Dipublikasikan oleh Omri Cristian
Apr 13, 2023
14 menit membaca
Daftar Isi
Karate merupakan salah satu seni bela diri yang sudah mendunia. Olahraga ini dikenal berasal dari negeri sakura alias Jepang dan sudah tersebar luas hampir ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia.
Olahraga ini banyak diminati oleh orang untuk mempertahankan diri dari berbagai macam serangan berbahaya yang biasanya terjadi di jalanan.
Bukan hanya itu, karate banyak dipilih karena termasuk salah satu jenis olahraga yang memiliki manfaat untuk menjaga kebugaran jasmani juga. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan dibawah ini ya Pins!
Pengertian Karate 空 手 adalah salah satu seni beladiri yang lahir dari Jepang dan dipengaruhi dengan seni bela diri Cina yang bernama Kenpo. Bela diri ini hanya menggunakan tangan kosong dan tidak memegang atau menggunakan senjata apapun.
Seni bela diri karate pertama kali masuk ke Jepang melalui Okinawa, dan awal mulanya dipanggil atau disebut dengan Tote yang artinya adalah “Tangan China”.
Olahraga karate ini memiliki tujuan utama yaitu mempertahankan dan juga sekaligus melindungi diri dari ancaman dan juga untuk menjaga kesehatan.
Negara Jepang awalnya mengembangkan seni bela diri Karate yang yang asal sebenarnya dari China dan diciptakan oleh guru Budha yang Agung bernama Darma.
Masuknya tinju asal China ke Jepang ini melalui Okinawa atau yang biasa disebut dengan Tote terjadi sekitar abad ke-16 masehi.
Karate pertama kali masuk ke Jepang di pulau Okinawa dengan penduduk ada yang berasal dari China. Saat itu pulau Okinawa sedang dijajah oleh Jepang. Saat itu Jepang membuat peraturan bahwa tidak ada satu penduduk pun di pulau Okinawa yang boleh memiliki senjata.
Hal ini membuat seorang pedagang dari China mengajarkan penduduk setempat bela diri tangan China atau Tote secara diam-diam.
Setelah beberapa waktu dijajah, pulau Okinawa pun menjadi bagian dari Jepang tepatnya sekitar abad ke-19. Karena bela diri tTote sudah sangat melekat di sana Tote pun menjadi banyak dipelajari masyarakat Jepang.
Seiring bertambahnya waktu bela diri ini mengalami perubahan pada pola gerakannya sehingga diubah nama menjadi Okinawa-te.
Setelah sekian lama bernama Okinawa-te, salah satu guru besar Gichin Funakoshi yang merupakan pengembang Okinawa-te ini mengubah nama Tote menjadi karate. Pada !) Oktober 1970 akhirnya dibentuk WKF (World Karate Federation) yang mengatur semua hal mengenai karate di seluruh dunia.
Di Indonesia, masuknya Karate dipelopori oleh Mahasiswa asal Indonesia yang telah menyelesaikan pendidikannya di Jepang antara lain bernama Baud Adikusumo, Muchtar dan juga Karyanto. Mereka mengenalkan salah salah satu aliran Karate yaitu Shotokan kepada masyarakat di Indonesia.
Mereka kemudian mendirikan sebuah Dojo pada tahun 1963 di Jakarta dan membentuk sebuah wadah bernama PORKI (Persatuan Olahraga Karate Indonesia) sebagai perkumpulan karate.
Kemudian datang lagi mahasiswa lain yaitu Setyo Haryono, Anton di Lesiangi, Chairul Taman dan Sabeth Muchsin yang juga telah menyelesaikan pendidikannya di Jepang membawa karate.
Karate di Indonesia sendiri bukan hanya diajarkan oleh para mahasiswa lulusan Jepang saja namun dibantu juga oleh kedatangan para ahli karate dari Jepang asli seperti Masatoshi Nakayama Shotokan, Oishi Shotokan, Nakamura Shotokan, Kawawada Shotokan, Matsusaki Kushinsyu, Masutatsu Oyama Kyokushinryu, Ishilshi Gojuryu dan juga Hayashi Shitoryu.
Karena hangatnya sambutan yang diberikan oleh masyarakat Indonesia terhadap karate ini menyebabkan seni bela diri ini berkembang dengan sangat cepat dan besar. Namun PORKI selaku perkumpulan karate terbesar di Indonesia mengalami perpecahan karena adanya ketidaksepahaman.
Pada tahun 1972 dibentuklah kembali organisasi baru bernama FORKI (Federasi Olahraga Karate Do Indonesia) yang ditujukan untuk menyatukan kembali karate di Indonesia yang kemudian dijadikan sebagai induk semua organisasi karate di Indonesia. Hingga saat ini sudah banyak sekali organisasi karate tersebar luas di Indonesia.
FORKI sendiri kini telah menjadi perwakilan WKF di Indonesia. Dan dengan adanya bimbingan serta dukungan dari FORKI, para karateka di Indonesia dapat mengikuti kejuaraan karate dunia.
Forki atau (Federasi Olah Raga Karate – do Indonesia) memiliki lambang yang dimana arti dari lambang lambang FORKI yang berbentuk segi lima dengan garis bawah membentuk sudut melambangkan olah raga karate yang dibina oleh FORKI, berdiri atas dasar semangat revolusi 17 Agustus 1945, berazaskan Pancasila dan Sumpah Karate.
Tujuh buah lingkaran yang melambangkan keolahragaan karate serta Sapta Prasetia FORKI. Gambar huruf K yang menggambarkan seorang karateka yang sedang siap sedia.
Warna Kuning yang melambangkan keagungan, warna hitam yang melambangkan keteguhan tekad. Warna merah yang melambangkan keberanian dan warna putih yang melambangkan kesucian.
Perkebangan akarate di Indonesia akhirnya membuat beridiri sebuah lembaga yang berfokus pada pengmabangan karate di Indonesia, yaitu INKAI (INSTITUT KARATE DO INDONESIA).
INKAI memiliki lambang yang dimana arti dari lambang seperti lambang bulatan bumi berwarna Merah Putih yang diikat dengan Sabuk Hitam di dalam sebuah lingkaran yang berwarna dasarnya kuning. Hal ini melambangkan anggota INKAI yang bersatu kepada ikatan kekeluargaan berdasarkan prinsip-prinsip karate-do
Baca juga: Sejarah dan Perkembangan Bola Basket di Dunia
Bukan hanya karena antusisme masyarakat di Indonesia, perkembangan karate di Indonesia juga dibantu oleh beberapa tokoh karate asli diantaranya adalah sebagai berikut
Baca juga : Taekwondo
Dibawah ini terdapat daftar aliran karate menurut Cyber Dojo dengan jumlah yang ternyata tidak sedikit diantaranya adalah
Olahraga yang satu ini bukan hanya digunakan untuk pertahanan diri saja namun juga memiliki manfaat lain untuk tubuh. Dibawah ini terdapat beberapa manfaat karate untuk Pins:
Dengan melakukan karate, maka kinerja jantung akan meningkat, serta sistem peredaran darah yang dapat menyehatkan jantung juga bertambah.
Penelitian memperoleh sebuah fakta bahwa, jika Pins berlatih karate dengan durasai selama 1 jam dapat membakar sebanyak 500 kalori.
Bila sering melakukan olahraga seni bela diri seperti karate, maka akan lebih meningkatkan kecepatan reaksi Pins bila terjadi sesuatu secara mendadak.
Mempelajari karate dapat melindungi Pins serta orang di sekitar dari tindak perilaku kejahatan. Namun hal ini dilakukan bisa kondisi pada waktu itu memang benar-benar darurat.
Dalam seni bela diri karate, kita diajarkan untuk lebih sigap serta bersikap bijaksana. Otomatis Pins akan mempunyai sikap rendah hati dan juga lebih sabar dalam menghadapi masalah.
Seperti halnya bela diri lain, karate juga memerlukan latihan dasar yang harus dilakukan oleh semua karateka apalagi karateka pemula. Dalam karate latihan dasar dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
Untuk saat ini karate dapat dibagi menjadi dua aliran yaitu aliran tradisional serta aliran olahraga.
Untuk aliran tradisional ini lebih menekankan aspek bela diri dan juga teknik tempur, sedangkan aliran olahraga lebih menumpukan teknik-teknik untuk pertandingan olahraga.
Baca juga : Pengertian, Sejarah, Teknik dan Jurus Pencak Silat
Setelah mempelajari latihan dasar biasanya karateka akan diajarkan teknik-teknik dalam bela diri karate. Ada beberapa teknik yang biasanya dipelajari dalam karate, dibawah ini terdapat teknik dalam bela diri karate.
Secara harfiah, teknik kihon ini memiliki makna fondas. Artinya setiap karatedo wajib untuk menguasai Kihon secara sempurna sebelum pada akhirnya dapat mengenal serta mempelajari Kata dan juga Kumite.
Biasanya, pelatihan untuk teknik Kihon ini diawali dengan mempelajari gerakan menendang dan juga memukul. Tahap ini biasa dikenal dengan tahap sabuk putih serta untuk gerakan bantingan yang terdapat dalam sebuk coklat.
Pada waktu karatedo berada pada tahap dan/atau sabuk hitam, maka hal ini berarti karatedo telah sukses dalam menguasai seluruh Kihon.
Kata secara harfiah merupakan bentuk atau pola dan di dalam karate yang bukan hanya sekedar pelatihan secara fisik biasa maupun aerobik yang diduga banyak orang.
Melainkan, kata memiliki pelajaran mengenai prinsip bertarung yang termuat di dalam teknik dasar ini. Di sana, terdapat falsafah-falsafah hidup di dalam setiap gerakan kata serta terdapat ritme gerakan dan juga pernafasan yang tak sama antara satu dengan lainnya dalam setiap gerakan .
Terdapat istilah Bunkai di dalam kata yang merupakan sebuah aplikasi oleh karatedo dan dapat digunakan dari gerakan dasar kata itu sendiri. Dalam seriap gerakan kata, tiap alirannya memiliki gerak dan nama yang berbeda.
Contohnya, Kata Tekki yang terdapat pada aliran Shotokan yang lebih dikenal dan istilah Naihanchi yang terdapat di aliran Shito Ryu. Inilah yang mepengaruhi Bunkai dalam setiap aliran juga menjadi tak sama antara satu dan yang lain.
Secara harfiah, makna dari kumite adalah pertemuan tangan. Biasanya, teknik ini digunakan khusus oleh para karatedo yang telah berada pada tingkat lanjut, seperti sabuk biru maupun tingkatan tinggi lainnya seperti sabuk biru atau lebih.
Meski demikian, di zaman sekarang sudah banyak terdapat dojo yang menawarkan pelatihan atau pengajaran tentang kumite ini kepada praktisi sabuk kuning maupun tingkat pemula yang lainnya.
Go hon kumite atau kumite yang diatur merupakan sebuah teknik yang pertama kali dipelajari oleh para karatedo sebelum nantinya lanjut melakukan kumite bebas maupun jiyu kumite.
Untuk aliran kontak langsung atau yang dikenal dengan sebutan Kyokushin, karatedo perlu membiasakan diri dalam melakukan teknik ini pada saat berada di tingkat sabuk biru strip.
Para karatedo atau praktisi Kyokushin ini dapat melancarkan pukulan ataupun tendangan ke arah lawan pada waktu bertanding dengan sekuat tenaga.
Untuk aliran Shotokan yang terdapat di negara Jepang, teknik kumite ini hanya untuk karatedo yang sudah berada pada tingkat sabuk hitam.
Karatedo dalam hal ini diwajibkan mampu menjaga setiap pukulan supaya kawan yang menjadi pasangan berlatih serta saat bertanding tidak mengalami cedera.
Bagi aliran Wado-ryu yang menjadi aliran kombinasi dengan teknik dari campuran Jujutsu dan Karate ini, teknik Kumite terdiri atas 2 jenis.
Pertama merupakan persiapan Shiai dimana sang pelatih hanya menggunakan teknik-teknik yang memang diperbolehkan untuk pertandingan.
Dan yang kedua ialah Goshinjutsu Kumite yang dimana semua praktik penggunaan seluruh teknik dilakukan. Itulah mengapa hal ini juga disebut dengan istilah Kumite untuk bela diri sebab jurus Jujutsu seperti kuncian, penyerangan pada titik vital, dan juga bantingan semuanya termasuk.
Dachi merupakan teknik gerakan dasar dalam olahraga seni bela diri karate yang perlu dipelajar untuk seluruh praktisi pemula agar dapat menguasainya dengan benar dan juga sempurna.
Kuda-kuda merupakan langkah awal yang penting di dalam sebuah bela diri sebab dianggap sebagai tumpuan dari seluruh gerakan yang ada sehingga karatedo (sebutan bagi praktisi karate) untuk mengenal sekaligus mempelajarinya dengan baik
Teknik di dalam karate selanjutnya yaitu gerakan pukulan atau yang bisa kita sebut dengan istilah zuki. Gerakan dasar ini juga merupakan gerakan dasar yang paling penting untuk para karatedo.
Dalam menguasainya secara sempurna supaya pada saat menyerang lawan dapat melakukan teknik gerakan dengan baik dan benar. Berikut merupakan beberapa jenis teknik pukulan yang perlu kalian ketahui dan perhatikan
Teknik ini adalah salah satu teknik vital dimana teknik gerakan tendangan juga dapat digunakan pada saat menyerang lawan selain dengan mengandalkan penggunaan pukulan.
Berikut merupakan beberapa jenis tendangan yang perlu kalian perhatian dan bahkan dikuasai dengan baik oleh para karatedo sebagai dasar
Uke atau tangkisan dibutuhkan juga pada saat sedang berhadapan dengan lawan di area pertandingan dan dalam gerakan tangkisan ini. Untuk melakukannya posisi badan perlu sedikit menyamping atau paling tidak segaris dengan kuda-kuda.
Tujuannya tak lain supaya pada saat tendangan atau pukulan lawan tidak mengenai tangkisan kita, serangan itu tidak akan dapat mengenai tubuh kita. Berikut ini merupakan beberapa sejumlah teknik tangkisan yang perlu kalian ketahui
Karena ini merupakan kegiatan fisik yang dapat dibilang keras sehingga diperlukan peraturan khusus agar para pemainnya tidak mengalami cedera fisik saat melakukannya. Di bawah ini terdapat peraturan dalam bela diri karate.
Untuk ukuran matras yang digunakan pada saat pertandingan berlangsung memiliki ukuran luas keseluruhan 10 x 10 m dengan areanya yang berwarna putih sebagai tempat para karateka ataupun karatedo bertarung, warna biru merupakan garis jogai, serta warna merah merupakan area dimana juri menilai.
Seluruh kesalahan yang dinyatakan atau disebutkan wasit kepada seluruh karateka akan dicatat di papan nilai tersebut.
Adapun juri yang terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya adalah sebagai berikut
Petugas yang bertugas untuk mengatur jadwal serta memanggil para karateka atau karatedo.
Bila karateka mengalami cidera pada waktu pertandingan berlangsung, maka tim medis lah yang akan menolong karateka ataupun karatedo tersebut.
Karena bela diri ini menggunakan fisik sehingga keselamatan para pemainnya adalah yang terpenting agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Untuk itu diperlukan beberapa peralatan pelengkap pada saat bertarung diantaranya:
Demikian penjelasan lengkap mengenai karate. Semoga dapat membantu Pins lebih memahami tentang olahraga yang satu ini., ya!
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.
Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
© lifestyle.pinhome.id