Dipublikasikan oleh Eka Mandala dan Diperbarui oleh Komarudin Subekti
Apr 14, 2023
3 menit membaca
Banjarmasin semula merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Nagaradaha. Kerajaan Nagaradaha terletak di pedalaman Kalimantan. Ibu kotanya di Muarabahan atau Marabahan.
Dengan bantuan Kerajaan Demak Bintoro, adipati Banjarmasin bernama Raden Samudra dapat menaklukkan Kerajaan Nagaradaha. Maka berdirilah Kerajaan Banjar, dengan raja pertamanya Raden Samudra. Setelah masuk Islam ia bergelar Sultan Suryanullah.
Makin lama Banjarmasin makin maju, karena kapal-kapal dagang besar dapat berlabuh di pelabuhan Banjarmasin. Perdagangan dapat diperluas melalui sungai hingga jauh ke pedalaman. Perekonomian Kerajaan Banjarmasin bergantung pada perdagangan.
Dalam melaksanakan pemerintahan, raja dibantu oleh mangkubumi (patih). Di bawah mangkubumi ada mantri penganan, mantri pangiwa, mantri bumi, dan mantri sikap.
Mantri panganan dan mantri pangiwa bertugas mengurusi bidang kemiliteran. Sedangkan mantri bumi dan mantri sikap bertugas mengurusi bidang keuangan.
Orang-orang Belanda pertama datang ke Banjar, Kalimantan, Indonesia pada tahun 1606 karena tertarik dengan lada. Kedatangan Belanda (VOC) yang pertama kali itu minta agar Sultan Banjar menandatangani perjanjian pemberian hak monopoli dagang kepada VOC.
Semula Sultan Banjar menolak permintaan tersebut. Tetapi setelah didesak terus-menerus akhirnya Sultan Banjar mengabulkan permintaan VOC tersebut.
Meskipun VOC telah mendapatkan hak monopoli dari raja tetapi sulit dilaksanakan. Sebab para bangsawan tidak menyetujui monopoli yang diberikan kepada VOC itu. Para bangsawan tetap melaksanakan perdagangan bebas.
Maka sering terjadi keributan antara orang-orang Belanda dengan para pembesar di Kerajaan Banjarmasin. Dalam keributan semacam itu, banyak orang Belanda yang terbunuh.
Keadaan semacam itu berlangsung sampai abad ke-19. Ketika itu Belanda berhasil menghancurkan Kerajaan Banjar.
Kesultanan Banjar كسلطانن بنجر | 1520–1905 |
![]() | ![]() |
Ibu kota | 1. Kuin, Banjarmasin (1520) 2. Pemakuan(1612) 3. Tambangan/Batang Banyu Mangapan(1622) 4. Martapura (1632) 5. Sungai Pangeran, Banjarmasin(1663) 6. Kayu Tangi (1680) Bumi Kencana (1771) atau Bumi Selamat (1806) 7. Sungai Mesa, Banjarmasin(1857) 8. Karang Intan 9. Amuntai, Banua Lima 10. Baras Kuning(1865) |
Bahasa | Banjar |
Agama | Islam (resmi) Kaharingan Konghucu Nasrani |
Bentuk pemerintahan | Monarki Kesultanan |
Sultan | |
1526-1550 | Sultan Suriansyah |
1862-1905 | Sultan Muhammad Seman |
Sejarah | |
Didirikan | 1520 |
Akhir pemerintahan Darurat | 1905 |
Zaman keemasan | 1526-1787 |
Pendahulu | Kerajaan Negara Daha |
Pengganti | Pagustian |
Sekarang bagian dari | Republik Indonesia |
Demikianlah sekilas tentang kerajaan Banjar. Penulis kesulitan mencari sumber untuk menceritakan secara detail tentang Kerajaan Banjar. Mungkin di lain waktu penulis mendapatkannya pasti akan dimuat di sini.
© lifestyle.pinhome.id