Dipublikasikan oleh Nur Afika Cahya dan Diperbarui oleh Syahya Rembulan
Apr 13, 2023
10 menit membaca
Daftar Isi
Pengertian bahan kimia – Bahan kimia telah menjadi bagian dari kehidupan kita bahkan tanpa kita sadari bahwa makanan yang kita makan itu juga mengandung bahan kimia. Namun, tidak semua bahan kimia itu bersifat negatif dan beracun karena setiap bahan kimia itu mempunyai sifat dan manfaat yang berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Biasanya bahan-bahan kimia yang sering pakai seperti reagen atau untuk reaksi-reaksi tertentu. Pada artikel kali ini akan mengulas mengenai pengertian bahan kimia, jenis-jenis bahan kimia, simbol-simbol bahan kimia, contoh dari bahan kimia serta bahan kimia yang berbahaya, dan cara menanganinya.
Segala sesuatu baik yang bisa dihirup, dilihat, dan disentuh semua itu tentunya berasan dan tersusun dari bahan kimia. Bahan kimia merupakan sebuah zat murni atau bisa juga campuran yang terdiri dari beragam element-element kimiawi.
Contoh seprti air yang juga termasuk salah satu bahan kimia murni karena homogen hanya terdiri dari satu jenis bahan yaitu seluruh strukturnya hanya terdapat molekul H2O. Dengan demikian dalam setiap harinya kita selalu berhubungan dengan bahan kimia baik itu bahan kimia murni atau buatan atau (bahan kimia yang berbahaya atau tidak).
Dalam mempelajari sebuah ilmu dasar kimia, yang pertama harus diperhatikan adalah bagaimana sifat dan karakteristik bahan kimia itu sendiri. Hal tersebut berguna untuk keamanan dasar sebelum memakai bahan kimia itu senidiri. Karena dalam hal tersebut ada beberapa bahan kimia yang memiliki sifat keras dan berbahaya.
Sehingga dengan demikian juga memerlukan perlakuan khusus. Dengan mengetahui karakteristiknya, maka dengan demikian bahaya dari bahan kimia tersebut dapat diminimalisir.
Adapun untuk simbol-simbol bahan kimia yang dibedakan menjadi beberapa jenis dan memiliki arti tersendiri adalah sebagai berikut ini:
Bahan kimia kimia diatas adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan kesehatan manusia dan dapat menyebabkan kematian. Apabila terserap atau tertelan baik melewati pernafasan atau kontak lewat kulit. Contoh bahan kimia beracun seperti : merkuri klorida, kalium sianida, arsen triklorida, hidrogen sulfida, metanol.
bahan kimia korosif adalah bahan reaksi kimia yang dapat mengakibatkan kerusakan pada benda-benda lainya. Contoh bahan kimia korosif seperti : Asam Sulfat, asam Klorida, asam asetat, asam sitrat, amonium hidroksida, asam nitrat, kalium hidroksida, fenol, Klor, belerang dioksida, asam klorida, asam sulfat, soda, api (NaOH) dg kadar > 2 %.
Flammable A adalah bahan kimia yang gampang bereaksi dengan oksigen, sehingga dengan mudah dapat menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang sangat cepat selain itu juga dapat menimbulkan ledakan. Contoh bahan kimia mudah terbakar seperti : Al alkil fosfor, fosfor putih, hidrida, asetilen, CaC2, Ca3P2, eter, alkohol, aseton, benzena, logam natrium.
Bahan kimia mudah meledak adalah sebuah jenis zat padat atau cair atau campuran dari keduanya. Karena dari reaksi kimia itu sendiri dapat menghasilkan gas dengan jumlah dan tekanan yang sangat besar serta suhu yang tinggi, sehingga dapat menimbulkan kerusakan disekelilingnya. Contoh : dinamit, 2,4,6-trinitrotoluen (TNT), 2,4dinitrotoluena, dibenzoilperoksida
Bahan kimia oksidator merupakan suatu bahan kimia yang tidak mudah terbakar, namun tetap bisa menghasilkan oksigen. Sehingga kemungkinan kecil juga dapat menyebabkan kebakaran. Contoh bahan kimia oksidator seperti : Hidrogen peroksida, kalium klorat, kalium permanganat, asam nitrat, ammonium nitrat.
Gas bertekanan yaitu gas yang ditekan misal gas cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan itu sendiri. Contoh gas yang bertekanan seperti: Gas yang terdapat pada jalur perpipaan
Untuk bahan (padatan, cairan, gas) yg jika kontak / inhalasi / oral dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan pada tingkat tertentu. Contoh : Piridyn, etilen glikol, diklorometan.
Bahan kimia karsinagenik adalah bahan kimia yang menunjukkan paparan jangka pendek, menengah, panjang atau berulang dari bahan ini sebabkan dari. Karsinogenik, teratogenik, mutagenik, toksisitas sistemik thd organ spesifik, toksisitas thd sistem reproduksi, gangguan saluranpernafasan. Contoh bahan kimia karsanigenik seperti : benzena, benzidin, asbestos, naftilamin, senyawaan nikel, vinyl klorida, warfarin, roaccutane
Dangerous for nvironment adalah bahan yang dapat merusak/ menyebabkan kematian ikan / organisme akuatik dan lainnya. Selain itu bahan tersebut dapat merusak lapisan ozon, karena bahan tersebut bersifat persistent di lingkungan. Contoh bahan-bahan kimia berbahaya untuk lingkungan : Tributil timah klorida, klorofluorokarbon (CFC), PCBs, tetraklorometan, petroleum benzene.
Bahan kimia iritasi adalah bahan (padatan, cairan) jika kontak secara langsung / terus menerus dengan kulit / selaput lendir dapat menyebabkan iritasi pada peradangan. Contoh bahan kimia iritasi seperti : Ammonia, benzyl klorida, kalsium klorida, isopropilamina, asam dan basa encer.
Baca juga: Perkembangan bidang kimia di Dunia
Untuk mengklasifikasikan bahan kimia tentunya terdapat banyak parameternya. tetapi untuk macam-macam bahan kimia yang umum dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya seperti;
Asam merupakan jenis zat senyawa kimia yang mengandung ion hidrogen yang sangat reaktif. Untuk mengetahui apakah senyawa itu asam atau tidak dapat dengan mengukur pH, asam memiliki pH yang rendah atau dibawah 7. Asam banyak digunakan dalam percobaan yang menerapkan reaksi asam-basa.
Bahan kimia yang bersifat asam bisa menjadi sangat beracun dan sangat berbahaya, pada konsentrasi yang rendah bahan asam tersebut akan bisa jadi lebih aman. Namun terkadang dalam percobaan kimia memerlkukan bahan asam dengan konsentrasi tinggi atau pekat sehingga membutuhkan perlakuan yang ekstra berhati-hati karena zat ini sangat berbahaya pada konsentrasi tinggi.
Seberapa kerasnya bahan asam ini tergantung dari kereaktifannya dimana jika dia reaktif maka disebut asam kuat dan jika bahan itu kurang reaktif disebut asam lemah yang tidak terlalu berbahaya.
Basa adalah lawan dari sifat asam yang dimana bahan kimia bersifat basa ini mempunyai kandungan ion hidroksida. Ketika hidroksida bertemu dengan hidrogen dalam asam, maka keduanya akan dapat bergabung dan menjadi air (H2O). Sedangkan untuk sisa bahan kimia dalam asam dan basa akan menjadi garam.
Basa diketahui memiliki nilai pH yang sangat tinggi atau lebih dari 7 pH meter. Contoh seperti pada asam, basa yang dianggap kuat atau lemah. Karena semua itu tergantung pada reaktivitasnya. Pada dasarnya bahan kimia yang bersifat basa tidak sekeras dan tidak berbahaya seperti asam.
Bahan kimia logam adalah suatu bahan kimia cairan, bahan kimia jenis logam tersebut terdiri dari beberapa macam. Karena di dunia terdapat banyak jenis logam seperti besi, aluminium, tembaga, emas, dan lain sebagainya. Bahan kimia logam biasa sering dipakai terutama dalam bidang kimia anorganik.
Bahan kimia reaksi panas terdapat dua jenis reaksi yaitu reaksi endotermik dan reaksi eksotermik.
Biasanya bahan jenis tersebut dimanfaatkan untuk berbagai hal yang memiliki nilai tinggi karena sifat positifnya mampu tahan panas.
Polimer merupakan bahan kimia yang tersusun dari monomer-monomer yang saling bergabung membentuk rantai panjang bernama polimer. Sangat banyak bahan kimia yang ada dalam bentuk polimer ini.
Baca juga: Perkembangan bidang kimia di Dunia
Meski berguna dalam dunia kimia, namun disisi lain ada beberapa bahan kimia juga dapat membahayakan manusia. Itulah alasan dalam laboratorium sangat menekankan kita harus lebih berhati-hati serta lebih dapat memperhatikan sifat bahan kimia tersebut.
Umunya setiap dalam kemasan terdapat tingkat bahayanya dan bagaimana cara mengatasinya, sebelum menggunakan bahan-bahan kimia tersebut. Sebaiknya kita memahami terlebih dahulu bagaimana cara memperlakukan bahan kimia tersebut.
Tidak ada dampak terjadi dari bahan kimia sebelum bahan kimia itu masuk dan mengalami kontak pada tubuh kita. Namun, ada tiga cara bahan kimia dapat memasuk ke dalam tubuh yaitu bisa dengan cara inhalasi atau menghirup, tertelan, berkontak dengan kulit secara langsung.
Sebagian besara bahan kimia ada yang berbentuk larutan, terutama bahan kimia dengan memiliki volatilitas tinggi biasanya dapat menghasilkan uap dan dapat tersebar ke udara. Bahan kimia yang berbentuk uap tersebut. Juga sama pada halnya dengan  bahan kimia yang berbentuk larutan karena keduanya sama-sam dapat membahayakan.
Ketika uap bercampur dengan udara dan terhirup maka dengan demikian akan dapat menyebabkan efek inhalasi. Untuk mengatasi dalam hal ini, biasanya para pekerja ditekankan untuk menggunakan masker yang dapat mencegah uap berbahaya tersebut. Tujuan agar tidak terhirup oleh paru-paru kita.
Mungkin pada kenyataanya kasus soal bahan kimia tertelan itu sangat jarang ditemukanya. Hal tersebut karena pada laboratorium umumnya terdapat peraturan keras untuk tidak makan dan minum ketika berada di dalam laboratorium.
Kontak kulit dengan bahan kimia adalah kecelakaan yang sering terjadi dimana bahan kimia mengenai kulit baik sengaja maupun tidak sengaja. Sehingga hal tersebut dapat menyebabkan dampak negatif pada kulit contoh seperti iritasi, bengkak, dan hingga luka kayak terbakar. Untuk mencegahnya dalam hal ini umumnya para pekerja lebih ditekankan untuk menggunakan jas laboratorium panjang dengan sarung tangan, sehingga dengan demikian para pekerja akan terlindung dari bahan kimia yang berbahaya.
Baca juga: Sifat fisik dan kimiawi laut Indonesia
Setiap bahan kimia tentunya memiliki fungsi dan manfaat masing-masing, berikut adalah beberapa contoh bahan kimia yang ada dan sering digunakanya di antaranya:
Asam asetat merupakan jenis bahan kimia yang memiliki ciri asam lemah yang berupa larutan bening dan memiliki bau yang tajam. Asam asetat atau yang kita kita kenal dengan cuka ini memiliki sangat banyak manfaat.
Kegunaan yang paling sering kita jumpai yaitu cuka dapur yang digunakan untuk memasak, namun untuk cuka yang digunakan di dapur ini memiliki konsentrasi rendah atau sudah melalui tahap pengenceran. Sedangkan asam asetat dengan konsentrasi tinggi atau glasial pada umumnya digunakan untuk kepentingan kimia seperti sintesis tertentu.
Aspirin merupakan jenis bahan kimia yang sudah digunakan sejak bertahun-tahun lalu, jenis ini adalah sebagai bahan kimia obat. Senyawa ini mampu menghilangkan rasa sakit dan nyeri dengan efektif. Dengan adanya manfaat ini maka banyak produsen yang melakukan sintesis senyawa ini dan menggunakannya sebagai campuran dalam obat.
Garam atau naci juga merupakan salah satu termasuk bahan kimia yang paling banyak digunakan, selain itu juga sangat dibutuhkan terutama untuk memasak. Bahan kimia dengan rumus molekul NaCl memang pada kenyataanya mempunyai banyak manfaat contoh seperti untuk menambah rasa pada masakan dan dapat juga sebagai pengawet alami.
Selain untuk kepentingan tersebut, dalam kimia garam juga digunakan untuk banyak percobaan. Garam juga bisa diperoleh melalui berbagai reaksi kimia seperti halnya reaksi asam-basa yang menghasilkan garam.
Demikianlah pembahasan isi artikel kali ini mengenai pengertian bahan kimia, jenis, contoh, dan penjelasan lainya. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan serta menambah pengetahuan untukmu.
Baca juga:
Editor: Syahya Rembulan
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.Â
Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
© lifestyle.pinhome.id