Dipublikasikan oleh Bryan Dharmanta dan Diperbarui oleh Bryan Dharmanta
Agu 8, 2023
10 menit membaca
Daftar Isi
Jawa Barat adalah sebuah provinsi terletak di bagian barat Pulau Jawa yang sering disebut juga dengan Tatar Sunda atau Tatar Pasundan. Masyarakat Jawa Barat dikenal sebagai masyarakat yang agamis dan dekat dengan alam. Salah satu perwujudan tersebut terlihat dari rumah adat Jawa Barat atau Sunda.
Selain tempat bernaung dan berlindung dari hujan dan terik matahari. Rumah adat juga adalah sebagai perwujudan budaya dan tradisi dari suatu wilayah, suku, maupun ras itu sendiri.
Seperti hal nya rumah adat yang lain, rumah adat Jawa Barat memiliki bentuk, ciri khas, filosofi pada setiap arsitektur, dan memiliki beberapa jenis rumah adat.
Baca juga: Rumah Adat Minangkabau
Pada umumnya rumah adat Sunda memiliki bentuk seperti rumah panggung. Ini karena posisi rumah di atas permukaan tanah. Tumpuan yang digunakan berupa batu dan ditopang oleh beberapa pondasi dengan ketinggian sekitar 40 s/d 60 cm.
Pondasi tumpuan yang digunakan mempunyai beberapa nama yaitu wadasan, titinggi, umpak, atau tatapakan.
Rumah adat Jawa barat biasanya terbagi menjadi 3 bagian ruang beserta fungsinya, yaitu :
Area untuk menyambut tamu dilakukan di bagian hareup atau depan rumah. Disebut juga dengan emper. Area ini tidak memiliki furniture atau perabot seperti sofa dan kursi. Jadi para tamu dan lelaki pemilik rumah duduk di lantai atau menggunakan tikar/samak yang digelar.
ini adalah sebuah bentuk penghormatan pada tamu dan mencegah tamu masuk ke dalam di mana ada wanita di rumah tersebut.
Tetapi sekarang beberapa rumah adat telah melengkapi teras atau emper dengan menggunakan kursi dan meja untuk menjamu tamu.
Sama halnya dengan rumah modern, bagian ini berfungsi sebagai tempat istirahat atau tidur. Selain itu juga berfungsi sebagai ruang keluarga yang dipisahkan dengan dinding yang terbuat dari bilik atau anyaman bambu.
Bagian rumah ini adalah tempat anggota keluarga berkumpul dan bercengkrama seperti halnya rumah modern.
Bagian ini adalah bagian dimana hanya wanita ataupun tamu wanita yang dapat masuk. Lelaki tidak diperuntukan di bagian rumah ini kecuali hanya pada keadaan darurat saja.
Area ini memiliki fungsi sebagai dapur tempat memasak untuk para penghuni rumah.
Biasanya rumah adat jawa barat memiliki peralatan / perapian untuk memasak yang disebut dengan hawu.
Setiap rumah adat memiliki ciri khas atau keunikan tersendiri. Berikut merupakan beberapa ciri khas rumah adat Jawa Barat :
Rumah adat Jawa Barat umumnya memiliki pondasi yang diletakan di bawah sudut rumah.
Konsep rumah panggung ini memiliki ketinggian 0,5 – 1 meter diatas permukaan tanah. Fungsinya adalah untuk meminimalisir atau negasi terjadinya kerusakan apabila terjadi bencana alam seperti gempa bumi dan banjir.
Kolong pada rumah panggung biasanya digunakan untuk memelihara peliharaan ternak seperti ayam. Biasa juga digunakan untuk menyimpan perkakas atau peralatan tani. Kemudian untuk menyimpan stok kayu bakar yang biasanya disebut suluh.
Untuk posisi atau tata letak bangunan, orang Sunda punya filosofi atau kepercayaan. Filosofi ini terkait arah matahari terbit sebagai arah yang baik untuk menentukan posisi rumah. Ini karena mengingatkan kita pada arah kiblat sesuai dengan arah matahari terbenam.
Oleh sebab itu sebuah rumah tidak boleh dihadapkan selain barat dan timur. Letak atau posisi rumah juga harus menyesuaikan satu dengan yang lainnya di kampung atau daerah tersebut agar tersusun rapi.
Plafon rumah dibuat dari susunan bambu dan kerangka utamanya terbuat dari bambu utuh. Didesain untuk penyimpanan beberapa barang dan ditutup dengan menggunakan pelupuh.
Lantai rumah adat Sunda sangat unik dengan menggunakan bambu yang dibelah. Tujuannya untuk menciptakan sirkulasi udara yang dapat keluar masuk melalui kolong rumah. Masyarakat sunda biasanya menyebut bambu itu dengan sebutan pelupuh.
Pada bagian dinding, rumah adat Jawa Barat terbuat dari anyaman bambu yang biasa disebut bilik. Memiliki lubang kecil pada polanya yang bertujuan untuk sirkulasi udara agar suhu di dalam ruangan tidak terlalu panas.
Baca juga: Krong Bade Rumah Adat Aceh
Jenis rumah adat Jawa Barat cukup beragam jika dibandingkan rumah adat daerah lain. Berikut jenis-jenis nya :
Rumah adat Sunda ini, apabila kita terjemahkan dalam Bahasa Indonesia memiliki arti “perahu tengkurap”.
Nama ini sesuai dengan bentuk rumah yang menyerupai perahu tengkurap. Bagian atap rumah seperti bagian bawah perahu.
Rumah adat ini terbagi ke dalam beberapa bagian, untuk bagian utamanya, yaitu bagian depan dan belakang. Sementara untuk bagian tambahan ialah yang terdapat pada sisi kanan dan kirinya.
Meskipun memiliki desain yang sangat unik dan klasik, rumah perahu kemureb sudah jarang digunakan. Selain mudah mengalami kebocoran pada bagian atap, masyarakat Sunda juga lebih memilih rumah permanen.
Hanya sedikit masyarakat Sunda yang masih bertahan menggunakan rumah adat ini. Salah satunya ialah beberapa masyarakat yang tinggal di daerah Ciamis.
Baca juga: Rumah Honai Rumah Adat Papua
Rumah adat atau imah jolopong adalah desain rumah yang paling populer bagi masyarakat Sunda, khususnya di Jawa Barat.
Hampir setiap daerah di Jawa Barat, masyarakatnya menggunakan desain jolopong. Entah apa yang melatar belakangi hal ini.
Beberapa asumsi yang dapat kita sampaikan diantaranya, bentuk rumah adat jolopong ini lebih simple serta tidak kalah kokoh dengan rumah adat lain.
Jolopong sendiri memiliki arti terkulai atau tergeletak, hal ini terlihat dari bagian atas yang berbentuk lurus.
Rumah adat ini akan dengan mudah kita temukan di daerah Priangan Timur, seperti;
Kabupaten Garut menjadi daerah yang menggunakan rumah adat jolopong paling banyak. Selain simple dan kokoh, rumah adat Sunda Jolopong ini lebih hemat dalam penggunaan bahan materialnya.
Imah julang ngapak merupakan rumah adat Suku Sunda yang banyak digunakan oleh masyarakat Tasikmalaya.
Rumah adat ini memiliki bentuk atap menyerupai sayap burung dengan material yang digunakan ijuk, rumbia ataupun alang-alang. Material ini diikat menjadi satu, kemudian ditempelkan dengan kerangka pada bagian atap rumah.
Bentuk atau arsitektur dari julang ngapak sangat artistik, rapi dengan bentuk atap yang sangat indah.
Kemudian yang tidak kalah unik dan menarik, rumah adat julang ngapak memiliki cagak gunting di setiap ujung atapnya. Baik pada bagian depan maupun belakang.
Baca juga: Rumah Adat Lampung
Barangkali banyak sekali orang yang penasaran dengan rumah adat Sunda satu ini, sebab sudah sangat susah untuk kita temui.
Konon katanya nama capit gunting diambil dari bentuk (arsitektur) atap, atau dalam Bahasa Sunda dikenal dengan susuhunan.
Bentuk susuhunan dari jenis rumah adat Sunda ini menyerupai seperti gunting pakaian. Pada bagian ujung atap, baik atas dan depan memiliki bentuk kayu yang menyilang.
Apabila kita terjemahkan, capit memiliki arti suatu barang yang dijepitkan, sedangkan gunting pisau menyilang.
Imah badak heuay adalah jenis rumah adat Suku Sunda yang masih sangat mudah kita jumpai. Di berbagai daerah di Jawa Barat secara umum masih digunakan sebagai hunian, sebagai contoh di Sukabumi dan Cianjur.
Badak heuay apabila kita terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia memiliki arti badak menguap.
Tidak ada informasi secara jelas mengenai sejarah rumah adat Suku Sunda ini secara pasti. Namun yang jelas hingga saat ini bentuknya masih eksis di masyarakat Sunda.
Nama rumah adat Sunda ini konon katanya diambil dari bentuk atap. Apabila kita perhatikan dengan saksama memiliki bentuk bagian atap yang melewati bagian depan dan belakang.
Artinya atap rumah adat Sunda ini melewati bangunan atau menjulur, baik bagian belakang ataupun bagian depannya.
Sesuai namanya rumah adat ini terdapat di daerah Cirebon, barangkali banyak juga masyarakat Sunda yang tidak familiar dengan nama rumah adat Sunda ini.
Rumah adat kasepuhan sendiri berawal dari keraton yang dibangun oleh Pangeran Cakrabuana pada tahun 1529. Pangeran sendiri merupakan putra dari Prabu Siliwangi yang berasal dari Kerajaan Pajajaran.
Menurut saya rumah yang diklaim sebagai jenis dari rumah adat Jawa Barat ini memiliki bentuk yang menyerupai dengan joglo yang kita kenal sebagai rumah adat Jawa Tengah.
Adapun beberapa bagian yang dapat kita temukan pada rumah adat kasepuhan adalah sebagai berikut.
Imah tagog anjing adalah rumah adat jenis panggung. Memiliki arsitektur atau bentuk menyerupai anjing yang sedang duduk.
Sedangkan untuk bagian atap terdiri dari 2 belah sisi. Apabila disatukan dan ditarik garis lurus pada bagian ujungnya, maka akan menyerupai bentuk segitiga.
Setiap pintu atau jendela memiliki atap yang berbeda dengan atap rumah yang utama, atap tersebut dikenal dengan nama sorondoy.
Atap tambahan atau sorondoy memiliki fungsi yang penting sebagai peneduh bagian pintu teras atau jendela.
Meskipun rumah adat Sunda dengan jenis tagog anjing ini sudah sulit kita temukan, akan tetapi terdapat beberapa rumah makan, hotel atau penginapan yang menerapkan arsitektur tagog anjing.
Demikian tulisan mengenai rumah adat Sunda atau rumah adat Provinsi Jawa Barat, dari 7 jenis rumah adat tersebut, rumah adat manakah yang kalian pernah jumpai secara langsung?
Baca juga: Lagu Daerah Sulawesi Utara
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami Apartemen The Newton 2 @ Ciputra World 2 dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.
Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
© lifestyle.pinhome.id