BlogLifestyleEdukasiMengenal Lebih Dekat Pakaian Adat Nanggroe Aceh Darussalam dan Pernak-Perniknya

Mengenal Lebih Dekat Pakaian Adat Nanggroe Aceh Darussalam dan Pernak-Perniknya

Dipublikasikan oleh Bekti  dan Diperbarui oleh Nabila Azmi

Apr 13, 2023

12 menit membaca

Copied to clipboard
Pakaian adat aceh

Aceh adalah salah satu wilayah yang dimiliki Indonesia yang letaknya berada di ujung bagian paling barat, yang berbatasan dengan wilayah Malaysia dan Samudera Hindia. Memiliki kebudayaan yang unik termasuk pakaian adat Nanggroe Aceh Darussalam yang begitu terkenal.

Pakaian adat aceh sangat dipengaruhi oleh kebudayaan melayu dan kebudayaan Islam. Bahkan, saat ini juga sering digunakan untuk upacara-upacara penting, seperti halnya pernikahan dan tarian-tarian adat aceh.

Baca Juga:

Pakaian Adat Nanggroe Aceh Darussalam

Dalam kehidupan sehari-hari, gaya penduduk Aceh tidak lepas dari aturan-aturan syariat islam sehingga dengan demikian aceh dikenal sebagai serambi Mekah. Selain itu, Aceh sangat terkenal dengan pulau yang dimilikinya, yaitu Pulau Sabang yang merupakan titik kilometer nol dari ujung bagian paling barat Indonesia.

Bahkan, Aceh juga sangat dikenal dengan pahlawan wanitanya, yaitu Cut Nyak Dien. Pada kebudayaan yang dimiliki tanah rencong dan tidak kalah menariknya adalah tari saman dan tari ratoh jaroe yang sangat populer bahkan, hingga terkenal di mancanegara. Karena akulturasinya yang mengadung nilai-nilai islami masih sangat terasa kental.

Selain itu, di Aceh juga sangat terkenal dengan pakaian adatnya, baik itu untuk laki-laki maupun perempuan, yang mempunyai ciri khas berbeda. Pada hal ini tentu menjadikannya lebih menarik lagi. Juga menunjukkan status sosial masyarakat Aceh pada Zaman dahulu kala.

Baca Juga:

Gambar Aakaian Adat Nanggroe Aceh Darussalam

Karena perkembangan zaman, pakaian tradisional Aceh memiliki banyak motif. Berikut 4 motif yang mayoritas digunakan pada pakaian adat Aceh, terutama untuk upacara pengantin.

Motif 1

Motif Pakaian Adat Aceh

Baca Juga : Pakaian Adat Sumatera Utara

Motif 2

Motif 2

Motif 3

Motif 3

Motif 4

Motif 4

Nama Pakaian Adat Nanggroe Aceh Darussalam

Berikut adalah nama-nama pakaian adat Nanggroe Aceh Darussalam diantaranya sebagai berikut:

  • Pakaian Meukasah
  • Pakaian Sileuweu
  • Pakaian Meukeutop
  • Pakaian Baju Kurung
  • Pakaian Daro Baro
  • Celana Cekak Musang
  • Perhiasan

Pakaian Adat Pria

Pakaian Adat Aceh pria
Source : 1news

Peukayan Linto Baro merupakan sebuah nama pakaian untuk adat yang dikhususkan untuk laki-laki. Dulunya, pakaian adat ini hanya diperuntukan untuk menghadiri upacara adat dan acara pemerintahan kerajaan Islam saja, yaitu di zaman kerajaan Samudera Pasai dan Perlak.

Selain itu, pakaian adat ini juga terdiri atas tiga bagian penting di antaranya bagian atas, tengah dan bagian bawah. Dibawah ini 3 bagian penting dari pakaian linto baro dan 1 senjata tradisional.

Baca Juga:

Meukasah

Meukasah merupakan sebuah pakaian adat yang mirip dengan baju tenun dan menggunakan bahan benang sutra. Baju Meukasah ini memiliki warna hitam, dalam hal ini menurut masyarakat Aceh mempercayai bahwa warna hitam merupakan lambang dari sebuah kebesaran.

Baju meukasah ini tertutup atas bagian kerah dan terdapat sebuah sulaman yang dijahit dengan menggunakan benang yang memiliki warna emas. Ini terjadi karena adanya perpaduan antara budaya Aceh dan budaya Cina yang dulunya dibawa oleh seorang pedagang yang sedang melintas.

Baca Juga:

Sileuweu

Sileuweu merupakan nama celana panjang yang berwarna hitam dan biasa dikenakan oleh kaum laki-laki Aceh. Celana sileuweu ini berasal dari kain katun yang ditenun dengan bentuk melebar pada bagian bawahnya. Pada bagian itu juga terdapat sebuah hiasan sulaman yang terbuat dari benang emas yang indah.

Meukeutop

Dalam penggunaan celana siliuweu juga sangat lengkap dengan kain seperti sarung songket yang terbuat dari kain sutra, diikatkan di bagian pinggangnya. Kain sarung tersebut biasa dikenal dengan nama-nama seperti Ija Lamgugap, Ija krong atau Ija Sangket yang panjangnya sampai dengan lutut.

Meukeutop merupakan sebuah penutup kepala yang berupa seperti kopiah yang berbentuk panjang atau lonjong ke atas. Meukeutop ini memiliki hiasan yang dililitkan dan hiasan ini biasanya di sebut dengan tengkulok.

Tengkulok adalah sebuah kain tenun sutra yang berbentuk seperti bintang dan terbuat dari emas atau bisa juga kuningan.

Meukotop juga merupakan sebuah mahkota pria yang termasuk bukti dari kuatnya pengaruh islam yang mempengaruhi kebudayaan masyarakat aceh.

Baca Juga:

Rencong

Senjata tradisional Aceh atau yang biasa disebut dengan rencong atau siwah. Biasanya siwah atau rencong ini digunakan untuk penghias yang diselipkan di pinggang. Senjata rencong atau siwah ini mempunyai kepala yang terbuat dari emas atau perak dan dihiasi oleh permata dan lainya.

Rencong memiliki bentuk seperti huruf L. Pada zaman dahulu, senjata rencong ini memiliki hiasan yang biasa digunakan oleh para sultan dan para pembesarnya. Sedangkan untuk para rakyatnya, kepala dari senjata rencong tersebut terbuat dari tanduk hewan. Dan untuk mata balatinya terbuat dari besi yang berwarna putih atau bisa juga kuning.

Pakaian Adat Wanita

Source : Kompas.com

Peukayan daro baro merupakan sebuah pakaian adat Nanggroe Aceh Darussalam yang dikhusus kan untuk wanita. Pakaian peukayan daro baro ini memiliki warna yang cerah dibanding dengan pakaian laki-laki. Selian itu, pakaian peukayan daro baro juga memiliki banyak variasi.

Biasanya pakaian peukayan daro baro ini memiliki berbagai warna seperti merah, hijau, ungu dan kuning. Dan pakaian peukayan daro baro ini juga memiliki banyak hiasan yang sebagai pelengkapnya.

Seperti halnya dengan linto baro, daro baro yang terdiri atas tiga bagian diantaranya seperti bagian atas, bagian tengah, dan bagian bawah. Pakaian ini juga masih menggunakan nilai-nilai keislamian. Terutama untuk bagian-bagian daro baro seperti dibawah ini:

Baca Juga:

Baju Kurung

Baju kurung merupakan baju yang divariaskan dari berbagai kebudayaan seperti kebudayaan Melayu, Arab dan Cina. Baju kurung ini memiliki bentuk yang longgar dan memiliki lengan yang panjang hingga menutupi lekuk tubuh wanita.

Baju kurung juga dapat menutupi bagian pinggul yang merupakan bagian termasuk aurat. Pada zaman dahulu, baju kurung ini dibuat dengan menggunakan alat tenun dan menggunakan benang sutera. Baju kurung juga memiliki kerah dan pada bagian depannya terdapat boh dokma.

Pada bagian pinggang dililitkan sebuah kain songket khas dari Aceh. Ini biasa disebut dengan ija krong sungket. Kaian ini menutupi pinggul dan baju bagian bawah yang diikatkan dengan menggunakan tali pinggang yang terbuat dari emas atau perak.

Tali pinggang biasanya dikenalnya dengan sebutan taloe ki ieng patah sikureueng yang berarti tali pinggang patah sembilan.

Baca Juga:

Celana Cekak Musang

Sama seperti celana pada pria. Cekak musang memiliki bentuk yang lebar di bagian bawah, tetapi celana ini memiliki warna yang cerah sesuai dengan pakaian yang dikenakannya. Celana ini juga dilaminasi dengan sarung tenun yang menggantung hingga lutut.

Biasanya, di pergelangan kaki celana ini terdapat sebuah hiasan yang berupa sulaman benang emas. Selain itu, pada celana biasanya sering digunakan oleh wanita Aceh dalam acara seperti persembahan tarian adat tradisional Aceh.

Perhiasan

Perhiasan yang biasa dipakai untuk melengkapi pakaian adat Aceh wanita memang beraneka ragam. Seperti halnya dengan patam dhoe yang menyerupai seperti mahkota dan untuk bagian tengahnya diukir dengan menggunakan motif daun sulur.

Mahkota ini terbuat dari emas dengan sisi kiri dan kanan dihiasi dengan dekorasi pohon, daun, dan bunga. Di tengah terdapat kaligrafi berukir yang bertuliskan lafaz Allah dan Muhammad yang menggunakan huruf Arab.

Motif dekorasi ini biasanya disebut dengan bungong kalimah yang dikelilingi bunga yang melingkar, hal ini menunjukan bahwa wanita tersebut telah menikah dan itu adalah sudah menjadi tanggung jawab suami.

Lalu anting-anting yang merupakan sebutan subung, yang terbuat dari emas. Dan pada bagian bawahnya berbentuk rumbai tujuanya untuk mempercantik tampilan.

Selain itu terdapat subang lain yang biasa dikenalnya dengan subang bungong mata uroe atau sebuah anting yang memiliki bentuk seperti bunga matahari.

Kemudian terdapat juga kalung yang terbuat dari emas dan mempunyai enam buah keping dengan bentuk hati dan satu buah keping lagi memiliki bentuk yang mirip dengan kepiting. Kalung ini dimata masyarakat aceh umunya dikenal dengan taloe tokoe bieng meuih.

Ada juga kalung yang terbuat dari daun sirih emas dan liontin jimat dengan manik-manik bermotif . Lalu ada gelang, Ikay, Gleuang Goki atau gelang kaki dan juga rincian Euncien Pinto Aceh dalam warna kuning emas atau emas putih.

Baca Juga:

Keunikan Pakaian Adat Nanggroe Aceh Darussalam

Berbicara mengenai pakaian adat Aceh, kita perlu tahu bahwa ketika zaman Kolonial Belanda, pakaian adat gayo tersebut dulunya terbuat dari kayu nanit yang kombinasikan dengan bahan lain seperti kapas dan lainya.

Bahan tambahan ini dulunya didatangkan langsung dari daerah luar gayo, dikarena kan pada kala itu bahan tersebut memang masih  sulit untuk ditemukan.

Terlepas dari semua itu, tentunya saat ini pakaian adat Aceh sudah berkembang pesat sesuai dengan kemajuan zaman. Pada zaman dulu, bahan menggunakan kayu, kini tentunya sedah menggunkan bahan dari kain yang unik dan menarik.

Baca Juga:

Pakaian Adat Pengantin Aceh

Berikut pakaian gambar pakaian adat pengantin Aceh:

Baca Juga:

Pakaian Adat Aceh Gayo

Source : Digtara

Pakaian adat Aceh Gayo merupakan sebuah pakaian adat Aceh yang biasa dikenakan untuk pengantin wanita. Di aceh sendiri lebih mengalnya dengan sebutan Ineun Mayok. Pakaian adat Aceh Gayo atau ineun mayo terdiri atas bagian-bagian seperti baju, kain sarung, pawak, dan ikat pinggang ketawak.

Sedangkan untuk bagian perhiasannya terdiri atas mahkota sunting, sanggul sempong, cemara, gempang, lelayang yang menggantung ke bagian bawah sanggul.

Sedangkan untuk ilung-ilung, anting-anting subang gener, dan subang ilang, dan semuanya itu akan diletakkan di bagian sekitar kepala.

Untuk bagian leher biasanya akan digantungkan sebuah kalung tanggang yang terbuat dari perak serta uang perak ringgit dan tidak lupa tanggang birah-mani. Selain itu akan di tambahkan lagi benggong yang terbuat dari berbaqgai hiasan manik-manik.

Pada bagian lengan biasanya akan dihiasi dengan gelang, diantaranya seperti gelang giok, gelang ikel, gelang puntu, gelang bullet, dan biasanya juga dikenakan sebuah cincin semsil belah keramil, semsin genta, semsin paku, dan beberapa semsin lainnya.

Sedangkan untuk bagian kaki akan diberikan gelang kaki, dan untuk bagian pinggangnya akan dikenakan ikat pinggang yang terbuat dari rantai genti ranta. Untuk unsur pakaian lainnya yang tidak kalah pentingnya yakni ulen-ulen selendang dengan ukuran relatif lebar.

Baju adat Aceh memang banyak memiliki keunikan serta ciri khas yang berbeda, dibanding dengan pakaian adat di daerah lain. Meskipun pada dasarnya daerah lain juga memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, namun teteap saja pakaian adat tetap mejadi salah satu baju terunik.

Baca Juga:

Pakaian Adat Aceh Untuk Anak

Source : Pinterest

Pakaian adat Aceh anak memang pada dasarnya hampir mirip dengan pakaian adat yang digunakan oleh orang dewasa. Untuk pakaian adat Aceh pada anak laki-laki memiliki warna yang sama yakni hitam dan dibalut dengan sarung hingga sampai ke lutut serta juga mengenakan ikat pinggang yang sama.

Sedangkan untuk penutup kepalanya juga tidak juah berbeda dengan penutup kepala adat Aceh pada umumnya. Untuk baju anak wanita juga mirip tidak jauh berbeda. Dari kedua baju anak laki-laki dan perempuan ini sama seperti pakaiann yang digunakan oleh orang dewasa baik dari bentuknya maupun cara memakainya.

Nama pakaian adat Nanggroe Aceh Darussalam biasanya lebih dikenal dengan sebuatan pakaian Ulee Balang. Bahkan lebih uniknya lagi warga Aceh akan dapat langsung mengenalinya asal dan keluarga dari mana hanya dari segi bentuk dan warna baju yang dikenakanya.

Selain itu ternyata bahwa setiap pakaian adat Aceh juga ada tingkatannya. Untuk pakain adat Aceh Ulee baling biasanya hanya akan dipakai oleh keluarga raja dan juga para ulama saja. Sedangakan untuk pakaian adat Aceh yang sering dipakai oleh pejabat kerajaan hanya mengenakan pakaian adat Nanggroe Aceh Darussalam biasa.

Baca Juga:


Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.

Copied to clipboard

Properti Rekomendasi

    Rp 550,8 Juta - Rp 1,5 Miliar
    Angsuran mulai dari Rp3,8 Juta/bln
      Rp 181 Juta
      Angsuran mulai dari Rp1,2 Juta/bln
        Rp 357,1 Juta - Rp 780 Juta
        Angsuran mulai dari Rp2,5 Juta/bln

        Properti Eksklusif: Green Paradise City

        Parung Panjang, Kab. Bogor
          Rp 1 Miliar - Rp 1,1 Miliar
          Angsuran mulai dari Rp7,2 Juta/bln

          Properti Eksklusif: The Agathis

          Pancoran Mas, Kota Depok

          © lifestyle.pinhome.id

          Pinhome App

          Coba Aplikasi Pinhome

          Cari, konsultasi, beli, hingga jasa perawatan rumah, semua ada!
          Unduh sekarang dan nikmati manfaatnya.

          iOS PCA DownloadAndroid PCA Download