Dipublikasikan oleh Cahyadi Nugraha dan Diperbarui oleh Markus Yohannes
Jul 6, 2023
5 menit membaca
Seserahan Pernikahan Adat Jawa – Seserahan pernikahan merupakan bagian dari prosesi acara pernikahan yang bisa ditemukan dalam berbagai kebudayaan, termasuk dalam masyarakat Jawa. Seserahan pernikahan dalam adat Jawa ini merupakan simbolisasi dari tanggung jawab seorang suami untuk memberikan nafkah lahir batin kepada istrinya. Seserahan pernikahan biasanya diberikan oleh pihak keluarga pria pada malam hari menjelang akad nikah, atau lebih dikenal dengan malam midodareni. Bagi masyarakat Jawa, biasanya seserahan pernikahan yang diberikan berupa pakaian dari ujung rambut sampai ujung kaki. Jenis pakaian yang diberikan berupa pakaian adat Jawa seperti kebaya lengkap dengan kain bawahannya. Tapi di era modern saat ini, jenis dan jumlah seserahan pernikahan adat Jawa yang akan diberikan kepada pihak wanita biasanya sudah melalui kesepakatan bersama.
Baca juga: Daftar Hitungan Weton Jawa untuk Pernikahan Terlengkap
Seperti yang telah disinggung di awal bahwa seserahan pernikahan saat ini biasanya dicari sendiri oleh kedua calon pengantin. Barang-barang seserahan yang sudah dibeli akan dibungkus dengan sedemikian rupa oleh ahli pembuat seserahan sehingga terlihat unik dan lucu. Misalnya saja selendang dan kain batik akan dibuat menyerupai bentuk bebek, uang ratusan yang akan dibingkai menyerupai lukisan pohon dan lain sebagainya. Berikut ini adalah jenis-jenis barang seserahan pernikahan adat Jawa yang perlu disediakan pengantin pria untuk diberikan kepada pengantin wanita.
Kalau yang ini sudah pasti pada tahu kan? Seserahan pernikahan ini terkadang juga digunakan sebagai mahar pernikahan. Bagi masyarakat Jawa khususnya muslim, seperangkat alat sholat memiliki makna yang cukup mendalam yakni dalam membangun sebuah keluarga hendaknya selalu berpegang teguh kepada agama. Itulah tugas pokok seorang suami yakni membimbing anggota keluarganya agar bisa menjadi pribadi muslim yang baik. Separangkat alat sholat ini juga menjadi simbol pengingat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
Cincin merupakan salah satu simbol ikatan dalam pernikahan, oleh karena itu biasanya wanita yang sudah menggunakan cicin emas di jari manisnya merupakan pertanda bahwa ia telah memiliki pasangan. Cincin pernikahan ini biasanya diberikan satu set, yakni satu untuk pengantin pria dan satu untuk pengantin wanita. Khusus untuk pengantin pria hendaknya tidak menggunakan cincin yang terbuat dari emas, karena hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam.
Cincin untuk pengantin pria bisa menggunakan bahan kuningan atau monel, sedangkan untuk pengantin putri bisa menggunakan cncin dari bahan emas. Untuk besarnya kadar emas pada cincin tergantung kesepakatan kedua belah pihak, usahakan jangan terlalu memberatkan pihak laki-laki. Karena cincin pernikahan diharapkan menjadi pengikat kedua mempelai sampai akhir hayat.
Selain memberikan cincin pernikahan, biasanya bila memiliki kemampuan ekonomi lebih pihak pria juga memberikan seserahan berupa perhiasan. Perhiasan ini bermacam-macam bisa berupa emas, berlian, mutiara atau bahan berhaga lainnya. Seserahan perhiasan disini mempunyai harpan untuk pengantin wanita agar selalu bersinar seperti perhiasan yang dikenakannya. Perhiasan ini juga bisa menjadi simpanan bagi wanita bila di tengah perjalanan mengalami kesulitan ekonomi bisa menggunakan perhiasan ini sebagai jaminan.
Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok semua orang. Pakaian yang diberikan dalam seserahan pernikahan biasanya berupa pakaian adat Jawa seperti selendang dan kain batik. Pemberian pakaian adat ini juga memiliki makna yakni setiap pihak, baik pengantin pria maupun pengantin wanita harus bisa menyimpan rahasia rumah tangga mereka dari siapapun. Oleh karena itu sebisa mungkin setiap masalah yang muncul dalam rumah tangga sebaiknya jangan sampai menyebar keluar.
Buah-buahan yang diberikan ini mempunyai makna agar kedua pasangan selalu dipenuhi dengan rasa kasih sayang dan cinta. Jenis buah yang biasa digunakan dalam seserahan pernikahan adat Jawa adalah buah jeruk, anggur, apel, dan pisang.
Makanan tradisional memang selalu ada dalam setiap acara pesta, termasuk dalam pesta pernikahan. Jenis makanan tradisional yang digunakan dalam seserahan adat Jawa berupa wajik, jenang, dan jadah. Ada yang aneh? Yups, semua makanan tradisional yang diberikan terbuat dari beras ketan. Sebenarnya dari makanan tradisional yang diberikan tersebut mengandung doa, bahwa kedua mempelai diharapkan akan selalu lengket seperti sifat makanan tradisional tersebut.
Suruh atau daun sirih yang digunakan untuk seserahan pernikahan adat Jawa mempunyai pesan yang mendalam. Makna dari pemberian seserahan ini adalah untuk mendoakan kedua pengantin agar diberikan kebahagiaan dan keselamatan di dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Hem,, sungguh pemberian yang syarat akan makna.
Seperti yang sudah diketahui bahwa wanita merupakan makhluk yang memiliki keindahan. Pemberian peralatan rias dari pihak pria ini merupakan simbol bahwa pihak pengantin pria akan berusaha untuk menjaga kecantikan pengantin wanita. Selain itu pengantin pria juga harus berusaha untuk menyediakan peralatan agar pengantin wanita bisa tetap tampil cantik di depan suaminya.
Itulah daftar seserahan pernikahan adat Jawa yang bisa menjadi pedoman bagi Anda yang tengah menyusun susunan pernikahan adat Jawa. Selain mempersiapkan seserahan, saat memutuskan untuk menikah, rumah menjadi salah satu persiapan wajib yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual Beli Properti Pinhome. Bergabunglah bersama kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti. Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
© lifestyle.pinhome.id