Dipublikasikan oleh Aulia Ramadhanti
Mei 4, 2023
8 menit membaca
Daftar Isi
Pinhome.id – Sumatera Selatan memiliki berbagai macam budaya yang unik dan khas. Salah satunya ialah rumah adat Sumatera Selatan, yang sering disebut dengan rumah Limas.
Rumah Limas merupakan rumah yang memiliki ciri khas pada bagian atap yang berbentuk limas. Bangunan ini adalah bangunan rumah yang bertingkat, dan setiap tingkatnya memiliki filosofi budaya tersendiri.
Masyarakat Sumatera Selatan menyebut tingkatan ini dengan nama bengkilas. Namun bukan rumah limas saja yang merupakan rumah adat Sulawesi Selatan.
Ada beberapa rumah adat lain yang cukup beragam dan memiliki keunikannya masing-masing. Keragaman rumah adat ini juga karena banyaknya suku-suku yang mendiami Provinsi Sumatera Selatan.Â
Baca Juga:Â
Rumah adat Sumatera Selatan pada umumnya memiliki bentuk rumah panggung. Hal ini karena kondisi geografis wilayah Sumatera Selatan banyak sekali daerah perairan, hutan, dan rawa.
Jadi bentuk ini banyak digunakan agar dapat menghindari air yang meluap dari sungai dan terlindung dari hewan buas.
Ada beberapa jenis rumah adat Sumatera Selatan berdasarkan wilayah dan suku yang menghuninya. Seperti rumah adat Suku Palembang dan Penutup Suku Pasemah. Namun dari kedua suku tersebut ada juga jenis rumah adat yang lain. Diantaranya:
No | Nama Rumah Adat Tradisional Sumatera Selatan |
1 | Rumah limas |
2 | Rumah cara gudang |
3 | Rumah rakit |
4 | Rumah tatahanan |
5 | Rumah kilapan |
6 | Rumah kingking |
7 | Rumah ulu |
Baca Juga:
Rumah Limas merupakan rumah yang memiliki tiang penyangga dengan ketinggian sekitar 1,5 – 2 meter dari permukaan tanah.Terdapat berundak atau undakan yang ada di lantai yang disebut dengan kekijing. Jumlahnya antara 2 sampai 4 buah.
Rumah Limas berasal dari kata Lima dan Emas dan memiliki atap layaknya limas yang berbentuk persegi lima.
Rumah adat ini menggunakan kayu sebagai bahan utama. Pada bagian dinding, lantai dan pintu biasanya menggunakan kayu tembesu. Sedangkan bagian tiang menggunakan kayu unglen. Bagian kerangka rumah menggunakan kayu seru.
Rumah Limas mempunyai ukuran yang cukup luas karena rumah ini seringkali digunakan sebagai tempat untuk menyelenggarakan upacara adat.
Ruangan dalam rumah limas dibagi dalam beberapa bagian, diantaranya :
Rumah Limas juga dilengkapi dengan ornamen yang digunakan untuk menangkal petir yakni ornamen simbar. Terdapat makna filosofis berdasarkan jumlah simbar yang digunakan. Seperti lima simbar menjadi simbol rukun Islam.
Rumah yang berbentuk panggung dengan ketinggian tiang sekitar 2 meter. Berbeda dengan rumah Limas, lantai rumah ini tidak bertingkat.
Adapun pembagian ruangan pada rumah cara gudang terdiri dari 3 bagian yakni bagian depan, tengah, dan belakang.
Rumah cara gudang ini memiliki bahan material utama berupa kayu. Jenis kayu yang digunakan masyarakat sekitar adalah kayu tembesu, petanang, dan unglen.
Sesuai namanya, Rumah Rakit adalah sebuah rumah panggung yang terapung diatas rakit. Rumah ini dibangun dengan bahan material yang terdiri dari balok kayu dan bambu.
Setiap sudut diikat dengan tali rotan pada tonggak yang menancap di tebing sungai agar rumah apung tidak berpindah tempat atau hanyut.Atap rumah terdiri dari dua buah bidang yang disebut dengan atap kajang.
Rumah ini terbagi menjadi dua ruangan dengan dua buah pintu yang menghadap ke tengah sungai dan ke arah tepi sungai. Terdapat jendela dan juga jembatan penghubung rumah.
Baca Juga:
Memiliki bentuk bujur sangkar dan dibangun di atas tiang setinggi 1,5 meter. Terbuat dari bahan kayu tembesu dan kayu kelat yang memiliki daya tahan cukup lama.
Rumah tatahan seringkali disebut dengan rumah besemah. Tatahan itu sendiri berarti pahatan karena rumah ini memiliki banyak ukiran yang dipahat atau ditatah pada dindingnya.
Secara umum rumah tatahan dibagi menjadi beberapa bagian, yakni:
Pada bagian depan biasa digunakan sebagai tempat memasak dan mengolah bahan makanan. Di ruangan ini terdapat tanah atau tatanan yang digunakan untuk meletakkan tungku.
Bagian tengah digunakan untuk melakukan berbagai rutinitas keluarga. Pada malam hari ruangan ini juga digunakan sebagai tempat istirahat atau tidur. Sebaliknya, ketika diadakan hajatan atau acara, ruangan ini digunakan untuk menjamu tamu yang datang.
Berbeda dengan rumah tatahan yang penuh dengan ukiran dan pahatan, dinding rumah ini tidak sama sekali menggunakan ornamen ukiran atau pahatan. Melainkan hanya dihaluskan saja menggunakan ketam atau sugu.
Rumah ini memiliki bentuk rumah panggung yang memiliki ketinggian sekitar 1,5 meter, tetapi tiang rumah ini tidak ditanam di dalam tanah seperti rumah Limas.
Tiang-tiang ini disebut dengan tiang duduk. Seperti rumah tatahan, rumah adat Kilapan memiliki dua buah ruangan yang memiliki fungsi hampir sama dengan rumah Tatahan.
Baca Juga:
Rumah adat Kingking atau Padu Kingking merupakan rumah adat yang terbuat dari bahan dasar bangunan berupa bambu dan kayu.
Memiliki bentuk bujur sangkar dan atap yang terbuat dari bambu yang dibelah dua yang seringkali disebut gelumpai. Rumah ini juga mempunyai bagian ruangan yang hampir sama dengan Rumah Tatahan.
Ini adalah salah satu rumah adat yang cukup sulit ditemukan pada zaman sekarang. Rumah adat Ulu adalah rumah adat tradisional masyarakat Hulu Sungai Musi yang berada di kawasan Sungai Musi, Sumatera Selatan.Â
Rumah adat ini memiliki banyak sekali proses untuk pembangunannya. Terbuat dari material kayu, dan pada bagian bawah atau pondasi nya ditopang menggunakan batang pohon unglen.
Dalam proses pembangunannya, rumah adat ini harus mengikuti peraturan yang telah disepakati. Peraturan itu adalah sistem ulak-ulak.
Sistem ini mengharuskan pembangunan rumah berada pada halaman yang masih luas dan ada rencana untuk membangun rumah selanjutnya.
Rumah Ulu bukan hanya awet tetapi juga tahan gempa, karena memiliki tiang yang diletakan di atas tumpukan batu. Fungsinya seperti roda saat terjadi goncangan.
Sistem ini dibuat untuk mengatur pembangunan rumah dan juga mengatur ruang secara sosial. Bagian hulu diperuntukkan bagi keluarga yang usianya lebih tua dalam garis keturunan keluarga.
Kemudian rumah paling ujung hilir adalah rumah dengan keturunan paling muda. Secara umum rumah ulu terdiri dari tiga bagian utama, namun pada bagian-bagian itu terdapat bagian-bagian lagi, diantaranya :
Umumnya ruangan ini digunakan untuk menerima dan menjamu tamu. Terdapat garang atau lintut yang memiliki fungsi sebagai tempat keluarga bercengkrama pada sore hari.
Ini adalah tempat keluarga melakukan aktivitas sehari-hari. Namun ruangan ini dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya :
Ruang belakang adalah ruangan yang digunakan sebagai tempat untuk mengolah bahan makanan atau dapur dan juga digunakan untuk menyimpan alat-alat.
Kamu masih bisa menjumpai rumah ini di belakang Museum Balaputra Dewa Kota Palembang. Usianya sudah mencapai 200 tahun.
Baca Juga:
Sumatera Selatan merupakan salah satu wilayah Indonesia yang terkenal dengan pempeknya. Wilayah ini memiliki ragam budaya yang unik, salah satunya ialah rumah adat atau atau rumah tradisional.
Setidaknya ada 7 nama atau jenis rumah adat Sumatera Selatan yang bisa kamu pelajari. Namun dari ke-7 rumah adat tersebut, rumah limas yang paling dikenal masyarakat luas.
Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual Beli Properti Pinhome. Bergabunglah bersama kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti.Â
Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
Editor: Nurchalimah
Source Feature Image: Freepik
© lifestyle.pinhome.id