Dipublikasikan oleh Syahya Rembulan dan Diperbarui oleh Syahya Rembulan
Apr 13, 2023
9 menit membaca
Daftar Isi
Adab malam pertama dalam Islam bukan hanya berhubungan badan semata. Tapi ada hal yang lebih penting tentang bagaimana agar malam pertama pernikahan sebagai suami-istri bisa dilalui dilalui dengan baik. Sehingga bisa menyatukan emosi dan perasaan diantara keduanya.
Adab malam pertama dalam Islam dan cara menggauli istri yang benar adalah yang sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Seperti yang kita ketahui, Nabi Muhammad SAW merupakan sebaik-baiknya teladan tidak terkecuali dalam pernikahan dan segala hal yang ada di dalamnya.
Oleh karena itu, sebagai umat muslim sudah sepatutnya kita untuk mencontoh dan meneladaninya. Lantas bagaimana adab malam pertama dalam Islam? Berikut ini adalah adab dalam berbubungan suami istri ketika malam pertama.
Baca juga:
Islam merupakan agama sempurna, yang mana ajarannya meliputi semua aspek kehidupan termasuk dalam hal pernikahan. Jika berbicara tentang pernikahan, tentu tidak lepas dari malam pertama pernikahan.
Malam pengatin tersebut hendaknya diisi dengan kelembutan, kasih sayang, dan kesenangan. Jadikanlah malam tersebut menjadi malam untuk menyatukan perasaan kedua pasangan agar menjadi keluarga yang samara.
Adapun adab malam pertama dalam Islam yang harus kamu lakukan adalah sebagai berikut:
Niat merupakan hal pokok yang sangat penting dalam Islam. Karena setiap amalan yang dilakukan oleh manusia dinilai dari niatnya. Suami istri yang menikah hendaknya diniatkan untuk menjaga kehormatannya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW yaitu:
”Tiga orang yang memiliki hak atas Allah menolong mereka: seorang yang berjihad di jalan Allah, seorang budak (berada didalam perjanjian antara dirinya dengan tuannya) yang menginginkan penunaian dan seorang menikah yang ingin menjaga kehormatannya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim dari hadits Abu Hurairoh).
Baca juga:
Pada malam pertama pernikahan hendaknya para istri mempercantik diri dengan apa yang diperbolehkan oleh Allah SWT. Tidak diperkenankan berhias dengan cara yang dilarang seperti, menyambung rambut, mencabut alis, mentato tubuh, dan mengikir gigi.
Begitu juga dengan suami, hendaknya seorang suami juga menghias dirinya dan memakai wewangian agar terlihat lebih rapih dan harum. Pergauli istri dengan baik sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Islam.
Seorang istri diperbolehkan memakai emas atau perhiasan lain sebagaimana yang dikenakan oleh kaum wanita. Sementara itu, suami dilarang menghias diri dengan menggunakan emas, atau mengenakan pakaian sutera, karena laki-laki diharamkan untuk menggunakan benda tersebut.
Sikap lemah-lembut akan membuat pasangan lebih nyaman sehingga tercipta sebuah suasana romantis. Hal ini bisa dilihat dalam sebuah hadist yang ada di bawah ini. Dalam sebuat riwayat yang berasal dari Ahmad di dalam al Musnad dari Asma binti Yazid bin as Sakan berkata:
”Aku pernah merias Aisyah untuk Rasulullah SAW lalu aku mendatangi beliau SAW dan mengajaknya untuk melihat kecantikan Aisyah.” Beliau pun mendatanginya dengan membawa segelas susu lalu beliau meminumnya dan memberikannya kepada Aisyah.
Maka Aisyah pun menundukkan kepalanya karena malu. Asma berkata, ”Maka aku menegurnya.” Dan aku katakan kepadanya, ”Ambillah (minuman itu) dari tangan Nabi SAW.” Asma berkata, ”Maka Aisyah pun mengambilnya lalu meminumnya sedikit.”
Baca juga:
Ketika malam pertama, hendaknya para suami meletakan tanganya di kening istrinya. Kemudian membaca doa malam pertama “Allahumma Innii Asaluka Min Khoiriha wa Khoiri Ma Jabaltaha Alaihi. Wa Audzu bika Min Syarri wa Syarri Ma Jabaltaha Alaih”. Hal tersebut diatas seperti apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW:
”Apabila seorang dari kalian menikah dengan seorang wanita atau membeli seorang pembantu maka hendaklah memegang keningnya lalu menyebut nama Allah azza wa jalla dan berdoa memohon keberkahan dengan mengatakan: Allahumma Innii Asaluka Min Khoiriha wa Khoiri Ma Jabaltaha Alaihi. Wa Audzu bika Min Syarri wa Syarri Ma Jabaltaha Alaih — Wahai Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan dari apa yang Engkau berikan kepadanya serta Aku berlindung kepada-Mu daripada keburukannya dan keburukan yang Engkau berikan kepadanya.”
Baca juga:
Dalam sebuah riwayat Ibnu Syaibah dari Ibnu Masud, dia mengatakan kepada Abi Huraiz: ”Perintahkan dia untuk shalat dua rakaat dibelakang (suaminya) dan berdoa, ”Allahumma Barik Lii fii Ahlii dan Barik Lahum fii. Allahummajma’ Bainanaa Ma Jama’ta bi Khoirin wa Farriq Bainana idza Farroqta bi Khoirin.”
Artinya: “wahai Allah berkahilah aku didalam keluargaku dan berkahilah mereka didalam diriku. Wahai Allah satukanlah kami dengan kebaikan dan pisahkanlah kami jika Engkau menghendaki (kami) berpisah dengan kebaikan pula.”
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: ”Apabila seorang dari kalian mendatangi istrinya maka hendaklah dia berdoa, Allahumma Jannibna asy Syaithon wa Jannib asy Syaithon Ma Rozaqtana.”
Artinya: “wahai Allah jauhilah kami dari setan dan jauhilah setan dari apa-apa yang Engkau rezekikan kepada kami — sesungguhnya Allah Maha Mampu memberikan buat mereka berdua seorang anak yang tidak bisa dicelakai setan selamanya.”
Baca juga:
Menjaga rahasia pasangan merupakan sebuah hal yang wajib dilakukan. Karena aib tersebut telah ditutupi oleh Allah swt, maka tidak pantas rasanya bila aib tersebut diceritakan kepada orang lain. Selain itu, yang memiliki aib pasti akan merasa marah bila kekuarangannya sebarkan.
Diriwayatkan oleh Ahmad dari Asma binti Yazid yang saat itu duduk dekat Rasulullah SAW bersama dengan kaum laki-laki dan wanita lalu beliau SAW bersabda: ”Bisa jadi seorang laki-laki menceritakan apa yang dilakukannya dengan istrinya dan bisa jadi seorang istri menceritakan apa yang dilakukannya dengan suaminya.” Maka mereka pun terdiam.
Lalu aku bertanya, ”Demi Allah wahai Rasulullah sesungguhnya kaum wanita melakukan hal itu begitu juga dengan kaum laki-laki mereka pun melakukannya.” Beliau bersabda: ”Janganlah kalian melakukannya. Sesungguhnya hal itu bagaikan setan laki-laki berhubungan dengan setan perempuan di jalan lalu (setan laki-laki) menutupi (setan perempuan) sementara orang-orang menyaksikannya.”
Baca juga:
Bila seoarang laki-laki menggauli istrinya dan kemudian ia ingin mengulanginya kembali maka hendaknya ia mengambil air wudhu, karena hal tersebut akan membuat tenaganya kembali. Sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Muslim dari Abi Said al Khudriy berkata:
”Rasulullah SAW bersabda,”Apabila seorang dari kalian menggauli istrinya kemudia dia ingin mengulanginya lagi maka berwudhulah diantara kedua (jima) itu.” Ada juga riwayat lain yang menganjurkan untuk mandi, karena hal tersebut lebih suci, lebih wangi dan lebih bersih.
Baca juga:
Suami istri diperbolehkan untuk mandi bersama-sama dalam satu wadah. Hal ini juga pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW bersama dengan istri sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Aisyah:
”Aku mandi bersama Rasulullah SAW dari satu wadah antara diriku dengan dirinya. Tangan kami saling bergantian berebutan sehingga aku mengatakan, ”tinggalkan (sedikit air) buatku, tinggalkan buatku.” Dia berkata, ”Mereka berdua dalam keadaan junub.”
Ketika sudah menikah maka apa yang sebelumnya dilarang menjadi halal untuk dilakukan, termasuk bersendau gurau dengan pasangan. Kamu bisa bercengkrama dengan pasangan kamu di tempat tidur serta bermain-main denganya. Dalam senda gurau ini kamu bisa bersikap mesra pada pasangan seperti mencium kening, memeluk dan membelai rambut istri.
Baca juga:
Apa itu ‘Azl? ‘Azl adalah mengeluarkan air mani diluar kemaluan istrinya. Hal ini juga pernah dilakukan oleh para sahabat pada zaman dahulu seperti yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Jabir bin Abdullah berkata:
”Kami melakukan ‘azl sementara al Qur’an masih turun.” Didalam sebuah riwayat, ”Kami melakukan ‘azl pada masa Rasulullah SAW dan hal ini sampai kepada Nabi Muhammad SAW dan beliau tidaklah melarangnya.”
Meskipun begitu dianjurkan untuk tidak melakukan azl, karena hal itu akan mengurangi kenikmatan dalam berjima’ bagi dirinya dan istrinya. Selain itu azl juga bisa menhilangkan tujuan dari pernikahan yakni memperbanyak keturunan.
Setelah melewati masa malam pertama pernikahan, disarankan untuk mengunjungi saudara atau kerabat pada pagi harinya. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Rasulullah berdasarkan hadits dari Anas berkata.
”Rasulullah SAW mengadakan pesta saat menikah dengan Zainab. Kaum muslimin dikenyangkan dengan roti dan daging. Kemudian beliau SAM keluar menemui ibu-ibu kaum mukminin (istri-istrinya) dan mengucapkan salam kepada mereka, mendoakan mereka dan mereka pun menyambut salamnya dan mendoakannya, beliau lakukan itu pada pagi hari setelah malam pengantinnya.
Itulah adab malam pertama dalam Islam beserta doa malam pertama yang sebaiknya kamu lakukan. Sungguh beruntung orang-orang yang mengamalkan sunah-sunah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Baca juga:
Featured Image Source: Wajibbaca.com
Editor: Syahya Rembulan
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.
Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
© lifestyle.pinhome.id