Dipublikasikan oleh Ramanda Salsa dan Diperbarui oleh Voni Wijayanti
Apr 5, 2023
4 menit membaca
Daftar Isi
Pasar monopolistik adalah kebalikan dari pasar persaingan yang sempurna. Pada ilmu ekonomi, arti pasar persaingan sempurna yaitu pasar yang terdiri dari penjual dan pembeli, yang sama-sama mengetahui keadaan pasar namun tidak dapat berpengaruh. Hal ini membuat interaksi antara aktivitas permintaan dan penawaran dapat menentukan harga pasar pada produk. Namun bagaimana contoh pasar monopolistik?
Untuk pasar monopolistik, produsen lebih berpartisipasi dalam menghasilkan sebuah produk yang bervariasi dan memiliki karakteristik yang unik. Mari kita coba ulas lebih lanjut mengenai contoh pasar persaingan monopolistik dan pengertiannya.
Baca juga:
Pasar monopolistik merupakan pasar yang di dalamnya ada banyak produsen menghasilkan barang sejenis namun mempunyai perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual di pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang diproduksi tentu mempunyai karakter unik yang membedakan dengan produk lain. Pasar satu ini masuk dalam model pasar persaingan tidak sempurna.
Sistem pasar persaingan monopolistik ini dikembangkan, sebab tidak adanya kepuasan di analisis model persaingan pasar monopoli atau pasar sempurna. Pada buku Teori Ekonomi (Pendekatan Mikro, 2018) yang ditulis oleh Jun Surjanti dan kawan-kawan, pasar monopolistik merupakan pasar yang mempunyai banyak produsen penghasil komoditas berbeda karakteristiknya.
Untuk model pasar ini, produsen menawarkan salah satu jenis barang dengan ciri produk yang berbeda-beda dari bentuk, ukuran, dan kualitas.
Baca juga: Mendalami Pola Falling Wedge Beserta Cara Menggunakannya
Pasar monopolistik adalah sebuah diferensiasi produk, hal ini bisa memberikan kebebasan pada konsumen ketika mencari produk yang ingin dibeli. Biasanya konsumen tidak mudah pindah pada produk lain biarpun banyak produk baru yang sudah tersedia.
Dalam pasar monopolistik ditemukan pada kehidupan sehari-hari, misalnya alat transportasi, sabun, air mineral kemasan, sepatu, shampo, dan lain-lain. Namun setiap produk mempunyai desain, merek, kualitas, dan keunikan yang berbeda. Konsumen bisa memilih sebuah produk yang pas dengan harga, preferensi, dan pastinya kualitas terbaik.
Berikut beberapa contoh pasar persaingan monopolistik yang bisa kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari:
Di Indonesia misalnya, salah satu contoh pasar persaingan monopolistik adalah pabrik sepeda motor Honda dan Yamaha. Motor merek Honda selalu dianggap lebih irit daripada sepeda motor merek lainnya. Sementara motor Yamaha dinilai lebih memiliki tenaga yang unggul dibandingkan merek sepeda motor lain.
Hal itu merupakan salah satu contoh yang ada pada pasar persaingan monopolistik. Kedua brand ini sama-sama memiliki bisnis produksi sepeda motor. Namun keduanya memiliki karakter yang berbeda.
Pabrik rokok pun seperti, Gudang Garam, Sampoerna, Djarum, dan lainnya, sama-sama membuat rokok. Namun setiap perusahaan memiliki ciri khasnya tersendiri. Bahkan, harga yang dipatok oleh perusahaan itu juga tidak sama. Tidak ada standar yang dapat menentukan bahwa harga dari produk tersebut wajib seragam atau sama. Bukan hanya itu, setiap perusahaan memiliki kuasa yang dapat berpengaruh pada pasar memakai produk yang mereka miliki.
Perusahaan rokok tidak dapat memberikan pengaruh harga pada keseluruhan harga pasar atau harga yang ditetapkan dari pesaingnya. Adapun variasi lain yang bisa dilihat dari semua contoh produk pabrikan di atas, yaitu ciri khasnya. Contohnya perbedaan racikan rokok, desain kemasan, dan varian rasa yang ada. Jumlah batang rokok yang ada dalam kemasan juga tergantung dari strategi bisnis masing-masing perusahaan.
Baca juga: Bagaimana Cara Memulai Investasi di Usia Muda?
Dalam pasar persaingan monopolistik, produsen dapat masuk dan keluar pasar dengan mudah sesuai kebutuhannya. Ketika produsen masih sedikit, umumnya akan membuat keuntungan lebih tinggi. Namun produsen yang banyak, keuntungan bisa menjadi berkurang. Kamu bisa mengetahui ciri-ciri pasar monopolistik dengan memahami karakteristik di pasar tersebut, sebagai berikut:
Diferensiasi produk yang dimaksud adalah produk yang mirip, tetapi memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Kamu bisa melihat variasi tersebut dari corak, ukuran, bentuk, kualitas, dan lainnya. Setiap produsen bisa memberikan ciri khas dan sentuhan khusus untuk produk yang dihasilkan. Sama halnya dengan pabrikan personal attire ataupun alat olahraga seperti Adidas, Puma Nike, Onitsuka, dan Skechers memiliki produk yang mirip, namun unik.
Produsen yang ada pada pasar monopolistik sangat beragam dan banyak. Hal ini membuat tiap penjual atau produsen merasa puas dengan jatah pasar ataupun market share yang kecil. Tidak cuma itu saja, penjual yang ada pada dalam pasar monopolistik tidak memiliki kekuasaan penuh dalam menentukan harga pasaran. Hal ini membuat persaingan menjadi lebih sehat dibandingkan dengan pasar monopoli.
Di dalam persaingan pasar monopolistik, penjual atau produsen cenderung tidak dapat memainkan harga pasaran. Kecuali ada sebuah konsensus yang dilakukan bersamaan dengan produsen lain. Oleh sebab itu, persaingan yang ada pada dalam sistem pasar ini lebih mengarah pada kualitas, desain, marketing, dan keunggulan dari setiap produk.
Itulah pengertian dan contoh pasar monopolistik yang bisa kamu pahami. Semoga bermanfaat, Pins!
Baca juga: Mari Pahami Perbedaan Investasi dan Trading!
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami Manonjaya Lestari Residence dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.
Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
Featured Image Source: Unsplash
© lifestyle.pinhome.id