BlogLifestyleEdukasiProfil Negara Selandia Baru (New Zealand)
0
0

Profil Negara Selandia Baru (New Zealand)

Dipublikasikan oleh Eka Mandala dan Diperbarui oleh Markus Yohannes

Jul 6, 2023

14 menit membaca

Copied to clipboard
top-right-banner

Selandia Baru – Selandia Baru adalah dua pulau di Samudra Pasifik Selatan yang berjarak 19.300 km dari Eropa dan 1.930 km dari Australia, tetangga terdekatnya. Jarak dan keterpencilan ini selalu menjadi fakta pokok tentang Selandia Baru.

Hingga abad ke-20, ”pulau dikelilingi laut” yang terpencil ini tetap menjadi salah satu negara yang kurang dikenal, bersama Australia dikelompokkan sebagai bagian dari Bawah Rendah serta dianggap kurang penting.

Namun, kini Selandia Baru telah menjadi negara modern dan makmur dengan salah satu standar hidup yang tertinggi di dunia.

Hal-hal yang perlu diketahui

Hal-hal yang perlu diketahui tentang negara Selandia Baru adalah :

  • Luas wilayah : 269.057 km persegi
  • Ibu kota : Wellington
  • Bentuk pemerintahan : Dominion (anggota negara persemakmuran Inggris)
  • Hari Nasional : 6 Februari (New Zealand Day)
  • Kepala pemerintahan : Perdana Menteri
  • Perdana Menteri : Chris Hipkins (2023)
  • Lagu kebangsaan : God Defence New Zealand
  • Jumlah Penduduk : 4.822.233 jiwa (2022)
  • Bahasa : Inggris
  • Agama mayoritas penduduk : Kristen Protestan (65%)
  • Mata uang : Dollar Selandia Baru
  • Bandar udara internasional : Auckland
  • Perusahaan penerbangan : Air New Zealand
Lambang Negara Selandia Baru

Pemerintahan

Selandia Baru (New Zealand) terletak di sebelah tenggara Australia, Samudera Pasifik selatan. Tahun 1642 Selandia Baru ditemukan oleh pelaut Belanda bernama Abel Tasman. Setelah kedatangan James Cook dari Inggris pada tahun 1769, Selandia Baru menjadi daerah kekuasaan Inggris. Sejak tahun 1840 Selandia Baru resmi menjadi daerah koloni Inggris.

Pada tahun 1852. Selandia Baru membentuk pemerintahan sendiri, tetapi baru merdeka penuh pada tahun 1907. Selandia Baru adalah anggota negara-negara persemakmuran, dan sering disebut juga sebagai Negeri Kiwi. Ibu kotanya di Wellington.

Peta Negara Selandia Baru

Keadaan geografi

Letak Negeri Kiwi terpencil dari bagian dunia lainnya, yaitu di Samudera Pasifik selatan, kurang lebih 1.500 kilometer di tenggara Australia. Luas wilayahnya 269.057 km persegi. Wilayahnya terdiri atas 2 pulau utama, yaitu pulau utara dan pulau selatan serta pulau yang lebih kecil, yaitu Pulau Stewart, Kepulauan Chatham, Kepulauan Kermadec, Pulau Campel dan Pulau Three King. Pulau Utara dan pulau selatan dipisahkan oleh Selat Cook.

Sebagian besar daratan pulau-pulau itu merupakan daerah pegunungan. Gunung tertinggi di Pulau Utara ialah Gunung Egmont, sedangkan di pulau selatan adalah gunung Cook yang merupakan gunung tertinggi di Selandia Baru. Negeri Kiwi ini beriklim subtropis, jarang terjadi hujan dan suhu yang ekstrim.

Baca juga: peta Selandia Baru

Penduduk

Penduduk asli Selandia Baru (New Zealand) adalah Suku Maori, yang diperkirakan datang dari suatu tempat di Pasifik Tengah 1.000 tahun yang lalu. Sekarang suku Maori berjumlah sekitar 8 % dari 3,33 juta penduduk Selandia Baru (1988), sedangkan sisanya 90% adalah keturunan pendatang dari Inggris dan yang 2% keturunan bangsa-bangsa lain.

Walaupun mata pencarian utama penduduk adalah peternakan tetapi sebagian besar penduduk tinggal di kota-kota. Kota-kota yang padat penduduknya adalah Auckland, Wellington dan Christchurch.

Perekonomian

Peternakan, terutama ternak domba dan sapi, merupakan sumber pendapatan utama bagi Selandia Baru. Sekitar 75% ekspornya terdiri atas hasil-hasil peternakan, seperti daging beku, mentega, keju dan wol. Di samping itu juga menghasilkan sayur-mayur, buah-buahan dan kayu.

Dari pertambangan dapat dihasilkan batubara, pasir besi hitam, minyak bumi dan gas alam. Industri terpenting di Pulau Selatan adalah wol, pulp dan kertas. Berbagai jenis industri juga telah dikembangkan terutama industri penyulingan minyak dan peleburan bijih besi. Pada umumnya industri terdapat di daerah perkotaan. Hampir 25% penduduk bekerja di sektor industri.

Hubungan dengan Indonesia

Hubungan kerja sama Indonesia dengan Selandia Baru telah lama terjalin, baik di bidang teknologi, sosial, ekonomi, pendidikan maupun kebudayaan. Sudah banyak mahasiswa Indonesia belajar di Selandia Baru. Bahkan kedua negara telah melakukan tukar-menukar pelajar SMTA melalui program American Field Service (AFS).

Di bidang perdagangan Indonesia mengekspor kopi, teh, gas alam ke Selandia Baru, sebaliknya dari Selandia Baru diimpor susu, kepala susu (cream), mentega dan kertas. Tahun 1982 nilai ekspor Indonesia ke Selandia Baru berjumlah US$ 316,267,000, sedangkan impornya US$ 99,282,000.

Baca juga: Pertanian, pertambangan dan industri Selandia Baru

Sejarah Panjang Negara Selandia Baru

Sejarah Selandia Baru dimulai dengan datangnya orang Maori. Meskipun banyak terdapat teori, asal-usul yang tepat dari orang Polinesia ini tenggelam dalam sejarah dan waktu. Pada tahun 1947, seorang penjelajah Norwegia, Thor Heyerdahl berlayar melintasi Samudra Pasifik dari pantai Amerika

Selatan dalam perahu Kon-Tiki dalam usahanya membuktikan bahwa orang Polinesia mungkin pernah melakukannya. Namun, di balik keberhasilan pelayaran Heyerdahl, para sarjana percaya bahwa orang Polinesia berasal dari suatu tempat di daratan Asia Tenggara.

Dengan prestasi para pelautnya yang dapat disejajarkan dengan prestasi orang Viking (yang terjadi di Eropa Utara pada saat yang sama), akhirnya orang Polinesia menyebar ke arah utara ke Hawaii, ke arah barat menuju Amerika Selatan sejauh Pulau Paskah, ke arah selatan menuju Selandia Baru. Dengan cara ini, mereka kemudian beranak-pinak di wilayah yang kini disebut sebagai Polinesia.

Karena orang Maori tidak memiliki bahasa tulis, sejarah mereka diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya dari mulut ke mulut. Menurut tradisi ini, tanah leluhur orang Maori adalah Hawaiki-suatu tempat yang jauh di Polinesia tengah yang sampai kini belum dapat diidentifikasi dengan memuaskan. Hawaiki juga dianggap sebagai ”tempat bersatunya roh”, yaitu tempat kembalinya orang Maori setelah mereka meninggal.

Diperkirakan bahwa orang Maori tiba di Selandia Baru pada tahun 1000 dan 1400, salah satu pelayaran penting yang melibatkan 7 sampan besar terjadi kira-kira pada tahun 1350.

Sampan, yang terbuat dari kayu gelondongan yang dilubangi, terdiri atas sampan kembar atau sampan gandung. Dengan peralatan yang lengkap dan kokoh, mereka membawa orang laki-laki, perempuan, anak-anak, benih dan tanaman, dan bahkan beberapa hewan.

Kehidupan awal di Selandia Baru

Karena para pendatang baru ini mula-mula melihat pegunungan yang diselimuti kabut, mereka lalu menyebut tempat barunya ini dengan Aotearoa, ”tanah awan putih yang panjang”.

Menurut cerita mitologi yang mereka kembangkan, tanah baru ini telah dipancing dari lautan oleh seorang pahlawan legendaris Polinesia \\\”Maui, yang dianggap sebagai keturunan dewata”. Akibatnya, pulau yang di utara disebut dengan Te Ika a Maui (ikan Maui), sedangkan pulau yang di selatan Te Waka a Maui (sampan Maui).

Pada mulanya, orang Maori menggantungkan hidupnya dengan berburu moa, yaitu burung besar yang tak dapat terbang yang telah lama punah. Lalu mereka mengembangkan ketrampilan membuat bangunan untuk berlindung, memintal, bertani, menangkap ikan, dan menjerat burung.

Karena kehidupan menjadi semakin enak, seni ukir dan seni dekorasi mencapai tingkat puncaknya. Dengan menggunakan alat yang terbuat dari batu hijau Selandia Baru yang keras (semacam nefrit, atau batu giok), orang Maori mengukir haluan sampannya yang lengkung dan pintu gerbang desanya, yang disebut pas.

Mereka juga mengukir tiki yang rumit, yaitu simbol kesuburan dengan batu hijau .itu. Setiap aspek kehidupan orang Maori diatur oleh ritual dan agama, yang digambarkan sebagai mitologi bercampur ilmu gaib.

Peperangan yang sering terjadi juga merupakan salah satu bagian lain kehidupan penting orang Maori dan peperangan ini sangatlah kejam. (Seorang saksi menyatakan bahwa bumi bergetar ketika sekelompok orang yang berkelahi mempertunjukkan haka, atau tarian peperangan).

Sebagai akibat dari perang, salah satu syair Maori kuno berbunyi Ha wahine, he whenua i mate te tangata. \\\”Karena perempuan dan lahan, kami mati”. Upacara keagamaan juga memainkan peran penting di dalam peperangan.

Karena banyak orang Maori adalah kanibal, orang yang meninggal dan ditawan sering kali dimakan. Pemimpin yang kalah biasanya memilih nasibnya sebagai budak. Namun, di samping peperangan, menjelang tahun 1600, orang Maori telah menjadi orang yang bertani dan mereka telah tinggal menetap.

Kedatangan Orang Kulit Putih

Menjelang akhir abad ke-16, banyak kapal Eropa berlayar semakin jauh dari tanah airnya. Perlahan-lahan, berbagai laporan tentang adanya benua selatan sampai ke berbagai pelabuhan di Eropa.

Pada tahun 1642, Perusahaan Dagang Hindia Timur Belanda mengirim dua kapalnya yang dipimpin oleh seorang navigator terbaiknya, Abel Jonszoon Tasman, berlayar menuju daerah selatan yang belum dikenalnya. Misinya adalah ”menemukan dan mengeksplorasi wilayah timur dan selatan yang mungkin kaya”.

Perdagangan kayu dan rami juga berkembang dengan pesatnya. Serat rami yang kuat, yang digunakan untuk tali, dijual barter oleh orang Maori dengan berbagai barang impor. (Senjata dan minuman keras merupakan barang yang banyak disukai mereka).

Di bulan Desember pada tahun itu pula, Tasman melihat ”tanah luas yang melayang tinggi” dan lalu memetakannya. Dia menyebut tanah ini dengan Staaten Landt, tetapi kemudian pemerintah Belanda menamainya dengan Nieuw Zeeland, yaitu nama suatu propinsi di baratdaya Belanda.

Dalam usahanya untuk mendarat, Tasman mengadakan kontak dengan orang Maori, yang membunuh 4 dari awak kapalnya. Dia lalu meneruskan pelayarannya dan Selandia Baru dengan penduduk yang suka berperang dibiarkan selama lebih dari seabad.

Kapten Cook

Pada tahun 1769, Selandia Baru dikunjungi oleh seorang pelaut dan navigator ulung ketika itu, yaitu Kapten James Cook dari Yorkshire. Dia juga sedang mencari benua selatan yang telah melegenda.

Dengan sebuah kapal yang bernama Endeavour, Cook (bersama 90 orang awak kapalnya) berlayar dari Tahiti, yaitu suatu pulau tempat ia mengamati transit planet Venus bagi kerajaan dan masyarakat inggris.

Dia berlayar mengelilingi kepulauan dan memetakannya dengan ketepatan yang luar biasa. Sir Joseph Bank, seorang naturalis yang ikut bersama di kapalnya, mencatat tentang berbagai informasi tentang kehidupan tanaman dan satwa di kepulauan Selandia Baru ini.

Bank juga mencatat bahwa ”kehampirpastian menjadi santapan orang Maori di saat kami mendarat menambah kecemasan bagi awak kapal yang kandas ini”. Namun, setelah berbagai pertemuan pertama yang menegangkan, Cook menegakkan hubungan yang baik sekali dengan orang Maori.

Cook kembali ke Selandia Baru dua kali, yaitu pada tahun 1772 dan 1777. Terdapat juga beberapa ekspedisi lainnya, termasuk yang dipimpin oleh beberapa orang Prancis.

Pada tahun 1781, ketika Amerika telah merdeka, Inggris memerlukan suatu tempat baru untuk membuang para pengutang dan ”orang-orang yang tak disukai”. Lalu terjadilah suatu diskusi di Parlemen untuk memanfaatkan Selandia Baru sebagai koloni para tawanan, tetapi juga dinyatakan bahwa orang Maori terlalu buas bagi mereka.

Menjelang akhir abad ke-18, setelah orang Eropa mengetahui lebih banyak lagi tentang Selandia Baru, wilayah ini perlahan-lahan dibuka. Pada mulanya, panenan raya di laut selatan telah memikat para pemburu ikan paus dan anjing laut dari Australia, Amerika, Inggris, dan Prancis.

Berbagai stasiun penangkapan ikan paus dibangun di sepanjang pantai di kedua pulau Selandia Baru. Persaingan di antara para pemburu ini menjadi semakin tajam sehingga kadang-kadang hal ini hampir mendekati perompakan dan segera setelah itu, beberapa jenis ikan paus hampir punah.

Pelabuhan di wilayah utara, yaitu tempat pusat perdagangan ini berlangsung, menjadi semarak bagaikan kota-kota garis depan. Pada akhir tahun 1835, tatkala seorang ilmuwan Inggris terbesar, Charles Darwin, mengunjungi wilayah ini, dia melukiskan penduduknya sebagai ”masyarakat yang sangat menolak\\\” dan bahkan menambahkan ”… kita semua gembira dapat meninggalkan Selandia Baru karena ini bukanlah suatu tempat yang menyenangkan”.

Permukiman, Perluasan, dan Pengembangan Di samping gambaran hitam seperti yang dilukiskan oleh Darwin tentang Selandia Baru, berbagai bangsa lain mulai berdatangan ke wilayah ini.

Pada awal abad ke-19, krisis ekonomi yang menyusul terjadinya Perang Napoleon telah mengakibatkan kemelaratan di antara masyarakat pekerja di Eropa. Ribuan orang berimigrasi, khususnya dari Inggris untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Para misionaris Inggris juga ikut menyebarkan agama Kristen di antara orang Maori.

Selandia Baru Menjadi Sebuah Koloni Inggris

Menjelang tahun 1840, Inggris telah memutuskan untuk menduduki Selandia Baru. Pada tahun itu pula, suatu perjanjian ditandatangani dengan kepala suku Maori di Waitangi di Pulau Utara.

Orang Maori mengakui ”Wikitoria\\\” (Ratu Victoria) sebagai penguasa mereka dan mereka juga memperoleh jaminan hak-hak kekayaan mereka. Mereka juga setuju untuk menjual lahan mereka hanya kepada Inggris saja.

Pada tahun 1837, Edward Gibbon Wakefield, seorang spesialis di bidang yang disebutnya sebagai ”seni kolonisasi”, mendirikan Perusahaan Selandia Baru untuk mengorganisasi permukiman di wilayah baru ini.

Dia berharap untuk dapat menciptakan masyarakat Inggris di Laut Selatan dengan struktur kelasnya didasarkan pada kelas buruh yang di suatu saat dapat menjadi para tuan tanah.

Dengan bantuan yang disediakan oleh perusahaan, ribuan orang mulai berimigrasi ke Selandia Baru. Namun, rencana Wakefield ini segera dilupakan orang. Para pemukim baru ini mulai membangun suatu masyarakat yang berbeda dengan apa yang direncanakan olehnya.

Di seluruh Selandia Baru terjadilah periode perkembangan. Wilayah perbukitan yang terbuka di Pulau Selatan merupakan tempat yang ideal bagi penggembalaan biri-biri. Para peternak biri-biri pun lalu segera dapat mengekspor wolnya ke Australia dan Inggris serta dapat menyediakan anak biri-biri dan dagingnya yang bermutu tinggi untuk hidangan Selandia Baru. Berbagai tanaman padi-padian, khususnya gandum dan jewawut, juga banyak ditanam di Pulau Selatan.

Pada tahun 1860-an, emas juga ditemukan di Pulau Selatan ini. Hal ini mengakibatkan para pencari emas saling berebutan, beberapa di antaranya telah mengikuti jalur perburuan emas di seluruh dunia, dari Kalifornia, ke Australia, dan seterusnya ke Selandia Baru, tetapi banyak di antara temuan emas ini segera habis terkuras.

Di Pulau Utara juga terdapat kemajuan. Dasar pengembangan industri sapi perah diletakkan oleh para petani Inggris yang membawa sapi Jersey dan Guernsey ke Selandia Baru.

Segala jenis sayuran juga ditanam di berbagai lahan pertanian yang mirip dengan yang ada di Inggris, sedangkan buah per dan apel juga ditanam. Karena Pulau Utara masih bergantung pada pembebasan lahan dari orang Maori, permukiman dan pertanian cenderung berukuran kecil.

Swapemerintahan

Di kedua pulau itu berbagai kota dibangun sehingga pada tahun 1852, ketika para pemukim telah berjumlah 50.000 orang, Inggris memberikan pemerintahan sendiri terhadap Selandia Baru.

Lalu didirikanlah 6 propinsi, yaitu Auckland, Wellington, Plymouth Baru, Nelson, Canterbury, dan Otago, sedangkan parlemen pusat terdapat di Wellington. Gubernur Sir George Grey merencanakan suatu perkembangan damai di Selandia Baru, lewat kerja sama antara orang Maori dan orang Eropa.

Perang Maori

Namun, gema perang mulai menghangat di Pulau Utara. Selagi semakin banyak para pemukim berdatangan, tekanan terhadap orang Maori semakin meningkat. Pada saat yang sama, oposisi dari orang Maori untuk terus menjual tanahnya semakin bertambah.

Pada tahun 1860, walaupun terdapat perjanjian Waitangi, pertikaian tanah ini berkembang menjadi perang terbuka. Konflik ini terus berlanjut sepanjang tahun 1860-an. Berbagai pemimpin keagamaan Maori mengadakan perlawanan yang gigih, tetapi akhirnya ternyata bahwa para pemukim ini terlalu kuat bagi mereka. Menjelang tahun 1872, Perang Maori ini pun selesai.

Dengan kembalinya suasana damai, pemerintah memusatkan perhatiannya untuk menarik lebih banyak pemukim lagi serta untuk membangun ekonominya. Setelah memperoleh pinjaman uang yang cukup banyak dari Inggris, lebih dari 100.000 orang pemukim baru datang ke Selandia Baru sebagai imigran bantuan.

Pinjaman Inggris ini juga digunakan untuk membangun sarana jalan yang lebih banyak lagi dan jaringan kereta api pun tersebar merata di kedua pulau itu. Kabel telegrap menghubungkan daerah permukiman yang terpencil dan kabel bawah laut membuat hubungan kedua pulau menjadi lebih kokoh. Akibatnya, komunikasi menjadi semakin baik sehingga Selandia Baru menjadi semakin dekat dengan Eropa.

Kapal dagang Selandia Baru juga semakin banyak sehingga kapal-kapal itu banyak yang singgah di berbagai pelabuhan Asia dan Pasifik Selatan. Namun, langkah besar dalam perkembangan ekonomi Selandia Baru baru dimulai pada tahun 1882, ketika kapal pendingin percobaan milik Selandia Baru membawa muatan daging berlayar ke Inggris. Dunedin merupakan sebuah kapal dagang perintis. Berbagai pasar yang luas dan baru kini terbuka bagi Selandia Baru.

Abad ke-20

Di masa kejayaan inilah, dengan ekspor yang menjamin ekonomi negara, Selandia Baru menjadi salah satu negara termaju di dunia. Herbert Henry Asquith, seorang perdana menteri Inggris pada awal abad ke-20, melukiskan Selandia Baru sebagai ”sebuah laboratorium tempat percobaan berbagai aktivitas politik dan sosial sehari-hari dibuat untuk mendapatkan informasi serta pelajaran bagi negara-negara lain di dunia”.

Kaum wanita diberi hak bersuara pada tahun 1893. Tanah dibagi-bagikan kembali dan undang-undang pajak penghasilan diberlakukan. Program kesejahteraan termasuk santunan pengangguran, pensiun hari tua, ganti rugi buruh, dan asuransi keluarga dilaksanakan.

Sistem undang-undang pertikaian industri yang pertama di dunia didirikan oleh pemerintah. Setahap demi setahap, pendidikan menjadi gratis, sekuler, dan wajib. Selama waktu itu juga, langkah pertama diambil untuk mengajak orang Maori lebih aktif di dalam kehidupan bernegara.

Banyak di antara tindakan awal ini diloloskan di bawah kepemimpinan perdana menteri Richard J. Seddon. Sebagai seorang bekas pekerja kereta api dan pekerja tambang, Seddon yang dikenal sebagai Raja Dick menjadi simbol pribadi bagi jiwa perintis yang bersemangat. Pada tahun 1907, setelah Seddon meninggal, Selandia Baru memperoleh status dominion di dalam Imperium Inggris.

Dua Perang Dunia

Meletusnya Perang Dunia I ditandai dengan partisipasi aktif Selandia Baru di dalam berbagai peristiwa dunia. Selandia Baru mengirim perbekalan dan makanan ke Inggris dan berbagai negara lain di dalam Imperium Inggris dan suatu kekuatan ekspedisi juga dikirim untuk bertempur di Prancis dan Timur Tengah.

Tentara Selandia Baru ini juga dihormati karena keberaniannya di segala medan pertempuran. Di Gallipoli Turki, pada tahun 1915, Selandia Baru dan Australia mendirikan Korps Tentara Selandia Baru dan Australia (Australian and New Zealand Army Corps-ANZAC).

Selandia Baru menderita kerugian perang yang tragis dari 1.000.000 orang penduduknya, hampir 17.000 orang terbunuh dan 50.000 orang lainnya terluka.

Perang Dunia II membuat sumber daya Selandia Baru lebih dimobilisasi. Sekali lagi, makanan dalam jumlah yang sangat banyak dikapalkan ke Inggris.

Sekali lagi, Selandia Baru terlibat dalam berbagai medan pertempuran di Eropa, di Pasifik, dan di Afrika Utara. Rakyat Selandia Baru masih merasa bangga atas kemenangan mereka mengalahkan Jerman di El Alamein, Mesir, pada tahun 1942 serta di dalam pertempuran sengit di Cassino Italia pada tahun 1944.


Itulah profil lengkap negara Selandia Baru atau New Zealand, mulai dari serba-serbi mengenai negara ini hingga sejarah panjang dari Negara Selandia Baru. Kini, negara ini dikenal sebagai salah satu tujuan wisata favorit karena keindahan alam yang dimilikinya. Sudah mengenal lebih dalam tentang Negara Selandia Baru, tertarikkan Pins untuk menjadikannya sebagai destinasi liburan Pins selanjutnya?


Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual Beli Properti Pinhome. Bergabunglah bersama kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Copied to clipboard
bottom-sidebar-banner
left footer bannerright footer banner
left footer bannerright footer banner

Properti Rekomendasi

    Rp 550,8 Juta - Rp 1,5 Miliar
    Angsuran mulai dari Rp3,8 Juta/bln
      Rp 181 Juta
      Angsuran mulai dari Rp1,2 Juta/bln
        Rp 357,1 Juta - Rp 780 Juta
        Angsuran mulai dari Rp2,5 Juta/bln

        Properti Eksklusif: Green Paradise City

        Parung Panjang, Kab. Bogor
          Rp 1 Miliar - Rp 1,1 Miliar
          Angsuran mulai dari Rp7,2 Juta/bln

          Properti Eksklusif: The Agathis

          Pancoran Mas, Kota Depok
          sticky banner
          sticky banner

          © lifestyle.pinhome.id

          Pinhome App

          Coba Aplikasi Pinhome

          Cari, konsultasi, beli, hingga jasa perawatan rumah, semua ada!
          Unduh sekarang dan nikmati manfaatnya.

          iOS PCA DownloadAndroid PCA Download