Dipublikasikan oleh Nur Dwi Ratnasari
Des 4, 2023
4 menit membaca
Daftar Isi
Komponen mesin tak jarang perlu dimodifikasi agar meningkatkan performanya. Dalam dunia otomotif ada istilah oversize piston lalu apa pengertian oversize piston pada kendaraan bermotor?
Pins dapat menemukan pengertian oversize piston beserta fungsi dan kelebihannya dengan menyimak ulasan berikut ini! Lengkap dengan efek samping dari memperbesar piston motor.
Salah satu cara upgrade kendaraan adalah dengan memperbesar bagian piston. Pengertian oversize piston adalah mengganti ukuran piston di mesin dengan dimensi yang jauh lebih besar dari bawaannya.
Misalnya saja untuk piston bawaan motor Kawasaki Ninja 150R memiliki ukuran diameter 59 mm. Setelah itu di-oversize ke angka 25 maksudnya diameter piston tersebut diperbesar sebanyak 0.25 mm. Ini artinya diameter baru piston tersebut berkisar 59.25 mm.
Pengertian oversize piston tidak bisa sembarangan diperbesar. Umumnya ukuran yang tersedia ialah 25, 50, 75 dan 100 atau kelipatan dari 0.25 mm. Maksimal oversize adalah 100 atau setara dengan 1 mm dari ukuran standar jika boring masih standar.
Baca juga:
Salah satu tujuan oversize piston adalah meningkatkan performa mesin dengan menghilangkan gejala kompresi bocor akibat liner mengalami baret. Semakin motor berumur maka pistonnya akan semakin diperbesar.
Modifikasi dari oversize piston ini diadopsi dari dunia motor balap. Oversize pada bagian ini berguna memperbaiki silinder yang mengalami keausan agar bisa kembali normal bekerja.
Fungsi lainnya adalah memperbesar volume pada ruang bakar mesin. Jika motor mempunyai volume ruang bakar besar maka mesin akan semakin banyak menampung bahan bakar sehingga pembakaran dapat berjalan normal.
Modifikasi piston mampu menjadikan performa mesin kembali normal. Selain itu sebagai alternatif saat kondisi dinding liner aus tanpa mengganti blok mesin. Dari segi biaya hal ini lebih ramah di kantong.
Pengertian oversize piston tak jarang kurang akrab di telinga pecinta modifikasi motor. Mereka tak jarang menggunakan istilah bore up karena salah satu caranya adalah dengan memperbesar piston meskipun keduanya tidak sama.
Manfaat dari melakukan modifikasi ini adalah mengembalikan kompresi mesin ke keadaan normal kembali. Blok silinder atau dinding liner yang mengalami aus dapat diganti yang lebih baru.
Ini merupakan salah satu cara memperbaiki kerusakan ruang bakar pada mesin motor. Setelah piston diperbesar maka tarikan motor lebih responsif. Tenaga yang dihasilkan kendaraan jauh lebih besar dari sebelumnya.
Pins mampu menambah cc motor karena ketika piston diperbesar maka akan secara otomatis menambah cc motor. Walaupun tidak terlalu signifikan seperti bore up yang lebih kompleks.
Baca juga:
Setiap modifikasi selain memiliki efek positif juga menimbulkan efek samping tersendiri. Setelah mengetahui pengertian oversize piston, Pins wajib menyimak dulu dampak modifikasinya di bawah ini!
Dengan melakukan modifikasi ini, Pins harus siap merasakan potensi ngelitik, piston rentang macet dan bergetar. Hal ini disebabkan apabila proses pengerjaan pelebaran silinder tidak dikerjakan secara presisi.
Ukurannya harus pas dan presisi sehingga saat berakselerasi motor tidak bergetar. Untuk itu pastikan lakukan modifikasi dengan teknisi ahli di bidang otomotif.
Konsekuensi memperbesar piston adalah garansi mesin yang hangus dari pabrikan motor. Mesin yang telah dimodifikasi tidak dapat klaim garansi mesin. Hal ini karena mesin yang digunakan sudah jauh dari standar pabrik. Perubahan komponen bawaan motor juga bisa berpotensi kerusakan mesin.
Piston yang diperbesar juga akan membuat dinding silinder lebih tipis. Terlebih jika tenaga ditingkatkan akan membuat komponen internal mesin bekerja lebih keras. Tak heran jika setelahnya mesin akan lebih mudah panas walaupun motor hanya digunakan sebentar.
Selain itu dari segi konsumsi bahan bakar juga lebih boros. Untuk menghasilkan tenaga besar tentu membutuhkan bahan bakar yang banyak pula. Inilah mengapa oversize piston cenderung boros dalam konsumsi bahan bakar.
Kinerja mesin yang berat membuat kualitas oli dalam mesin cepat rusak. Pins harus mengimbanginya dengan mengganti oli lebih sering. Umumnya untuk ganti oli dilakukan saat motor mencapai jarak tempuh 4000 km.
Setelah itu oli akan diganti setiap dua bulan sekali secara berkala. Jika sudah memperbesar piston motor maka harus melakukan penggantian yang lebih intens dari itu.
Apabila tidak mengganti mesin maka resiko kerusakan juga lebih tinggi. Komponen piston yang dipaksa bekerja akan mudah aus karena kurangnya pelumas.
Baca juga:
Walaupun kelihatannya mengganti piston dengan diameter lebih besar terlihat mudah namun prosesnya cukup rumit. Dalam penggantiannya mempertimbangkan kondisi blok mesin.
Perbedaan ukuran 0.1 mm saja mempengaruhi output. Dalam menentukan ukuran yang tepat digunakanlah mikrometer dan dial gauge. Dalam mengganti piston juga tidak boleh melebihi kemampuan blok untuk menopang silinder.
Apabila silinder oversize terlalu besar maka perlu diganti pula bloknya. Proses melakukan korter pada dinding liner silinder akan menggunakan mesin korter.
Teknik korter dilakukan secara berulang kali diameter liner silinder yang diinginkan tercapai. Setelah memahami pengertian oversize piston dan efek sampingnya, apakah Pins tetap ingin melakukan modifikasi ini?
Source Feature Image: Shutterstock
Nikmati layanan rumah tangga seperti cuci mobil, servis dan cuci AC, desinfektan & fogging, hingga massage dari Pinhome Home Service hanya dalam satu kali klik. Dapatkan pula paket perlindungan AC yang bisa dipilih sesuai kebutuhan melalui aplikasi Pinhome.
Tunggu apa lagi, segera unduh aplikasi Pinhome di App Store atau Google Play sekarang dan rasakan pengalaman rumah yang bersih dan tubuh yang lebih rileks. Hanya di Pinhome Home Service yang memberikan solusi kebersihan dan perawatan properti, serta kendaraan dengan mudah
© lifestyle.pinhome.id