Dipublikasikan oleh Pandu Pamungkas dan Diperbarui oleh Pandu Pamungkas
Apr 13, 2023
7 menit membaca
Daftar Isi
Sulawesi Utara merupakan kawasan yang sangat kaya dengan aneka seni dan budaya yang khas seperti tarian dan budaya lainnya seperti, sastra, senjata, rumah tradisional hingga pakaian adat Sulawesi Utara. Dalam masyarakat Sulawesi Utara pakaian adat merupakan pakaian yang sangat dihargai dan dihormati, karena menunjukan status sosial seseorang dalam tatanan masyarakat tersebut.
Pakaian adat bukan saja sebagai busana yang dikenakan pada acara penting atau sehari-hari, melainkan juga sebagai jati diri masyarakat yang mengenakanya.
Untuk lebih lengkapnya Pinhome akan membahas satu per satu dari berbagai jenis pakaian adat tradisional Sulawesi Utara.
Sulawesi Utara memiliki suku dengan latar budaya yang beragam, seperti suku Minahasa, Suku Bolaang Mongondow, Suku Sangihe, Suku Talaud dan Suku Siau.
Walaupun begitu pakaian adat di Sulawesi Utara memiliki busana yang hampir sama satu dengan yang lainya. Yang membedakanya ialah aksesoris dan perlengkapan yang dikenakan.
Terdapat beberapa macam dan jenis pakaian adat Sulawesi Utara yang sudah kami rangkum, diantaranya ialah:
No | Pakaian Adat Tradisional Sulawesi Utara |
1 | Pakaian Adat Minahasa (Bajang) |
2 | Pakaian Adat Kohongian |
3 | Pakaian Adat Gorontalo |
4 | Pakaian Adat Tonaas Wangko dan Walian Wangko |
5 | Pakaian Adat Sangihe Talaud |
6 | Pakaian Adat Simpal |
7 | Pakaian Adat Bolaang Mangondow |
Seperti namanya pakaian adat Minahasa merupakan busana adat tradisional dari Minahasa yang menjadi ciri khas pada provinsi Sulawesi Utara.
Berdasarkan beberapa laporan sejarah, peradaban suku ini lebih maju dibandingkan dengan suku lain pada masa lalu.
Hal itu dapat dibuktikan dari beberapa hal, seperti pada aspek pengetahuan dan keterampilan dalam proses pemintalan kapas menjadi kain. Kain yang dihasilkan lebih nyaman ketika digunakan untuk busana sehari-hari. Busana tersebut disebut dengan nama Bajang.
Pins mengetahui bahwa bajang digunakan sehari-hari, sedangkan untuk menghadiri dan mengikuti acara-acara seperti upacara adat, masyarakat Minahasa menggunakan pakaian khas yang lebih modern dengan ciri khas:
Pada masa lampau terdapat aturan pada pakaian adat satu ini yang dimana tidak sembarang suku atau masyarakat dapat memakainya. Hanya masyarakat dengan status sosial satu tingkat dibawah kaum bangsawan yang dapat menggunakan busana tersebut.
Sampai saat in, aturan tersebut belum jelas masih dipatuhi atau digunakan, karena sudah jarang masyarakat menganggap kasta masih mempunyai tempat di zaman modern ini.
Baca Juga: Pakaian Adat Nanggroe Aceh Darussalam
Walaupun pada tahun 2000 provinsi Gorontalo sudah memisahkan diri dari provinsi Sulawesi Utara, pakaian adat Gorontalo masih banyak diakui sebagai pakaian adat Sulawesi Utara.
Pakaian ini merupakan pakaian adat pada masyarakat Gorontalo yang terbuat dari bahan kapas mentah dan melalui proses pemintaian sampai menjadi benang.
Untuk busana wanita, mempunyai bentuk kebaya tanpa motif dan rok / sarung pada bagian bawah dengan aksesoris gelang padeta, ikat punggang dan lain sebagainya.
Sedangkan untuk busana pria, pakaian ini mempunyai lengan pendek dengan aksesoris tambahan berupa tudung makuta, kalung bakso dan pasimeni. Terdapat sedikit kemiripan dengan baju Melayu, terutama dengan pakaian adat asal Riau.
Busana ini digunakan masyarakat untuk menghadiri acara, seperti acara pernikahan. Terdapat filosofi yang terdapat pada busana adat ini, tergantung dari warna yang digunakan, seperti:
Baca Juga: Pakaian Adat Sumatera Utara
Pakaian tonaas wango dan walian wangko memiliki warna hitam sebagai warna dominan yang dihiasi motif bunga padi yang berada leher baju, ujung lengan dan sepanjang baju bagian depan yang terbelah.
Tonaas wangko dan walian wangko sebenarnya jenis yang sama dan berfungsi sebagai pakaian pemuka adat.
Tetapi walian wangko pada pria sudah dilakukan proses modifikasi pada bentuknya yang lebih panjang seperti jubah.
Busana ini adalah pakaian kemeja dengan lengan panjang yang kerahnya tinggi dan berkancing tanpa saku.
Semua motif dari baju berwarna kuning keemasan, sebagai pelengkap pakaian ini seringkali disandingkan dengan topi berwarna merah dan dihiasi motif bunga padi.
Sedangkan untuk pakaian wanita, menggunakan kebaya panjang berwarna putih atau ungu, kain sarong batik warna gelap dan topi mahkota.
Dipadukan dengan selempang warna kuning atau merah, kalung leher, selop dan sanggul.
Baca Juga: Pakaian Adat Sumatera Barat
Pakaian satu ini berasal dari suku Sangihe Talaud yang bernama Laku tepu dan dapat digunakan oleh siapa saja.
Laku tepu merupakan busana lengan panjang dengan untaian yang cukup rumit.
Pakaian tersebut digunakan dengan aksesoris tambahan berupa popehe (ikat pinggang), bandang (selendang di bahu), paporong (penutup kepala) dan kahiwu (rok rumbai). Biasanya busana tersebut berwarna dasar warna yang cerah.
Laku tepu terbuat dari serat kofo (semacam tanaman pisang) dan serat pisang yang kuat. Kemudian serat tersebut ditenun, dipintal dan dijahit menjadi selembar pakaian.
Baca Juga: Pakaian Adat Jambi
Pakaian adat simpal merupakan busana yang hampir mirip dengan fungsi busana kohongian.
Terdapat aturan khusus dalam pemakian pakaian adat ini yang dimana hanya diperuntukan bagi sebagaian masyarakat.
Yang dimana orang-orang tersebut memiliki status sosial yang tinggi dan termasuk ke dalam golongan pendamping pemerintah di kerajaan. Busana ini seringkali digunakan pada saat upacara pernikahan saja.
Baca Juga: Pakaian Adat Sumatera Selatan
Suku Bolaang Mangondow merupakan salah satu etnis suku di Sulawesi Utara yang membentuk kerajaan pada masa lampau.
Oleh karena itu kemajuan kebudayaan pada kerajaan tersebut cukup pesat dan menghasilkan beragam pakaian adat dan menjadi warisan budaya masyarakat setempat.
Busana yang beragam itu seperti pakaian bangsawan, gaun pengantin pria, gaun pengantin pria dan baju rakyat biasa.
Khusus untuk baju rakyat biasa terbuat dari kulit kayu atau pelepah nenas yang diambil seratnya yang disebut lanut dan kemudian ditenun menjadi kain.
Kain tersebut kemudian dijahit dan menjadi pakaian sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat suku Bolaang Mangondow.
Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual Beli Properti Pinhome. Bergabunglah bersama kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti.
Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
© lifestyle.pinhome.id