Mengenal 4 Jenis Tanaman Jarak Serta Cara Budidayanya

Tanaman jarak atau yang bernama ilmiah Ricinus communis merupakan  tanaman perdu yang memiliki daun tunggal antara 7–9 cm, berdiameter 10–40 cm. Tumbuhan ini merupakan spesies dari Euphorbiaceae dan tergolong ke dalam genus Ricinus.

Tanaman jarak (Jatropha curcas) adalah tanaman yang sering dijumpai di wilayah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Tanaman ini dikenal dengan berbagai nama lain, seperti jarak pagar, jarak kebo, atau jarak hutan.

Kamu yang tinggal di perumahan di Bekasi seperti The Mansion atau Asera Nishi mungkin jarang menemui tanaman satu ini. Pasalnya, jarak termasuk tanaman liar yang biasa ditemukan di hutan atau tanah kosong. 

Meski demikian, jarak tetap dikembangbiakkan. Biasanya, budidaya jarak dilakukan di perkebunan. Manfaat tanaman ini salah satunya bisa digunakan sebagai pagar tanaman hidup untuk rumah. 

Baca juga: 9 Cara Menyimpan Buah yang Sudah Dipotong Agar Tahan Lama

Ciri-ciri Tanaman Jarak

Jarak memiliki batang berbentuk bulat licin, berongga, dengan adanya tanda bekas tangkai daun yang lepas. 

Warna tanaman ini dominan hijau dengan semburat merah. Sedangkan daunnya berbentuk bulat dengan ujungnya sedikit runcing. Daun jarak memiliki gerigi di bagian tepinya. 

Sama seperti warna tumbuhannya, daun jarak juga didominasi warna hijau. Namun terdapat sedikit perbedaan warna antara bagian atas dan bawah, yaitu hijau tua pada bagian atas dan hijau muda pada bagian bawah. 

Jarak juga memiliki buah yang berbentuk bulat dan berkumpul pada tandan. Namun ada pula buah jarak yang berbentuk sedikit lonjong, yang biasanya ditemukan di daerah Bali. 

Buah jarak berwarna hijau saat masih muda dan akan menguning saat masak. Buahnya terbagi jadi 3 ruang yang masing-masing memiliki satu biji berbentuk lonjong yang mengandung minyak. 

Baca juga: 10 Manfaat Kurma untuk Tubuh yang Lebih Sehat

Manfaat Tanaman Jarak

Sama seperti pohon kayu manis yang punya banyak manfaat, jarak pun juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan tertentu. Bagian tanaman jarak yang dimanfaatkan adalah biji, akar, daun, dan minyak dari bijinya. 

Secara umum, hampir semua bagian tanaman jarak dapat dipergunakan sebagai obat sehingga jarak termasuk tanaman herbal. 

Bagian daun digunakan sebagai obat untuk penyakit koreng, eczema, gatal (pruritus), batuk sesak dan hernia. Bagian akar digunakan untuk rematik sendi, tetanus, epilepsy, bronchitis pada anak-anak, luka terpukul, TBC, dan schizophrenia (gangguan jiwa).

Sementara biji jarak digunakan untuk mengurangi kesulitan buang air besar, kanker mulut rahim dan kulit (carcinoma of cervix and skin), kesulitan melahirkan dan retensi plasenta/ari-ari, kelumpuhan otot muka, TBC, bisul, koreng, scabies, hingga infeksi jamur. 

Selain itu, biji jarak juga menghasilkan minyak yang disebut dengan minyak jarak atau minyak ricin. Minyak jarak sering digunakan untuk keperluan industri, pengobatan, dan militer. 

Di Indonesia, minyak jarak dimanfaatkan untuk industri cat, tekstil, serat sintetis, obat-obatan, hingga bahan kosmetik serta bahan bakar roket. 

Tanaman jarak adalah satu-satunya tumbuhan yang bijinya kaya akan asam lemak hidroksi, yaitu asam risinoleat. Kehadiran asam lemak ini membuat minyak biji jarak memiliki kekentalan yang stabil pada suhu tinggi sehingga bisa dipakai sebagai campuran pelumas. 

Baca juga: Jenis beserta Manfaat Buah Naga serta Efek Sampingnya

Jenis-jenis Tanaman Jarak

Jarak sama seperti tanaman pacar air yang memiliki banyak jenis atau spesies. Dalam artikel ini akan dibahas empat jenis jarak yang mudah ditemui. 

1. Jarak Pagar

Jarak pagar memiliki batang yang kokoh. Batang kayunya bulat dan banyak mengandung getah, daunnya tunggal, lebar, menjari, dan berlekuk-lekuk sebanyak 3-5 buah. 

Buahnya bulat halus, tidak berbulu, bentuknya sama seperti buah jambu. Ketika muda, warnanya berwarna hijau, dan berangsur-angsur berubah menjadi berwarna kuning kecoklatan saat menua.

2. Jarak Kepyar

Tanaman jarak kepyar sangat berbeda dengan jarak pagar. Dari sisi batang, daun, bunga, hingga buahnya lebih mirip seperti tumbuhan singkong. Buah jarak kepyar hampir mirip seperti buah rambutan kecil. 

Jarak kepyar banyak ditemukan di pinggiran pantai atau hutan liar. Jarak ini banyak ditemukan di daerah pantai yang masih asri, terutama pada daerah pedesaan yang lingkungannya masih belum terjamah.

3. Jarak Wulung

Jarak wulung disebut berasal dari Amerika Serikat. Tanaman ini biasanya tumbuh di daerah yang terkena sinar matahari langsung seperti di tepi jalan, pekarangan rumah, atau di pinggir lapangan rumput. 

Batang jarak wulung cenderung berkayu, bentuknya bulat, dan warnanya kecoklatan. Sementara daun jarak wulung muda berwarna keunguan dan akan menjadi coklat saat menua.

Adapun buah jarak wulung sekilas mirip dengan buah jarak pagar, namun ukurannya lebih kecil. Biji buah jarak wulung mengandung banyak minyak.

4. Jarak Bali

Jenis tanaman jarak berikutnya adalah jarak Bali yang juga dikenal sebagai jarak hias karena bentuknya menarik seperti tanaman hias outdoor. Jarak bali memiliki pangkal batang yang menyerupai umbi. 

Daun jarak bali bertangkai dengan panjang 20–30 cm, bunganya berwarna merah oranye, bermata rantai bunga jantan, dan betina tumbuh dalam satu tangkai. Buahnya berbentuk elips dengan bijinya berbentuk lonjong. 

Baca juga: 10 Manfaat Kacang Hijau untuk Meningkatkan Kebugaran Tubuh

Cara Budidaya Tanaman Jarak

Manfaatnya yang besar membuat jarak dibudidayakan secara masif. Namun proses pengembangbiakan jarak tidak dilakukan di lahan layaknya tanaman lain, melainkan di perkebunan. 

Tanaman jarak juga mudah ditanam karena tidak terpengaruh jenis tanah. Bahkan jarak bisa tumbuh dengan baik pada tanah liat, asal pengairannya dilakukan dengan baik. 

Untuk menanam jarak, kamu perlu mempersiapkan lahan, sistem pengairan, dan lubang tanam. Pengairan bisa dilakukan dengan mengalirkan air pada bambu atau kayu yang ditancapkan. 

Sementara lubang tanam biasanya memiliki ukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm. Namun jika tanaman yang ditanam berasal dari stek atau cangkok, maka perlu lubang tanam dengan diameter 3 cm.

Penanaman jarak sebaiknya dilakukan di awal atau musim selama hujan sehingga kebutuhan air bagi tanaman cukup tersedia. Pastikan bibit yang akan ditanam sehat dan kuat dengan ketinggian minimal 50 cm.

Jarak bisa ditanam dengan memasukkan bibit ke dalam lubang tanam, kemudian ditimbun, lalu dilakukan penyiraman secara rutin pada timbunan tanah tersebut. 

Dengan penyiraman rutin dan pemupukan yang baik, jarak bisa dipanen ketika berumur 3-4 bulan. Namun pembentukan buah pada tanaman ini mulai umur 4-5 bulan. 

Panen jarak dapat dilakukan dengan mengguncang pohon hingga buah terlepas dari dahannya. Namun ada cara yang lebih efektif, yaitu memetiknya langsung dengan baik dan tepat sehingga tidak merusak buah.

Itulah uraian mengenai tanaman jarak, manfaat, ciri-ciri, dan cara pembudidayaannya. Semoga bermanfaat!

Baca juga: 

• Tanaman Hias yang Cocok untuk Dirawat Oleh Pemula, Apa Saja?
• Cara Mengkonsumsi Buah Bit Serta Cara Mengolahnya

Feature Image Source: Pixabay

---

Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami Vasa Jagakarsa dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.

Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.