan penutup memiliki ventilasi.
Untuk menjaga performa AC tetap optimal, pastikan kamu rutin melakukan pengecekan dan servis berkala oleh teknisi profesional. Kini, kamu bisa dengan mudah pesan servis AC lewat Pinhome Home Service yang praktis dan terpercaya.
Jangan lupa gunakan kode promo Pinhome untuk mendapatkan potongan harga spesial saat pemesanan!
© lifestyle.pinhome.id